Aku, Kang Gyung llee, sudah menialani kehidupan sebagai ibu rumah tangga selama dua tahun. Terkadang rasanya ingin aku melepaskan dan mengabaikan segala hal dalam kehidupanku, dan hari ini aku benar-benar ingin melakukan hal itu.
Suamiku pergi ke kantor lebih awal; sehamsnya aku membereskan rumah yang berantakan serta eueian pining yang menumpuk. Namun, entah mengapa, hari ini aku benar-benar tidak ingin berbuat apa-apa. Padahal, biasanya pekerjaan itu bisa diselesaikan dalam sekeiap saja. Namun, entah mengapa, aku benar-benar tidak ingin melakukannya han' ini. Aku hanya berbaring santai di sofa, seolah lupa akan segala mgas yang menumpuk itu. Sambil bermalas-malasan, imajinasiku melayang memikirkan hal-hal yang aneh dan liar. Hampit semuanya adalah imajinasi tentang suamiku; rasanya puas sekali membayangkan bisa memperlakukannya semauku. Ini sebagai bentuk ekspresiku atas segala keluhan dan ketidakpuasanku selama ini! Biat tahu rasa dia!
Membayangkan suamiku yang selalu rapi itu terkeiut melihat rumah yang berantakan seperti kapal peeah ini, aku tertawa terbahak-bahak. Namun, pada akhimya aku bangun juga untuk
membetsihkan rumah. Aku sendin' tidak mengerti mengapa aku membayangkan hal-hal yang tidak mungkin beram' kulakukan. Entah mengapa aku merasa takut. Aggy', dasar penakut!
Sebenamya, tadi pagi-saat mengantar suamiku berangkat ke kantor kemudian kembali masuk ke rumah-aku iuga memikirkan hal yang sama. Kehidupan pemikahanku yang aman dengan suami tereinta. Rasanya seperti masakan yang lezat, namun sedikit kurang gamm. Meskipun aku berusaha sekuat tenaga mengabaikan rasa “kurang garam” itu, kini rasa itu makin lama semakin terasa jelas.
Setelah mau-tidak-mau membersihkan rumah, aku beristirahat dan berban'ng santai di lantai yang dingin ketika terdengar suara ketukan di pintu depan.
EmoticonEmoticon