Cara Bersetubuh Berdasarkan Islam

March 20, 2019
Bersetubuh yaitu hubungan paling erat antara laki-laki dan wanita. Sebuah persetubuhan hanya boleh dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang terikat dalam pernikahan. Jika tidak, maka itu yaitu zinah.



Dalam ikatan ijab kabul pun, tindakan bersetubuh harus dilakukan sesuai dengan aliran agama. Tentu saja anda harus mengetahui bagaimana cara bersetubuh dalam Islam dan menjalankannya.

MERAYU dan BERCUMBU :
Nabi Muhammad s.a.w. melarang suami melaksanakan persetubuhan sebelum membangkitkan syahwat isteri dengan rayuan dan bercumbu terlebih dahulu.
- Hadits Riwayat al-Khatib dari Jabir.

TELANJANG BULAT :
Apabila diantara kau mencampuri isterinya, hendaklah ia menutupi dirinya dan menutupi isterinya dan janganlah keduanya (suami isteri) bertelanjang bundar menyerupai keledai.
- Hadits Riwayat Tabrani.

MENYETUBUHI DUBUR :
Terkutuklah orang yang menyetubuhi isteri diduburnya.
- Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah.

"Bismillah. Allaahumma jannibnaash syaithaa-na wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa".
Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaithan serta jauhkan pula syaithan itu dari apa saja yang Engkau rezqikan kepada kami.

Dari Abdulah Ibnu Abbas r.a. berkata :
Maka sebenarnya apabila ditakdirkan dari suami isteri itu menerima seorang anak dalam persetubuhan itu, tidak akan dirosak oleh syaithan selama-lamanya.
- Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas r.a.

HAMPIR KELUAR MANI :
Dan apabila air manimu hampir keluar, katakan dalam hatimu dan jangan menggerakkan kedua bibirmu kalimat ini :
"Alhamdulillaahil ladzii khalaqa minal maa'i basyara".
Segala kebanggaan hanya untuk Allah yang membuat insan dari pada air.

PUTUS DITENGAH JALAN :
Apabila seseorang diantara kau bersetubuh dengan isterinya maka janganlah ia menghentikan persetubuhannya itu sehingga isterimu juga telah tamat melampiaskan hajatnya (syahwat atau mencapai kepuasan) sebagaimana kau juga menghendaki lepasnya hajatmu (syahwat atau mencapai kepuasan).
- Hadits Riwayat Ibnu Addi.

MENDATANGI ISTERI MELALUI BELAKANG (ISTERI MENUNGGING) :
Dari Jabir b. Abdulah berkata :
Bahwa orang-orang Yahudi (beranggapan) berkata: Apabila seseorang menyetubuhi isterinya pada kemaluannya Melalui Belakang maka mata anaknya (yang lahir) akan menjadi juling. Lalu turunlah ayat suci demikian :

"Isteri-isteri kau yaitu ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu dari arah mana saja yang kau sukai."
- Surah Al Baqarah - ayat 223.

Keterangan:
Suami diperbolehkan menyetubuhi isteri dengan apa cara sekalipun (dari belakang, dari kanan, dari kiri dsb asalkan dilubang faraj).

BERSETUBUH MENDAPAT PAHALA :
Rasulullah s.a.w. bersabda :
".....dan apabila engkau menyetubuhi isterimu, engkau menerima pahala".

Para sobat bertanya :
Wahai Rasulullah, adakah seseorang dari kami menerima pahala dalam melampiaskan syahwat?

Nabi menjawab :
Bukankah jikalau ia meletakkan (syahwatnya) ditempat yang haram tidakkah ia berdosa? Demikian pula jikalau ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal maka ia menerima pahala.
- Hadits Riwayat Muslim.

MENGULANGI PERSETUBUHAN :
Apabila diantara kau telah mecampuri isterinya kemudian ia akan mengulangi persetubuhannya itu maka hendaklah ia mencuci zakarnya terlebih dahulu.
- Hadits Riwayat Baihaqi.

HAID :
Mereka menanyakan kepada engkau perihal perkara Haid.

Katakanlah: "Haid itu yaitu kotoran".
Oleh kerana itu jauhilah diri kau dengan wanita-wanita yang sedang Haid dan janganlah kau mendekati (menyetubuhi) mereka, sebelum mereka bersuci*.

Apabila mereka telah bersuci maka bolehlah kau menyetubuhi mereka ditempat yang diperintahkan Allah kepada kamu.
Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertaubat dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan dirinya.
- Surah Al Baqarah - ayat 222.

*Jangan mendekati bermaksud dihentikan bersetubuh dengan isteri yang sedang kedatangan bulan dan bukanlah dihentikan mempergaulinya sehari-hari.

ASALKAN TIDAK BERSETUBUH :
Dari Masruuq b.Ajda'i berkata :
Aku telah bertanya kepada 'Aisyah perihal sesuatu yang boleh dilakukan seorang suami terhadap isterinya yang sedang Haid.

'Aisyah menjawab:
Apa saja boleh, kecuali kemaluannya (bersetubuh).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »