Jadwal Liburan Anak Sekolah Terlengkap 2018

May 31, 2018 Add Comment
Jadwal Liburan Anak Sekolah Terlengkap 2018 – Musim liburan sekolah memang saat yang ditunggu-tunggu oleh orang tua yang ingin mengajak anak-anak untuk berlibur atau berkunjung ke rumah saudara. Tak jarang hari libur orang tua di kantor tak ada gunanya, jika tidak bersamaan dengan libur anaknya yang masih sekolah.

Jadwal libur sekolah berbeda dengan libur umum, karena mengacu pada kalender pendidikan. Dan kalau dicermati, sebenarnya libur sekolah jauh lebih banyak daripada libur pegawai kantoran, sebab ada libur akhir semester dan libur akhir tahun pelajaran.

Baiklah, bagi bapak ibu yang ingin melihat jadwal lengkap libur anak sekolah di tahun 2018 ini, silahkan melihat kalender di bawah ini:




Dan berikut keterangannya:
Tanggal Hari Liburan
1 Januari Senin Tahun Baru 2018
16 Februari Jumat Tahun Baru Imlek 2569
17 Maret Sabtu Tahun Baru Saka 1940
30 Maret Jumat Wafat Isa Almasih
13 April Jumat Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
1 Mei Selasa Hari Buruh Internasional
10 Mei Kamis Kenaikan Isa Almasih
29 Mei Selasa Hari Raya Waisak
1 Juni Jumat Hari Lahir Pancasila
11-23 Juni Senin-Sabtu Libur Hari Raya Idul Fitri 1439 H
25 Juni-14 Juli Senin-Sabtu Libur Semester 2
17 Agustus Jumat Hari Kemerdekaan RI
22 Agustus Rabu Hari Raya Idul Adha 1439 H
11 September Selasa Tahun Baru 1440 Hijriah
20 November Selasa Maulid Nabi Muhammad SAW
17-31 Desember Senin-Senin Libur Semester 1
Sumber : Dokumen Kalender Pendidikan Semester 2 Tahun Pelajaran 2017/2018 dan Semester 1 Tahun 2018/2019

Jika dicermati, ada beberapa hari libur yang jatuh menjelang akhir pekan, sehingga memberi kesempatan orang tua yang bekerja untuk mengambil cuti satu atau dua hari saja, sehingga bisa menikmati libur panjang. Atau jika tidak ingin ambil jatah cuti, juga bisa menunggu long weekend yang bisa dilihat pada tabel diatas.

Demikian informasi yang dapat saya bagikan. Semoga memberi manfaat bagi anda yang ingin merencakan agenda liburan buat si buah hati.

Luna Washed Wunder Under Tights and Ruby Red Swiftly SS

May 29, 2018 Add Comment
lululemon luna-wash-wunder-under

lululemon luna-wash-wunder-under

lululemon luna-wash-wunder-under

lululemon luna-wash-wunder-under


lululemon luna-wash-wunder-under

lululemon luna-wash-wunder-under
Luna Washed Wunder Under Tights. They're very soft. The store was out of my size so I wasn't able to try them on. I took these photos at the front of the store where all the windows are so you get a good idea of the true color.

lululemon breeze-swiftly-ruby-red

lululemon breeze-swiftly-ruby-red
Gorgeous Ruby Red Breeze Swiftly.


Upload!

May 29, 2018 Add Comment


The sought-after Washed Luna overdyed Wunder Under Tights and crops uploaded today. I saw them in the store (and will post photos in my next post today). They're luxtreme and super soft. The price is $118 for the tights but the regular $88 for the crops. Since crops are my preferred pant I got the crops. I'm sure they'll show sweat so be warned.

Very pretty Ruby Red relaxed fit Swiftly Breeze SS. I ordered this, too.

The Eternal Wave Starlight/Black Fast and Free crops uploaded today. I like this print but want the tight version. The crops roll on me on one leg, for some reason.

Fuschia Pink (original) Cool Racerback (on line only item)




Fuschia Pink and Teal Run Off Route Tank



Rejuvenate Dress in Ruby Red and Black

Miami Pink Swiftly Tank

Ombre Fuschia Wunder Unders

New striped Hero Blue Love Crew


Finally! A non-black/white/gray/navy jacket! Petals Pack Light Half Zip.

Ruby Red Aligns

Ruby Red Stash N Run Tank

Ruby Red Trackers




To the Point Tank


Eternal Wave and Ruby Wine Stash N Run Bras

Ruby Red Pushing Limits Bra

Pacific Teal In Movement Crop

Pacific Teal Luxtreme Wunder Under Crop

Monochromatic White Define

Pacific Teal In Movement Short


Cloud Crush Jacket in Highlander

I am loving all the color that is creeping back into the brand. I got the Luna crops and Ruby Red Swiftly SS today - did you get anything?
Linieritas Ijazah S1/D4 dengan Program Studi PPG Kemenag 2018

Linieritas Ijazah S1/D4 dengan Program Studi PPG Kemenag 2018

May 29, 2018 Add Comment

Linieritas merupakan kesesuaian antara ijazah S1 atau D4 yang dimiliki guru dengan program studi pada program PPG tahun 2018. Jika sebelumnya sudah kita bahas linieritas untuk guru di bawah naungan Kemdikbud, sekarang giliran linieritas untuk guru-guru madrasah (di bawah naungan Kemenag).

Seperti kita ulas sebelumnya, saat ini guru dituntut harus linier antara ijazah yang dimiliki (program studi saat kuliah) dengan tupoksi mengajar sehari-hari. Seperti kita tahu guru dituntut menguasai 4 kompetensi sebagai berikut:

  • Kompetensi pedagogik
  • Kompetensi kepribadian
  • Kompetensi sosial
  • Kompetensi profesional

Nah, memiliki ijazah yang linier masuk pada kompetensi profesional yang mana itulah syarat guru mampu menguasai materi kurikulum mata pelajaran di sekolah secara mendalam. Ini pula alasan mengapa linieritas menjadi syarat untuk bisa ikut PPG dan memperoleh sertifikat pendidik (dan tentu saja tunjangan profesi).

Baca juga : Daftar LPTK Penyelenggara PPG Kemenag 2018

Baiklah, langsung saja berikut ini Daftar Linieritas Kualifikasi S1/D4 dengan Program Studi PPG Kemenag Tahun 2018 yang dibagi menjadi 3 rumpun sebagai berikut:

  1. Guru Mata Pelajaran Rumpun Agama di MI, MTs, MA, dan MK
  2. Guru Mata Pelajaran Umum di SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
  3. Guru Mata Pelajaran Kejuruan (Produktif) di SMK/MAK

Artikel ini tidak akan menampilkan keseluruhan, hanya menampilkan beberapa saja khususnya yang rumpun agama. Untuk melihat lebih lengkap, silahkan mengunduh sumbernya di bagian akhir artikel ini.

No Program Studi PPG Kode Program Studi S-1/D-IV
1 Fiqih 237 - PAI
- Hukum Keluarga (Ahwal al-syakhshiyah)
2 Alquran Hadist 236 - PAI
- Ilmu Al-Quran dan Tafsir
- Ilmu Hadis
3 Akidah Akhlak 235 - PAI
- Aqidah dan Filsafat Islam
- Ilmu Tasawuf
- Ilmu Aqidah
- Akhlak dan Tasawuf
4 SKI 238 - PAI
- Sejarah dan Kebudayaan Islam
5 Guru Kelas RA 021 - PGTK/PGPAUD
- PGRA
- Psikologi
- Tarbiyah (Pendidikan Anak Usia Dini)

Unduh daftar lengkapnya dibawah ini:
Lampiran 1 SE Dirjen GTK Madrasah tentang Persiapan Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan

Demikian info singkat tentang linieritas ijasah S1 dengan Prodi PPG Dalam Jabatan bagi guru d bawah naungan Kemenag. Semoga bermanfaat.

5 Nilai Utama Karakter Prioritas PPK di Sekolah

May 29, 2018 Add Comment

5 Nilai Utama Karakter Prioritas PPK di Sekolah - Program PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) digagas oleh Kemdikbud sejalan dengan upaya menyukseskan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang digagas Presiden Joko Widodo. Dalam hal ini, lembaga yang menjadi prioritas adalah pendidikan dasar, mulai dari jenjang PAUD, SD, lalu SMP.

Saat ini, program PPK mulai disambut oleh guru-guru dan kepala sekolah. Terbukti dengan diterapkannya program-program khusus di internal sekolah baik dalam bentuk pembiasaan, kegiatan ekstrakurikuler, maupun kokurikuler.

Meski dalam pelaksanaannya ada yang sudah maksimal dan ada juga yang belum, namun setidaknya kita melihat seluruh pihak mulai menyadari begitu pentingnya pendidikan karakter dibudayakan untuk anak-anak di tengah kemerosotan akhlak yang dikeluhkan banyak pihak.

Nah, baru-baru ini Kemdikbud telah merilis 5 nilai (karakter) utama yang harus diprioritaskan dalam melaksanakan PPK di sekolah. Ini menjadi jawaban bagi sebagian guru yang bingung, mau mandahulukan karakter yang mana untuk dibiasakan pada siswa. Sedangkan karakter sendiri jumlahnya banyak (setidaknya ada 18 karakter yang dirilis Kemdikbud beberapa tahun lalu).

Kelima karakter utama prioritas PPK di sekolah adalah sebagai berikut.

1. Religius

Sikap religius mencerminkan keberimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Disini siswa ditekankan agar menjadi pemeluk agama yang taat tanpa harus merendahkan pemeluk agama lain. Apalagi saat ini sedang diwacanakan kurikulum anti terorisme, seyogyanya kita sambut dengan melatih siswa untuk selalu mengedepankan toleransi antar umat beragama.

2. Integritas

Integritas artinya selalu berupaya menjadikan dirinya sebagai orang yang bisa dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Siswa yang berintegritas akan berhati-hati dalam menjalin pergaulan, sebab kepercayaan yang diberikan teman-temannya itu mahal harganya.

Dengan maraknya praktik bullying dan perundungan, sekolah perlu membuat kebijakan tegas bahwa siswa di sekolah harus berkata dan bertindak positif antar teman sebagai bagian dari pembiasaan melatih karakter integritas.

3. Mandiri

Mandiri artinya tidak bergantung pada orang lain dan menggunakan tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita. Mandiri erat hubungannya dengan kesuksesan seseorang. Orang yang hidup mandiri sejak kecil umumnya meraih sukses saat menginjak usia dewasa. Itulah alasan mandiri menjadi karakter terdepan yang harus dimiliki anak sekolah.

4. Nasionalis

Nasionalis berarti menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Untuk memupuk jiwa nasionalis, perlu dimulai dari hal-hal kecil. Seperti mematuhi peraturan sekolah, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengikuti upacara bendera dengan khidmat.

5. Gotong Royong

Gotong royong menerminkan tindakan mengahargai kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama. Sudah jelas, tradisi gotong royong semakin lama semakin hilang akibat arus teknologi yang membuat siapapun bisa menyelesaikan pekerjaan sendiri. Hal ini harus diputus salah satunya lewat pembiasaan-pembiasaan di sekolah seperti kerja bakti, mengedepankan musyawarah dan saling menghargai antar teman.

Tentu masih banyak lagi contoh dari masing-masing karakter selain yang saya sebutkan di atas. Dan perlu dipahami bahwa kelima karakter di atas tidaklah berdiri dan berkembang sendiri-sendiri melainkan nilai yang berinteraksi satu sama lain, yang berkembang secara dinamis dan membentuk keutuhan pribadi.

Demikian artikel tentang 5 karakter yang menjadi prioritas utama dalam pelakasaan PPK di sekolah. Semoga bermanfaat...

Brosur PPDB SD Tahun 2019 Format Word (Mudah Diedit)

May 28, 2018 Add Comment

Menjelang tahun ajaran baru, Bapak/Ibu pasti disibukkan dengan kegiatan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Untuk tingkat SMP dan SMA, saat ini sudah dilakukan pendaftaran berbasis online, sedangkan di tingkat SD masih pendaftaran offline (datang langsung ke sekolah).

Saat musim PPDB berlangsung, sangat disarankan bagi sekolah untuk mencetak brosur sekolah. Mengapa? Karena dengan adanya brosur ini calon siswa bisa memeperoleh gambaran awal mengenai kondisi sekolah. Selain itu siswa lebih mudah memahami syarat-syarat pendaftaran apa yang diperlukan.

Sebelumnya saya sudah membagikan tips bagaimana membuat brosur sekolah yang menarik, silahkan membaca 8 Tips Membuat Brosur PPDB untuk Menarik Perhatian Siswa Baru.

Nah, untuk kali ini saya ingin membagikan sebuah brosur PPDB sederhana yang baru saja saya utak-utik. Saya sebut simpel karena kita hanya menggunakan Ms. Word untuk mengeditnya. Dan harus jujur diakui, bahwa pembuatan brosur dengan cara ini hasinya tidak semaksimal saat kita menggunakan software desain grafis seperi potoshop atau corel draw.

Tapi nyatanya, banyak juga sekolah yang ingin mencetak brosur dengan cara cepat. Dibuat sederhana saja, cukup dicetak di mesin printer biasa di kertas buffalo/HVS saja. Alasannya mungkin karena target siswanya sudah jelas, seperti SD yang setiap tahun siswa barunya adalah dari TK terdekat, dan hanya beberapa saja dari TK lain. Dan mungkin juga alasan-alasan lain.

Dengan demikian, membuat brosur PPDB dengan format word seperti ini bisa menjadi pilihan.

Berikut ini screenshoot brosur PPDB lipat 3 menggunakan Ms. Word 2010.

Depan


Belakang


Link Download :Disini

Password rar : panduanmengajar

Ukuran kertas untuk dokumen di atas adalah A4. Untuk mengganti gambar/foto, silahkan klik kanan pada gambar > Change Picture > Pilih gambar yang ingin anda masukkan > Insert. Gunakan gambar berukuran (resolusi) besar agar hasinya bagus.

Dan untuk redaksi kalimatnya, tinggal anda edit sesuai keadaan sekolah.

Lihat juga : 10 Spanduk/Banner Selamat Idul Fitri untuk Sekolah

Demikian yang dapat saya bagikan hari ini. Jangan ragu membagikan postingan ini jika bermanfaat. Salam.

Index MCI

May 27, 2018 Add Comment
Bulan Mey ini, Morgan Stanley Capital International mengeluarkan MSCI index. MSCI index sendiri di created tahun 1962 oleh Morgan Stanley. Apa itu MSCI index ? MSCI index sebagai acuan bagi fund manager global untuk mengukur performa pasar di area tertentu. Ada banyak sekali indeks yang dibentuk oleh MSCI, lebih dari 160.000 indeks. Jadi sebetulnya ini hal yang sudah biasa seperti tahun tahun sebelumnya. Tetapi tahun ini menjadi sangat berbeda karena MSCI menempatkan Saham China seri A dalam menentukan MSCI index emerging market. Padalah China bukan lagi negara masuk dalam kelompok Emerging Market. China udah negara maju. Dampaknya terjadi koreksi terhadap bobot Index MSCI Indonesia. Tepatnya saham Indonesia terdelusi karena Marcap saham Cina memang besar sekali.

MSCI memasukkan saham kelas A emiten China pada 15 Mei 2018. MSCI menambah satu saham dalam indeks MSCI Indonesia yang masuk MSCI Global Small Cap Indexs. Saham itu yaitu PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). Selain itu, MSCI juga keluarkan lima saham Indonesia antara lain PT Indofarma Tbk (INAF), PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Totalindo Eka Persada Tbk, dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). Dalam jajaran MSCI Global Standard Index, MSCI menambah satu saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Sedangkan MSCI lepas saham PT XL Axiata Tbk (EXCL). Maka apa yang terjadi ? Para manager investasi segera melakukan rebalancing saham, dengan merombak isi dari portofolio saham-saham.

Tentu ini berpengaruh terhadap bursa saham Indonesia. Mengapa? ya karena maklum investor asing menguasai sekitar 65 % dari pasar modal di Indonesia. Apalagi index MSCI ini sebagai acuan oleh permain di bursa global dengan capitalisasi USD 13 triliun, dimana didalamnya bursa Emerging market termasuk indonesia sebesar USD 1,7 triliun. Periode juni 2018 Saham-saham Bursa Efek Indonesia (BEI) terdelusi dari 22,54% menjadi 22,04%. Ini sangat significant. Diperkirakan Rp 18 triliun kemungkinan dana asing hengkang dari bursa Indonesia. Aksi jual investor asing terus terjadi hingga memasuki kuartal II 2018. Apalagi proses rebalancing sedang berlangsung. Belum lagi naiknya suku bunga the fed dan keadaan ekonomi Amerika Serikat (AS) menguat sehingga dorong penguatan dolar AS dan imbal hasil surat utang pemerintah AS bertenor AS capai level tertinggi. Dana bisa saja pindah dari saham ke obligasi.


Namun kalau saya perhatikan trend aksi jual saham itu tidak akan berlanjut lama. Mengapa ? kinerja APBN semakin baik. Pada kwartal pertama tahun 2018, realisasi APBN sudah mencapai 26%. Ini akan terus mendorong konsumsi dalam negeri. Belum lagi akan ada ASIAN GAME dan pertemuan IMF-Bank Dunia pada Oktober 2018 yang dapat mendorong sektor konsumsi menguat dan sentimen positip terhadap perekonomian Indonesia.

Nilai...

May 27, 2018 Add Comment
Mungkin kita akan berkerut kening bila melihat orang asing BAB mencuci menggunakan tissue toilet. Namun lebih bingung lagi orang asing ketika kita dengan enaknya lap tangan seusai makan menggunakan tissue toilet. Benda yang sama tetapi penggunaan yang berbeda. Kalau diperdebatkan maka tidak akan ada ujungnya. Mengapa cuci BAB dengan tissue akan ada alasan yang kuat soal itu. Orang indonesia juga punya alasan kuat mengapa BAB harus dicuci dengan air. Bagi orang barat pakaian itu ada tiga jenis. Pakaian tidur, pakaian resmi dan santai. Mereka melihat aneh ketika ada wanita Indonesia pergi keluar rumah menggunakan daster. Apalagi para pria juga pakai daster. Padahal daster itu pakaian tidur. Namun orang indonesia memandang pakaian itu dari sisi kebersihan. Perbedaan ini tidak akan ada titik temunya karena budaya dan persepsi yang berbeda walau topiknya sama.

Kalau kita memperdebatkan perbedaan maka itu bisa saja karena persepsi kita ketinggalan zaman akibat kita menolak perubahan. Dulu tahun 80an orang kaya disebut jutaan. Kemudian karena waktu berubah. Tahun 90an orang biasa dapat gaji sudah bilangan jutaan. Makanya orang kaya tidak lagi disebut jutawan tetapi milioner. Tahun 2000an orang punya uang miliaran sudah banyak. Bahkan pendapatan artis dan Dai sudah bilangan miliaran. Maka tidak lagi pantas orang kaya disebut milioner. Jadi apa ? Yang konlomerat. Tetapi karena banyak konglomerat yang bangkrut akibat krisis financial maka orang kaya tidak punya sebutan yang cocok. Perbedaan itu terjadi karena waktu akibat perubahan lingkungan.

Cobalah perhatikan, dulu ekonomi negara diukur dari kekuatan SDA. Semua negara maju berburu negara yang punya SDA besar. Penjajahan terjadi baik langsung maupun tidak langsung. Kemudian, SDA bergeser kepada pengusahaan tekhologi. Semua negara berlomba lomba melakukan riset tekhnologi agar unggul dalam putaran waktu. Namun tekhnologi tidak membuat AS dan Barat bisa melawan gagal bayar utang. Kemudian negara makmur bukan karena SDA atau tekhnologi tetapi karena SDM hebat. Tetapi SDM hebat seperti Jepang tidak bisa menahan dampak krisis spiral dan jebakan utang. Orang terkejut ketika Grab yang merugi tidak pernah kehilangan akses financial resource dan Facebook yang tidak punya pabrik sehebat GM dan Honda tetapi kapitalisasi pasarnya lebih besar dari GM dan Honda. Indonesia yang defisit tidak pernah kehilangan financial resource dan masuk investment grade.

Artinya bukan lagi SDA, Tekhnologi, SDM yang membuat kemajuan tetapi nilai. Apa itu? Nilai yang memadukan semua hal sebagai instrument untuk menghasilan nilai ekonomi. Nilai ekonomi yang hebat bukan diukur dari laba dan jumlah asset besar tetapi oleh market based. Market based bukan dasar monopoli tetapi semangat berbagi dan ketergantungan antar stakeholder. Era oligarki ekonomi dan sumber daya tidak lagi mendapatkan tempat sejak China berhasil menguasai pasar Eropa dan AS. Sejak China menjadi kreditur negara yang kaya tekhnologi dan SDM berkualitas, orang tidak lagi melihat uang sebagai sumber kekuatan tetapi produksi dan kerjasama atas dasar gotong royong sebagai nilai.

Yang lucunya nilai inilah yang diajarkan oleh bapak pendiri negara kita dan yang kita pahami dalam budaya dan agama, itulah puncak peradaban diera sekarang tetapi kita lupa. Ya kita kehilangan nilai nilai lama sebagai bangsa besar. Karena kita sibuk membahas perbedaan yang remeh sehingga lupa meliat kedalam diri kita sendiri untuk unggul dalam persaingan global. Cobalah berdamai dalam perbedaan dan focus terhadap nilai nilai kita sebagai bangsa yaitu semangat bergotong royong senasip sepenanggungan maka kemakmuran akan terjadi kini dan disini…

Baper

May 27, 2018 Add Comment
Semua tahu bahwa Gerindra dan PDIP pernah berkoalisi mengusung Megawati dan Prabowo sebagai capres dan wapres. Akhirnya dapat dikalahkan oleh SBY bersama koalisinya. Kemudian Gerindra dan PDIP berkoalisi mengusung Jokowi -Ahok dalam Pilgub DKI. Kita semua jadi saksi bagaimana FZ menyanjung setinggi langit sosok Jokowi dan Ahok. Kita tahu bagaimana semua elite partai Gerindra satu suara memuji kehebatan PS melahirkan Ahok kepanggung politik bersama Jokowi. Waktu berlalu, kita juga jadi saksi bagaimana Gerindra berseberangan dengan PDIP dalam Pilpres. Saat itu bagi Gerindra dan koalisinya hal yang buruk tentang Jokowi di cari cari untuk menjatuhkan reputasi Jokowi. Seakan lupa bahwa dulu waktu Pilkada DKI mereka memuji Jokowi. Bahkan PKS yang jelas militan menjatuhkan reputasi Jokowi, pernah menjadi pendukung utama Jokowi dalam PIlkada Solo.

Dalam Pilkada DKI, kita jadi saksi bagaimana Ahok yang tadinya unggul karena didukung Gerindra, yang kemudian harus bersebarangan dengan Gerindra yang mengusung Anies-Sandi. FPI yang tadinya bersebarangan dengan SBY dan HRS pernah di penjara era SBY, akhirnya dalam Pilkada DKI ada dibarisan PD mendukung AHY sebagai Cagub. Akhir cerita kita semua tahu bagaimana Anies yang tadinya anggota team sukses Jokowi dalam Pilpres unggul dalam Pilgub DKI karena didukung oleh PS yang pernah dikalahkan oleh Jokowi. Padahal tadinya kita semua jadi saksi bagaimana sikap keras Anies dalam membela Jokowi dan berusaha menjatuhkan elektabilitas PS dalam setiap orasinya. Dalam Pilkada DKI, Anies jadi anak emas PS dan tersingkir dari ring satu Jokowi.

Itulah Politik. Itulah fakta yang ada. Sebetulnya diantara elite politik itu tidak ada sesungguhnya koalisi abadi dan juga tidak perseteruan tanpa henti. Bagi mereka politik adalah bisnis merebut legitimasi dihadapan publik agar berkuasa. Caranya tidak bisa hitam putih. Caranya harus pleksible. Seni politik dalam demokrasi bukanlah aneksasi lawan tapi merangkul lawan menjadi kawan. Dan ini pastilah lewat komunikasi politik untuk saling menentukan posisi tawar. Selagi posisi tawar menemukan deal maka konsesus terjadi diantara mereka. Makanya engga usah kita sebagai rakyat jadi apriori dengan kubu yang tidak kita dukung. Karena belum habis benci kita kepada lawan, diantara mereka sudah rangkulan untuk menciptakan deal baru. Kan repot bila kita baper karena politik. Apakah membenci untung ? tidak ? yang pasti dapat dosa.

Dari sosial media, kita saksikan pemahaman politik rakyat kebanyakan masih terjebak dengan stigma kalau berbeda berarti musuh. Kalau sudah musuh maka semua hal menjadi buruk terhadap kubu lawan. Sikap rasional kita hilang. Yang ada tinggal hanya emosi. Apapun disikapi dengan baper. Antar kubu saling serang dan akan puas kalau berhasil menyudutkan lawan yang berseberangan. Apa hasilnya ? tidak ada. Faktanya kita hanya bagian dari pion untuk kepentingan elite politik. Setelah mereka berkuasa, apakah cicilan motor bisa langsung lunas? Kan engga. Apakah yang ngangur langsung dapat kerjaan. Apakah harga langsung turun? Kan engga. Apakah langsung investor asing hilang? kan engga. Janji politik bukanlah komitment mati tetapi hanya seni melahirkan konsesus suara mayoritas untuk berkuasa. Selanjutnya follow the rule, bukan follow anda yang milih.

Masalah hidup anda tidak ada kaitan langsung dengan politik. Secara tidak langsung memang ada pengaruh namun yang membuat anda berubah menjadi lebih baik itu karena faktor anda sendiri. Selagi anda memang berkualitas secara intelektual dan spiritual maka hidup anda akan mudah. Siapapun yang jadi pemimpin. Jadi mari sikapi politik dengan cerdas. Pilihlah pemimpin bukan karena aliran idiologinya dan rerotikanya tetapi liat pribadinya. Selagi keluarganya baik, tidak korupsi, hidup sederhana, pekerja keras, pilihlah dia. Mengapa? karena siapapun yang bertarung dalam pemilu punya visi sama yaitu UUD 45, NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Yang membedakan mana yang baik dan tidak ada baik hanyalah karakter individunya. Dah gitu aja. Udahan baper nya ya..

UU Anti teroris disyahkan

May 27, 2018 Add Comment


Semua negara punya UU Terorisme. Singapore lebih ekstrim yang bukan hanya mengekang hak sipil tetapi juga mengekang kekuatan keempat demokrasi yaitu pers. Jepang juga sama. Bahkan memberikan kekuatan dan kekuasaan lebih besar kepada aparat hukum untuk menghadapi terorisme, dengan mengurangi hak kebebasan sipil. Malaysia juga lebih keras. Hak sipil menyampaikan kritik kepada pemerintah dengan nada agitasi bisa langsung ditangkap tanpa perlu proses pengadilan. Di China lebih keras lagi. Kebebasan sipil langsung hilang ketika sudah bicara aksi teror. Negara bisa melakukan apa saja bila seseorang dicurigai teroris. Mengapa ? karena terorisme itu adalah aksi kejahatan kemanusiaan. Semua negara modern membenci kejahatan kemanusiaa. Jadi kalau anda mendukung HAM maka anda harus digaris depan mendukung UU anti terorisme.

Dengan disyahkannya UU terorisme oleh DPR sebagai revisi UU Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, maka saat itu juga aparat polisi punya kekuasaan besar dihadapan hukum untuk melakukan tindakan preventif terhadap aksi teroris. Civil society dapat langsung dibungkam dengan UU itu melalui pembubaran ormas dan menangkap semua pengurusnya yang dicurigai terlibat dibalik aksi teroris. Seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) sebagai organisasi teroris bisa ditindak tanpa harus menunggu adanya aksi dari mereka. Mereka yang mendukung aksi terorisme di luar negeri, passport nya bisa dicabut. Mereka yang bersuara menebarkan kebencian dihadapan umum dapat langsung disadap telpnya tanpa harus ijin pengadilan. Bila ada bukti sadapan mereka terlibat jariangan teroris maka bukti itu bisa disyahkan oleh pengadilan sebagai bukti menjerat mereka.

Karena aksi teroris sudah masuk dalam organisasi kejahatan transnasional maka keterlibatan TNI dibenarkan oleh UU. Walau definisi UU terorisme tidak menyebutkan kejahatan terhadap keamanan negara yang tidak memunngkin TNI terlibat sesuai UU TNI namun Presiden bisa menggunakan UU terorisme itu sebagai kejahatan merongrong keamanan negara dan TNI punya ruang untuk terlibat dalam perang melawan terorisme. Karenanya dalam waktu dekat akan keluar Perpres melegitimasi keterlibatan TNI sesuai dengan semangat UU terorisme. Yang menjadi kekawatiran sebagian pihak bahwa UU terorisme ini memberikan ruang sangat besar kepada pemerintah untuk mengendalikan kekuatan sipil dan ini berpotensi melanggar HAM atas nama kekuasaan.


Namun bagaimanapun sistem demokrasi dimanapun berada harus dilengkapi perangkat hukum yang keras bagi siapa saja yang tidak bisa menerima sistem demokrasi itu. Kalau berbeda dengan pemerintah dan ingin berkuasa maka jangan memaksakan kehendak lewat kekerasan tetapi ujilah program itu dalam Pemilu. Kalau memang dipercaya rakyat maka silahkan berkuasa.. Tetapi kalau gagal dalam pemilu maka jadilah rakyat yang baik, yang patuh hukum. Sederhana saja sebetulnya. Kalau tak ingin UU terorisme diterapkan jadilah rakyat yang baik, patuh dan jujur. Dah gitu aja. Jangan baper ya.

Pedoman Upacara Hari Lahir Pancasila Tahun 2018

May 27, 2018 Add Comment

Hari lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan mulai ditetapkan sebagai hari libur nasional pada tahun 2017 lalu. Dasar penetapan tanggal ini adalah naskah otentik risalah sidang BPUPKI yang mencatat bahwa pada 1 Juni 1945, Ir Soekarno yang mencetuskan untuk pertama kalinya Pancasila sebagai dasar Negara.

Merayakan hari lahir pancasila tak lain bertujuan menguatkan kembali komitmen kita bersama untuk mengutamakan Pancasila sebagai panduan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Komitmen itulah yang dapat memandu bangsa ini untuk bersama-sama meraih cita-cita yang gemilang.

Nah, terkait peringatan hari lahir pancasila tahun 2018 ini,pemerintah sudah merilis pedoman yang ditujukan kepada segenap elemen masyarakat, tentu saja termasuk institusi pendidikan baik negeri maupun swasta. Peringatan kali ini mengambil tema “Kita Pancasila: Bersatu, Berbagi, Berprestasi” dengan semangat menguatkan fondasi berbangsa, dan merasakan indahnya bersatu, berbagi, dan berprestasi untuk mencapai kejayaan bangsa di masa depan.


Logo Hari Lahir Pancasila 2018

Ada banyak kegiatan untuk menyemarakkan peringatan hari pancasila 2018, namun artikel ini hanya berfokus pada kegiatan upacara bendera yang menjadi acara pokok setiap peringatan hari besar. Bagi anda yang ingin melihat secara lengkap, bisa mengunduhnya pada akhir artikel ini.

Berikut ini Pedoman Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2018.

A. Sifat Upacara Khidmat, sederhana dan tertib
B. Hari, Tanggal Jum’at, 1 Juni 2018
C. Pukul Jam 08.00 (waktu setempat) sampai selesai
D. Inspektur Upacara Pimpinan Instansi
E. Tempat Lokasi masing-masing
F. Peserta Upacara ASN, Pelajar, Mahasiswa, Pemuda, Pramuka, PMR, Unsur, Masyarakat, dan lain-lain
G. Pakaian Kebijakan Instansi masing-masing
H. Susunan Upacara 1. Pemimpin Upacara memasuki lapangan Upacara, pasukan diambil alih oleh Pemimpin Upacara
2. Pembina Upacara tiba ditempat Upacara, barisan disiapkan
3. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara
4. Laporan Pemimpin Upacara kepada Pembina Upacara bahwa Upacara siap dimulai
5. Pengibaran Bendera merah putih diiringi lagu kebangsaan ”INDONESIA RAYA”
6. Mengheningkan cipta dipimpin oleh Pembina Upacara
7. Pembacaan teks Pancasila oleh Pembina Upacara, diikuti oleh seluruh peserta Upacara
8. Pembacaan Teks Pembukaan UUD 1945
9. Amanat Pembina Upacara
10. Menyanyikan lagu “Mars Pancasila” / Garuda Pancasila
11. Pembacaan Doa
12. Laporan Pemimpin Upacara
13. Penghormatan umum kepada Pembina Upacara
14. Pembina Upacara berkenan meninggalkan tempat Upacara
15. Upacara selesai

Catatan:

  • Apabila terjadi satu dan lain hal, upacara tidak dapat dilakukan di lapangan terbuka, maka dapat dilaksanakan di ruang tertutup dengan Bendera Merah Putih terlebih dahulu sudah berkibar di atas tiang (pengibaran bendera tidak dilaksanakan). Acara pokok diikuti dengan penyesuaian acara seperlunya atau sesuai keperluan daerah masing-masing.
  • Upacara tingkat nasional/pusat dapat dilakukan oleh masing-masing instansi pemerintah/swasta tingkat pusat. Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dilaksanakan oleh pemerintah daerah/organisasi/lembaga swasta setempat. Di luar negeri dilaksanakan oleh masing-masing Kantor Perwakilan RI setempat.

Unduh Sumber:
Mensesneg_Pedoman_Pelaksanaan_Peringatan_Harlah_Pancasila_Tahun_2018

All of it is never enough.

May 27, 2018 Add Comment
This is only my second blog post of May and the month is almost out! And the first was just a call for bloggers.

The truth is that I have been letting the blog slide of late. Part of that is the fact that I have 4 books scheduled to come out next year, and three more on top of those that I am contracted to write for the years after.

2019 will see Holy Sister bring the Book of the Ancestor trilogy to a conclusion, and the release of all three books of my science-fiction / D&D / 80s trilogy (working title Impossible Times), starting with One Word Kill, then (working title) Limited Wish, & (working title) Dispel Illusion.

Since my working life balances on the knife edge of my youngest daughter's health, I like to get out ahead of my commitments, and so I have been working harder than usual. In consequence the Impossible Times trilogy is now complete.

Anyway, I felt my neglected blog needed some love, and so I'm here to pontificate, baby!



 All of it is never enough.

This statement is one of the rather nihilistic Jorgisms I came up with a while back. And it serves as a useful title for a rather more upbeat reflection on the author journey and life as a whole.

In general life many of us look at where we are and how we are doing, then we measure ourselves against the "competition". It's not a laudable or "good" outlook, but it is a deeply ingrained part of human nature. Phrases like 'keeping up with the Joneses' and 'the rat race' exist for a reason. At work and at home many of us are looking to move "up" be it a promotion, a wage rise, a bigger house, whatever.

Those of us blessed with the ability to truly enjoy what we have are very lucky. Those with a restless ambition generally have a rocky road ahead and disappointment in store.

Another fact of life, and the one that delivers the titular Jorgism, is that if we set our sights on some lofty and unattainable ground, should we achieve it we will soon find that it has failed to deliver on its promise and some distant peak now beckons.

The writing world is dangerous territory for those of us cursed with this affliction. In a typical job you might have sight of a small body of your peers. Dave from Accounting should never have been made Grade 6 before you. But it is a small pond and the metrics of success are generally hidden from view.

In the writing world you have a vast legion of peers and a dozen channels along which measures of their success are blasted at you. Channels that you are well advised to be using just to maintain a profile that helps to sell your own work. So turning them off isn't really an option.

And the fact is that there is always another hilltop beckoning. If your book gets a hundred ratings in its first month of release and that was your goal ... you suddenly want a thousand. If you get a thousand ... you want ten thousand. If you set your sights on having a TV series made ... well guess what? Once it's made you are still going to want something new.

This circles round to that old saw of journey vs destination. In books I am all about the journey. Readers often are (or think they are) all about the destination. But in life happiness tends to lie not in the goal but in moving toward the goal. There's no level of writing success that will deliver long term happiness, but continuous progress is pretty good at it.

Very few writing careers are ones that enjoy continuous progress in terms of sales or reception. All of us reach peak-book. All of us must ultimately diminish and go into the West. So the answer it seems lies in simply picking your own journey such that the gradient is ever upwards. That can mean changing your metrics, your genre, medium, or even what you're doing entirely. Find something you consider good and move toward it. If you discover yourself heading downhill or stalling of course you don't abandon all hope immediately but after a while you can ask whether this is really the hill you want to die on. The chances are that it isn't and that there are many other hills to climb instead.

It wasn't so very long ago that my goal in life was to win a multiplayer game of Modern Warfare 2 with 30 kills and zero deaths. Then it was to break into the top hundred players in Command and Conquer 3. 

None of this is to say that I am in any danger of giving up writing in favour of my deeply neglected PS4. It's just pontification and something of an explanation for why the book I've just finished is not Book 12 in the chronicles of Jorg Ancrath ... which is what it would be if I had decided to keep heading up that particular mountain!