Menjadi Jurnalis Di Blog

March 21, 2019

Be a Journalist

Saatnya Anda menjadi jurnalis di blog dan saat itulah anda menggunakan blog sebagai media informasi. Banyak keuntungan menjadi seorang jurnalis di blog, Pertama, dengan menjadi jurnalis di blog, Anda mengasah kemampuan untuk menulis sekaligus menginformasikan sebuah peristiwa kepada publik. Menjadi seorang jurnalis di blog tidak perlu pendidikan khusus kewartawanan. Asal mau menulis peristiwa yang menarik di sekitar Anda di blog, sudah bisa dikatakan Anda sudah melakukan praktikjurnalisme. Kedua, bisa dikatakan terdapat perbedaan tipis antara blog sebagai media informasi dan blog sebagai jurnal pribadi. Penyajian entry apabila Anda menjadi jurnalis adalah lebih mendalam, ada foto, dan ada unsur 5W + 1H. Bahkan, bisa jadi disertai dengan transkrip atau kutipan hasil wawancara.

Menjadi Jurnalis Di Blog
Menjadi Jurnalis Di Blog

Unsur 5W + 1H

Who - Siapa: Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut
What - Apa: Peristiwa apa yang terjadi
Where - Di Mana: Tempat peristiwa itu terjadi
When - Kapan: Tanggal atau waktu terjadinya peristiwa
Why - Kenapa: Alasan atau yang menyebabkan terjadinya peristiwa
How - Bagaimana: Kronologis peristiwa itu terjadi

It's a New Media

Ketika para biksu dan ribuan masyarakat sipil berunjuk rasa di jalan-jalan di Myanmar, situasi salah satu negara di Asia Tenggara itu sangat tegang. Terlebih lagi sikap yang diambil oleh petinggi negara tersebut yang menggunakan tentara untuk menghentikan unjuk rasa dengan cara apa pun, termasuk perintah tembak di tempat. Tidak hanya itu, seorang wartawan televisi dari Jepang, Kenji Nagai, pun ikut menjadi korban rezim militer Myanmar pada unjuk rasa di Yangon September 2007 lalu.

Tidak hanya membungkam para pengunjuk rasa, junta militer Myanmar pun membatasi bahkan menutup akses informasi agar kejadian memalukan tersebut tidak sampai keluar dan diketahui oleh negara lainnya. Bahkan, sambungan Internet pun diputus.

Namun, peristiwa unjuk rasa ribuan orang, tindakan semena-mena militer, hingga penembakan wartawan Kenji Nagai, bisa disebarkan ke seluruh dunia. lni dilakukan oleh blogger. Para pemilik blog di Myanmar berpacu dengan waktu dan intimidasi untuk dapat menyiarkan berita tersebut agar bisa disaksikan ke seluruh dunia. Dampaknya? Kecaman demi kecaman pun akhirnya datang, bahkan dari lembaga dunia seperti PBB.

Itulah blog. Sebuah kekuatan baru dari media penyampai berita. Terobosan teknologi baru dibandingkan media cetak seperti koran dan majalah maupun media elektronik seperti radio dan televisi.

Yang Menarik Adalah

Sekarang saatnya Anda menemukan sesuatu yang menarik, unik, khas, luar biasa, dan ketika disampaikan atau dipublikasikan di blog Anda, informasi itu menjadi penting untuk dibaca. Nah, biasanya dalam dunia jurnalistik dikenal dengan istilah nilai berita atau news value.

Nilai berita ini merupakan panduan bagi jurnalis dan juga Anda untuk menentukan apakah sebuah peristiwa memiliki nilai berita atau tidak. Ada sebuah rumus yang bisa menjawab pertanyaan bagaimana peristiwa itu layak diberitakan, 'anjing menggigit orang bukan berita, orang menggigit anjing adalah berita'.

Dalam kenyataannya, ketika mendengar ada anjing menggigit orang, reaksi yang ditunjukkan akan terkesan biasa raja. Namun, apabila ada peristiwa orang yang menggigit Anjing, reaksi yang muncul pun akan beragam dan aneh karena aksi orang menggigit anjing adalah aksi yang jarang terjadi. Oleh karena itu, peristiwa ini layak dijadikan berita.

Agar lebih jelas kriteria peristiwa apa yang layak diberitakan, Harcup and O'Neill (2001:279) memberikan panduan nilai berita berikut ini:

  1. THE POWER ELITE, peristiwa tentang orang-orang, lembaga, atau institusi yang berkuasa.
  2. CELEBRITY, peristiwa tentang orang-orang yang terkenal atau publik figur.
  3. ENTERTAINMENT, peristiwa yang berhubungan dengan seks, bisnis hiburan, sisi kemanusiaan, binatang, drama kehidupan, foto yang menghibur, dan hal-hal lucu.
  4. SURPRISE, peristiwa tentang hal yang ganjil, bertentangan dengan keberlakuan umum, aneh, dan unik.
  5. BAD NEWS, peristiwa yang mengandung hal negatif, tragedi, konflik, dan pertentangan.
  6. GOOD NEWS, peristiwa yang mengandung hal positif, penyelamatan, penyembuhan, dan kabar gembira.
  7. MAGNITUDE, peristiwa yang berkaitan dengan jumlah orang yang terlibat maupun efek yang muncul.
  8. RELEVANCE, peristiwa tentang isu, kelompok, budaya, kebangsaan, dan negara yang berkaitan dengan khalayak.
  9. FOLLOW-UPS, peristiwa terhadap subjek—orang atau kejadian—yang sudah diberitakan sebelumnya.
  10. MEDIA AGENDA, peristiwa yang dipilih atau diberitakan karena agenda media yang dimiliki oleh organisasi pemberitaan.

