Perusahaan keamanan Internet Sophos Labs mengingatkan pengguna Android untuk berhati-hati dengan aplikasi yang ada di Play Store. Tak ada jaminan aplikasi yang tersedia di Play Store itu aman bagi pengguna.
Sophos Labs menemukan, setidaknya 22 aplikasi di Play Store yang berbahaya. Untuk itu, pengguna sangat disarankan untuk mencopot alias uninstall 22 aplikasi yang mereka temukan. Jangan menunda copot aplikasi berbahaya yang dimaksud.
- Sparkle,
- Snake Attack,
- Math Solver,
- ShapeSorter,
- Tak A Trip,
- Magnifeye,
- Join Up,
- Zombie Killer,
- Space Rocket,
- Neon Pong,
- Just Flashlight,
- Table Soccer,
- Cliff Diver,
- Box Stack,
- Jelly Slice,
- AK Blackjack,
- Color Tiles,
- Animal Match,
- Roulette Mania,
- HexaFall,
- HexaBlocks dan
- PairZap.
Dikutip dari IBTimes, Kamis 13 Desember 2018, peneliti keamanan mengatakan, 22 aplikasi merupakan aplikasi yang menipu di Play Store. Aplikasi tersebut menyedot data dan menguras daya baterai pengguna secara diam-diam. Puluhan aplikasi itu diam-diam menjalankan latar belakang meski pengguna telah menutup aplikasi.
"Dari sudut pandang pengguna, aplikasi ini menguras daya baterai ponsel mereka dan menyebabkan kelebihan data, karena aplikasi terus berjalan dan berkomunikasi dengan server di latar belakang," jelas peneliti senior Sophos Labs, Chen Yu.
Selain menguras daya dan data, aplikasi tersebut diam-diam juga membuat menarik iklan ke perangkat pengguna. Peneliti Sophos Labs menemukan kode penipuan dari tiga aplikasi populer dari puluhan aplikasi tersebut pada Juni lalu. Dan usut punya usut sebagian besar
aplikasi berbahaya itu dibuat selama atau setelah Juni 2018.
Sebenarnya, Sophos Labs telah memberitahu ke Google atas puluhan aplikasi jahat tersebut pada bulan lalu. Google memang telah menghapus deretan aplikasi itu pada 25 November 2018 dan sudah lenyap. Tapi ternyata, banyak dari aplikasi jahat itu masih terpasang di perangkat Android pengguna dan terus menipu jaringan periklanan dan menguntungkan pengembang.
EmoticonEmoticon