“Lagi?!” Bunyi gebrakan meja yang menggelegar diikuti dengan teriakan seorang gadis yang sedang duduk bersama kedua orang tuanya di ruang BK. Semua yang ada di ruangan itu langsung menutup telinga saking syoknya dengan teriakan yang dapat memecahkan gendang telinga seseorang tersebut.
“Franda kamu jangan teriak teriak dong, kuping mama mau pecah nih!” keluh Wilda mama Franda yang duduk di sebelah kiri anaknya. Anaknya itu memang suka sekali membuat malu keluarganya.
“Maaf Ma hehehe...,” kata Franda sambil cengengesan sedangkan Randi-Papa Franda-hanya
gcleng geleng kepala melihat tingkah anaknya. Kapankah anaknya itu dapat berubah? Oh sungguh, ia sangat berharap.
Guru BK yang bemama Ibu Rosa itu berdehem dan mcmperbaiki letak kacamata yang merosot akibat keterkejutannya tadi.
“lya Franda, semua guru sudah mengajukan gugatan agar men DO kamu segera. Karena berhubung orang tuamu bisa hadir, jadi saya harap kamu harus segera mencari sekolah baru untuk pindah. Kamu mendengarkan saya kan Franda?!!” jelas guru BK panjang lebar dan berubah menjadi kesal karena Franda hanya memainkan ponselnya saja tanpa menghiraukan perkataan guru BK tersebut.
Mama Franda yang melihat anaknya tidak memberi respons, langsung mengambil ponsel Franda dari
EmoticonEmoticon