Namun, semua kriteria tersebut bukanlah kriteria wajib yang harus dilakukan cek dan ricek satu demi satu. Kadang, seorang jurnalis hanya mengandalkan insting bahwa peristiwa tersebut Iayak dijadikan berita:

  • it is often distressing to argue about news stories, because usually journalists rely on instinct rather than logic (Seargeant 2001:226)
  • When it comes particular story, most journalists istinctively ask the simple question, 'Does it interest me?' That interesting stories are likely to involve significance, drama, surprise, personalities, sex, scandal, crime, numbers, and/or proximity (Hetherington 1985:8-9)

Jelajahi

Anda tidak akan mendapatkan cerita menarik soal orang yang mengigit anjing jika Anda tidak membuka dunia dan menjelajahinya. Insting jurnalistik Anda tidak akan terasah tajam jika tidak langsung berada di lapangan dan menjadi bagian dari peristiwa tersebut. Akan berbeda orang pertama yang melaporkan sebuah peristiwa dibandingkan dengan laporan dari orang kesekian. Ada emosi yang tidak bisa dimunculkan dalam entry blog Anda jika sebuah peristiwa hanya didasari dari omongan atau bahkan gosip.

Tidak ada salahnya Anda turun dan melihat kejadian-kejadian di tempat yang mungkin bisa Anda datangi. Jika Anda termasuk orang yang supersibuk, Anda bisa melakukan wawancara untuk mendapatkan sebuah cerita menarik dari keluarga, teman, tetangga, atau siapa saja.
Banyak tempat yang bisa dijadikan pilihan untuk mendapatkan sebuah peristiwa yang bernilai berita dan layak diinformasikan di blog:

  1. Kantor, kampus, atau sekolah.
  2. Halte, terminal, stasiun, bandara.
  3. Di lokasi seminar, pelatihan, workshop, pertemuan.
  4. Pameran, pertunjukan, atau acara-acara band.
  5. Pasar, mal, supermarket, minimarket, kaki lima.
  6. Saat naik motor, mobil, dalam bus, kereta, kapal, dan pesawat terbang.
  7. Tempat-tempat hiburan dan rekreasi, seperti di pinggir pantai dan kebun binatang.
  8. Tempat parkir, pangkalan ojek, warung, bahkan di gang.

Namun, jangan berharap jika turun ke lapangan, Anda akan langsung menemukan cerita yang menarik. Tidak! Itu semua memerlukan latihan demi latihan untuk mengasah ketajaman penciuman dalam menemukan hal-hal menarik yang terjadi di sekelilingAnda.Termasukjuga cara Anda menyajikan atau menulis semua peristiwa yang Anda anggap menarik. Tanpa latihan, kemampuan Anda akan biasa-biasa saja. Tidak ada peningkatan. Maka, mulailah berlatih! Kunjungi blog-blog lainnya dan lihat apa saja yang mereka tuliskan dalam blognya. Juga, perhatikan bagaimana gaga penulisan blog-blog tersebut.

Up to Date dengan Informasi

Selain mengetahui bagaimana menulis berita di blog dan nilai-nilai berita yang dikandungnya, menjadi jurnalis juga harus slap untuk meng-up grade semua informasi terkini. Apabila selama ini Anda jarang menonton program berita di televisi, mendengarkan informasi terbaru di radio, membaca berita-berita di koran atau majalah, dan mencari wawasan baru di internet, mau tidak mau, sekarang Anda harus melakukan itu semua.

Siapkan Bahan Liputan

0 ya, jangan beranggapan bahwa peristiwa yang memiliki nilai berita atau yang layak diberitakan akan datang dengan sendirinya. Terkadang, walaupun Anda sudah berada di sebuah tempat yang menurut Anda memiliki potensi berita, Anda bisa saja tidak mendapatkan secuil cerita pun dari sang.
Mengantisipasi hal ini, adakalanya Anda harus menyiapkan bahan liputan. Artinya, cerita atau berita yang akan Anda publikasikan di blog sudah direncanakan oleh Anda sebelumnya. Anda mau menulis tentang apa, mendapatkannya di mans, siapa yang akan diwawancarai, perlukah foto, sampai bagaimana cars menulisnya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Menyiapkan bahan liputan dan apa yang ingin Anda tulis membuat Anda berlatih menjadi seorang jurnalis profesional.

Siapa tahu suatu saat nanti kemampuan ini akan terpakai.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »