HANYA tinggal menghitung hari Desember akan segera ber~ akhir. Gue senang karena sepekan lagi gue akan bertemu dengan hari yang sangat istimewa, karena di waktu yang sama setahun yang lalu, untuk pertama kalinya gue bertemu dengan gadis yang gue suka.
Gue tidak tahu bagian mana yang bisa membuat gue jatuh hati kepadanya, apakah mata besamya yang sebening lautan, rambut ikal sepinggangnya yang selalu digerai, tubuhnya yang agak mungil, bibir tipisnya yang kerap menceritakan hal-hal terbaik yang pernah dilewatinya, atau susunan giginya yang berbaris rapi sewaktu tersenyum. Atau gue nggak tahu. Kadang, dalam hidup, nggak semua hal punya jawaban pasti seperti ilmu eksak, kan? Karena, yang lagi gue bahas sekarang ini tidak sepenuhnya melibatkan pikiran, tapi perasaan yang anehnya selalu mematikan logika.
Malam ini gue mau siap-siap membuat keiutan buat dia. Di tangan gue sudah ada dua tas berisi berbagai perlengkapan. Gue juga sudah mengundang sahabat gue untuk membantu menyiapkan semua ini. Setelah semuanya beres, gue hanya tinggal menunggu waktu dia datang, sementara itu, gue akan berpura-pura tidak akan datang. Gue bisa membayangkan wajahnya yang memberengut karena kesal. Kemudian dia akan marah, menangis mungkin, karena gue tidak menepati ianjinya. Sampai setelah dia lelah menunggu, gue bakal tiba-tiba memeluknya dari belakang dan sudah pasti dia akan terkejut. Saat itulah gue bakal mengungkapkan isi hati gue yang selama ini nggak gue ungkapin.
Yah, gue tahu itu norak-bisa jadi kelewat norak. Tapi
malam ini gue kepengin dilihat sebagai seseorang yang sangat
EmoticonEmoticon