Dalam keheningan memabukkan Jian Gui berdin'. memandang Iangit di kejauhan dengan ekspresi tegas. Bulan bersinar terang, memancarkan sinar keperakan yang memantul di air kolam taman istana. Suara langkah kaki di belakang sang putra mahkota Kerajaan Angin tidak membuatnya bergerak, bahkan untuk menoleh sekali pun.
“Apa yang mengganggumu?‘ Suara Yao Zing terdengar berat. Raja baru Kerajaan Lang mengambil tempat di sisi kin' Jian Gui. mendongak, mengikuti arah pandangan teman bicaranya. Yao Zing tersenyum tipis saat keheningan datang diantara mereka. Pria itu menoleh singkat kepada Gui sebelum akhimya kembali menatap rembulan penuh di Iangit kejauhan.
Jian Gui masih menutup mulut rapat. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini.
“Aku belum mengucapkan terima kasih,‘ kata Yao Zing. Ucapannya kali ini berhasil menan'k pematian Jian Gui. “Karni banyak berhutang budi kepadamu dan adik-adikmu. terutama Yulan. Ah maksudku Pangeran Qiang.‘
Raja baru Kerajaan Lang menjeda untuk menan'k napas panjang. 'Aku masih harus membiasakan diri memanggil adik ketigamu dengan nama aslinya,” kata Yao Zing setelah terdiam beberapa saat. "Katakan Putra Mahkota Jian Gui, apa yang bisa kulakukan untuk membalas jasa-jasa kafian?"
EmoticonEmoticon