Kenapa Bayi Atau Janin Menghilang Dikala Hamil?

March 02, 2019
Kenapa Bayi Atau Janin Menghilang Saat Hamil? Pernahkan Anda mendengar seorang perempuan hamil beberapa bulan, tapi kemudian bayi/janin yang dikandungnya tiba-tiba menghilang? Dipostingnya artikel ini justru sebab istri saya tadi siang bilang bahwa tetangga sebelah berusia 31 tahun kandungannya hilang (maksudnya janin yang diyakini bakal bayi itu hilang). Sementara ia telah mencicipi gejala kehamilan ibarat layaknya perempuan tengah hamil. 
Banyak mitos berkembang ihwal bayi yang hilang ketika masih dikandung. Ada perempuan yang mengalami gejala kehamilan, sesudah cek ke dokter positif hamil, muntah-muntah, tubuh lemas dan sebagainya layaknya perempuan yang sedang hamil muda, tetapi beberapa bulan kemudian, diketahui tidak ada janin di dalam rahim. Mitos pun bermunculan, ada yang bilang janin diculik jin atau makhluk halus untuk dipindahkan ke rahim perempuan lain atau jadi tumbal.
Mitos yang cukup menakutkan, tetapi perkara bayi yang hilang dalam kandungan memang sanggup terjadi, ini bukan kebohongan, ibarat dongeng saya di atas yaitu nyata. Saya tidak akan membahas dari segi mistis, tetapi dari segi ilmu kedokteran. Inilah penyebab janin 'hilang' ketika masih dikandung.
Janin Bukan Hilang, Tapi Tidak Berkembang
Dilansir dari Bidanku.com, dalam dunia medis, janin yang hilang disebut dengan istilah kehamilan kosong atau Blighted Ovum. Kehamilan ini disebut juga sebagai kehamilan tanpa embrio. Saat terjadi pembuahan, sel-sel dalam rahim tetap membentuk kantung ketuban dan plasenta, tetapi telur yang telah bertemu sperma tidak berkembang ibarat kehamilan yang seharusnya. Pada kondisi kehamilan kosong, kantung kehamilan tetap berkembang, tetapi tidak ada embrio yang berkembang di sana.
Kehamilan Normal (atas) dan Kehamilan Kosong (bawah)
Sang perempuan tetap mencicipi gejala kehamilan, produksi hormon HCG meningkat, cek kehamilan mengatakan positif hamil, terjadi juga tanda kehamilan ibarat muntah, pusing gampang lelah dan tanda awal kehamilan lainnya. Kehamilan kosong biasanya gres terdeteksi sesudah usia kehamilan 6 - 8 ahad melalui investigasi USG (ultrasonografi) atau ketika sang ibu mengalami keguguran dengan sendirinya.
Penyebab Belum Diketahui
Hingga ketika ini, belum diketahui penyebab niscaya Blighted Ovum atau kehamilan kosong. Dugaan sementara yaitu kelainan kromosom, kelainan genetik atau sel telur dalam kondisi tidak baik ketika mengalami pembuahan oleh sperma. Kehamilan kosong tidak sanggup dicegah, bila sudah terjadi, maka penanganannya yaitu mengeluarkan hasil pembuahan dari dalam rahim. Dapat dilakukan dengan kuretase atau obat.
Jika seorang perempuan mengalami kehamilan kosong dan sudah menerima penanganan medis, maka hal ini tidak akan besar lengan berkuasa pada rahim dan kesuburan. Wanita masih mempunyai kesempatan besar untuk hamil kembali dengan normal. Hanya saja, bila seorang perempuan berkali-kali mengalami kehamilan kosong, sebaiknya lakukan investigasi kesehatan atau tes genetika untuk menyidik kromosom pada perempuan dan suami.
Itulah klarifikasi ilmiah janin yang hilang. Bagi wanita yang sedang menanti kehamilan atau pernah mengalami kehamilan kosong, jangan khawatir, selalu ada keinginan untuk mengandung dengan sehat. Dan jangan lupa terus berusaha dan berdoa.
Referensi : banyak sekali sumber

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »