Sebelumnya server Debian diinstalisasi tanpa grafik. Oleh karena itu, hanya akan ada tampilan command line (CLI).
Bagi pengguna Windows mungkin tidak terbiasa menggunakan tampilan command line. Kecuali yang sudah terbiasa menggunakan DOS yang juga berbasis CLI. Pengguna DOS tentu tidak asing dengan perintah perintah Debian CLI berikut ini.
Bagi pengguna Windows yang belum pernah bekerja dengan DOS, dengan sedikit latihan akan terbiasa menggunakan perintah perintah berbasis CLI.
Setelah instalasi, maka Debian akan berjalan sendiri. Tampilan pertama meminta kita untuk masuk ke dalam sistem.
Sebelumnya kita telah membuat 2 akun dalam Debian ketika melakukan instalasi, yaitu :
1. Akun utama (root), dan
Administrasi User
1. Selesai menginstal Debian, keluar tampilan debian123 login
2. Masuk root dengan mengetikkan root pada debian123 login, dan passwordnya
3. Setelah masuk sebagai root, ketikkan clear.
Level administrasi tertinggi ada pada akun utama sebagai super user, yaitu root. Root memiliki kemampuan untuk membuat user baru, ataupun menghapus user yang sudah ada.
4. Perintah adduser
Perintah adduser digunakan untuk menambahkan user baru. Caranya dengan mengetik adduser <nama_pengguna>, maka akan membuat user baru dengan nama yang sudah dimasukkan.
Setelah nama pengguna dimasukkan, maka diminta untuk memasukkan kata sandi untuk pengguna tersebut, dan informasi yang berkaitan dengannya.
5. Perintah logout
Ketikkan logout untuk keluar dari sesi root.
6. Masuk sebagai Pengguna yang Baru
Lalu masuk sebagai pengguna yang baru saja dibuat, dalam kasus ini nama penggunanya adalah bill dengan kata sandi gates.
Apakah terlihat perbedaan sebelumnya? Iya, perbedaanya terletak pada bagian prompt dari command line. Sebelumnya, saat kita masuk sebagai root, prompt dari command line berbentuk
Namun saat kita sudah berganti user, dan masuk sebagai bill, maka prompt dari command line berbentuk
Tanda ~ atau tilde, menunjukkan posisi direktori yang sedang aktif. Dalam kasus ini bill tidak aktif di direktori manapun.
7. Perintah userdel -r
Sekarang, coba logout dan masuk lagi sebagai root. Ketikkan perintah berikut,
Keluar dari bill, masuk lagi menjadi root, dan menggunakan perintah userdel –r <nama_pengguna> untuk menghapus semua data di direktori /home pengguna dan juga pengguna tersebut.
8. Perintah groupadd dan groupdel
Beberapa user yang memiliki hak akses yang sama, bisa dimasukkan kedalam sebuah group. Group sangat berfungsi sehingga kita tidak perlu membatasi hak akses terhadap user satu per satu.
Untuk membuat group, ketikkan perintah berikut.
Perintah groupadd <nama_group> digunakan untuk membuat group, sedangkan groupdel <nama_group> digunakan untuk menghapus group yang ada.
Buat dua buah group yaitu jawatengah dan jawabarat, dan buat empat user baru yaitu pati, rembang, bandung dan subang seperti yang terlihat pada contoh berikut ini :
9. Perintah usermod –g <nama_group> <nama_user>
Setelah itu, gunakan perintah
Perintah di atas digunakan untuk memindahkan user ke suatu group. Pada kasus ini, pati dan rembang dipindahkan ke dalam jawatengah sedangkan bandung dan subang dipindahkan ke dalam jawabarat.
10. Perintah ls /
Linux tidak memiliki sistem drive seperti Windows. Hanya ada direktori-direktori, setiap user memiliki directory user sendiri-sendiri. Ada satu direktori akar, yaitu root directory, yang bisa diakses dengan menggunakan / slash.
Coba ketikkan ls /, untuk menampilkan daftar direktori dan file yang ada di root directory.
Perintah ls <nama_direktori> digunakan untuk menampilkan isi dari sebuah direktori.
11. Perintah cd /usr
Sekarang, gunakan perintah cd /usr, untuk mengganti direktori yang aktif menjadi direktori /usr.
Sekarang tanda ~ tilde berubah menjadi nama direktori yang sedang aktif.
12. Perintah mkdir <nama_directory>
Untuk membuat sebuah directory, gunakan perintah mkdir <nama_directory>.
Untuk melihat apakah directory tersebut sudah terbuat, gunakan ls. Apabila perintah ls digunakan tanpa memberikan nama direktori, maka ls akan mendaftar semua isi direktori yang sedang aktif sekarang (yaitu /usr).
File dan direktori di Linux mempunyai aturan penggunaan, tidak sembarang user bisa mengakses semua file. Root bisa mengakses semua file yang ada, root juga bisa memberikan hak akses kepada user untuk mengakses file tertentu.
Buat sebuah user dengan nama bintang, lalu logout dan masuk user bintang.
Untuk membuat sebuah file kosong, gunakan perintah touch <nama_file>.
Lalu, masuk kembali ke dalam direktori /usr. Ketikkan ls –l, untuk menampilkan isi direktori beserta attribut-attributnya,
EmoticonEmoticon