DOWNLOAD EBOOL NOVEL REWRITE -DIRSTA ALIFIA GRATIS

September 13, 2019

Saras 

Jika aku disuruh mcmilih kegiatan apa yang paling kubenci di dunia ini, aku akan menjawab dcngan pasti: Mcnghadiri acara pernikahan. 

Bukan, bukan karcna iri. Sama sekali bukan. 

Dulu sckali, scwaktu aku masih bcrusia belasan-tcrutama saat aku masih menjabat gclar scbagai mahasiswa-rasanya aku tak pernah mcrasa sebosan ini kctika menghadiri acara pcrnikahan. Justru aku mcrasa sangat bahagia karcna inilah kcscmpatanku-juga para penghuni kos lainnya-untuk mcndapatkan makanan enak tanpa dipungut biaya sama sekali. Tcrutama kctika akhir bulan sudah datang. Kami akan datang kc acara pernikahan dengan scnyum semringah dan semangat cmpat lima. 

Tapi, kali ini, duduk di salah satu kursi tamu hanya dengan membawa tas, bukannya anak atau pasangan sepcrti yang (cmantcmanku lakukan, mau tak mau membuatku gcrah sendiri. Bisa kutebak, sctelah ini, scseorang pasti akan mcnanyakan hal yang sama, seperti yang biasa aku terima sctiap kali aku mcnghadiri acara pernikahan scjak usiaku menginjak dua puluh tujuh, “Kapan nyusul?” 

Pertanyaan yang sclalu kujawab dcngan scnyum yang kumanis-maniskan seraya bcrkata, “Doakan saya ya, Bu.” Atau jika kakak kclasku yang bertanya, aku tinggal mengganti nama subjeknya menjadi, “Doakan saja ya, Kak,” atau “Doakan saja ya, Mbak.” 

Mereka, para ibu-ibu itu tidak tahu saja bahwa jauh di dalam lubuk hatiku, aku juga mcneriakkan penanyaan yang sama untuk diriku scndiri. 

Kapan gue bisa nyusul mereka? 

Aku memang menycdihkan, bukan? 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »