Hari itu sinar matahari mulai memudar dengan perlahan dan digantikan dengan cahaya temaram senja yang keemasan. Dengan perlahan bayangan gelap mulai menyelimuti kota tersebut. Angin dingin pun mulai berhembus, menggantikan cahaya hangat mentari.
Wanita manis itu terus berjalan menelusuri kota yang masih sibuk bahkan di hari gelap ini. Ia terus melangkahkan kaki kurusnya bergantian hingga akhirnya ia berhasil mencapai sebuah jalan yang memiliki tiga cabang dan berbelok ke kiri. Pemandangan dari deretan rumah mewah segera menyapa penglihatannya dengan tangan terbuka tetapi langkahnya tidakjuga berhenti bahkan ia terus melangkah lebih jauh ke dalam sampai akhirnya tiba di sebuah kelokan lain.
Ia menuruni tiap tangga batu dengan perlahan dan pemandangan sebelumnya berubah menjadi deretan pemukiman yang bisa dikatakan cukup kumuh. la masih terus melangkahkan kakinya hingga akhirnya langkah itu berhenti persis di depan sebuah rumah kecil yang terletak di ujung jalan. Sebuah gerbang besi penuh karat langsung menyambut, tak heran jika membuka rangkaian besi itu akan menimbulkan suara berderit.
EmoticonEmoticon