Perbedaan Orgasme Perempuan Dan Pria

March 26, 2019
Bermacam-macam reaksi ketika perempuan orgasme
Saat melaksanakan kekerabatan seksual, orgasme tentu menjadi 'tujuan akhir' pasangan. Tapi tidak menyerupai pada pria, perempuan cenderung lebih sulit merasakannya. Tak hanya itu, orgasme pada laki-laki dan perempuan ternyata juga berbeda.

Secara perubahan fisiologis, orgasme pada laki-laki dan perempuan hampir tidak ada bedanya. Tapi meskipun menyerupai dalam beberapa hal, ada perbedaan antara orgasme laki-laki dan wanita.

Berikut beberapa perbedaan orgasme pada laki-laki dan wanita:

1. Orgasme perempuan mempunyai efek mengisap sperma menuju sel telur (ovum) di tuba falopi.

2. Wanita sanggup mengalami orgasme untuk jangka waktu lebih usang dibandingkan pria.

3. Secara umum, perempuan lebih bisa dengan cepat kembali ke orgasme menyusul orgasme awal. Dengan kata lain, perempuan cenderung lebih gampang mengalami multiple orgasme (orgasme berulang kali).

Secara fisik, orgasme pada laki-laki dan perempuan juga berbeda. Orgasme atau puncak kepuasan seksual pada laki-laki ditandai dengan ejakulasi atau menyemprotnya cairan semen yang mengandung sperma, tapi pada perempuan tidak ditandai dengan keluarnya cairan vagina sebanyak ejakulasi pada pria.

"Pada perempuan lubrikasi yang menciptakan vagina lembap merupakan tanda perempuan terangsang dan siap bersenggama. Namun bila orgasme, perempuan mengalami vagina spasm, di mana penis akan mencicipi tekanan dengan ritmik menyerupai diremas dan dilepaskan beberapa kali," terperinci Zoya Amirin, M.Psi, psikolog seksual dan pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, dalam konsultasi kesehatan detikHealth.

Selain itu, hasil scan otak perempuan dan laki-laki ketika orgasme mengatakan perbedaan yang konkret dalam cara masing-masing mencapai kenikmatan seksual.

Para ilmuwan di Belanda menemukan perbedaan mencolok dalam cara laki-laki dan perempuan memandang seks. Pria menilai kebutuhan rangsangan fisik merupakan faktor utama untuk mencapai orgasme, sedangkan orgasme perempuan berasal dari rasa nyaman, santai dan tanpa kecemasan.

Bagi wanita, suasana hati, kenyamanan dan rasa kedekatan memainkan tugas yang jauh lebih besar dibandingkan rangsangan fisik pada zona erotis untuk mencapai orgasme.

Scan otak laki-laki dan perempuan selama kegiatan seksual digambarkan mengurangi kegiatan di amigdala, yaitu bab otak yang mengontrol ketakutan dan kecemasan.

Pada pria, peningkatan kegiatan otak ketika berafiliasi seks paling banyak terjadi pada korteks somatosensory sekunder, yang menyiratkan nilai tinggi yang menempel pada sensasi fisik.

Sebaliknya, scan otak perempuan hanya mengatakan sedikit peningkatan pada kegiatan korteks somatosensory primer.

"Untuk pria, sentuhan ialah yang paling penting. Untuk wanita, itu tidak begitu penting," terperinci Gert Holstege, Neuroscientist di University of Groningen.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »