Definisi, Karakteristik & Ruang lingkup Skripsi

January 14, 2020
Definisi, Sifat/Karakteristik dan Ruang Lingkup Skripsi



A.    Definisi Skripsi

Pada proses pembelajaran di perguruan tinggi, skripsi merupakan tugas dan sentuhan akhir pembinaan kompetensi setiap mahasiswa. Skripsi memiliki bobot enam SKS dan wajib diprogramkan setiap mahasiswa sebagai syarat kelulusan. Skripsi merupakan bukti kemampuan akademik mahasiswa dalam penelitian yang berhubungan dengan bidang keahliannya.

Skripsimerupakan sebuah karya tulis ilmiah yang dikerjakan mahasiswa menjelang akhir studi. Skripsi merupakan hasil kegiatan penelitian mahasiswa strata satu yang dilakukan dengan berbagai analisis keilmuan yang disesuaikan dengan disiplin ilmu masing-masing. Jadi Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa dengan memenuhi kaidah keilmuan yang disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang Pendidikan Program Sarjana Strata Satu (S-1). Skripsi diselenggarakan dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi yang direkomendasikan oleh jurusan dan ditetapkan di fakultas.


B.     Karakteristik Skripsi

Skripsi mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1.
Aspek Permasalahan

a.
Identifikasi masalah dapat didasarkan atas informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan lapangan.

b.
Masalah yang dikaji dalam Skripsi cenderung pada masalah-masalah yang bersifat penerapan ilmu.
2.
Aspek Kajian Pustaka

a.
Penulis Skripsi hanya diharapkan untuk menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama.

b.
Pustaka yang dijadikan sumber acuan dalam kajian pustaka pada Skripsi seyogyanya menggunakan sumber primer dan dapat juga menggunakan sumber sekunder. Sumber primer, seperti hasil-hasil penelitian dalam laporan penelitian, seminar hasil penelitian, dan jurnal-jurnal penelitian.
3.
Aspek Metodologi Penelitian

a.
Penulis Skripsi dituntut untuk menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara akurat dengan menggunakan instrumen pengumpul data yang valid.

b.
Dalam Skripsi, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pengumpulan data tidak harus dikemukakan.

c.
Asumsi-asumsi yang dikemukakan dalam Skripsi tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan keterbatasan keberlakuannya.

d.
Dalam  penelitian kuantitatif, Skripsi dapat mencakup satu variabel saja.

e.
Dalam penelitian kualitatif, Skripsi dapat ditulis berdasarkan studi kasus tunggal dan dalam satu lokasi saja.
4.
Aspek Hasil Penelitian

a.
Hasil penelitian yang dipaparkan dalam kesimpulan Skripsi harus didukung oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan.

b.
Pengajuan Saran pada bagian akhir Skripsi tidak harus dilengkapi dengan argumentasi yang didukung oleh hasil penelitian.

c.
Hasil penelitian Skripsi yang ditulis dalam bentuk artikel hendaknya diarahkan untuk dapat diterbitkan dalam jurnal ilmiah yang bermutu.
5.
Aspek Kemandirian


Untuk Skripsi, persentase karya asli mahasiswa bisa lebih kecil daripada Tesis dan Disertasi. Misalnya, untuk Disertasi kemandiriannya kira-kira 90%, sedangkan sisanya 10% merupakan cerminan dari bantuan, bimbingan dan arahan para dosen pembimbing. Tesis, kemandiriannya kira-kira 75%, sedangkan 25% cerminan bantuan dan arahan pembimbing. Skripsi, kemandiriannya kira-kira 60%, sedangkan 40% cerminan bantuan dan arahan pembimbing.



C.    Kategori dan Ruang Lingkup Skripsi

Ruang lingkup atau batasan penelitian yang dipakai sebagai acuan adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara ilmiah dalam suatu kegiatan tertentu, untuk mendapatkan fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan mendapatkan pengertian baru dan meningkatkan ilmu dan teknologi. International Communication Association (ICA) mengembangkan bidang riset komunikasi menjadi 18 spesialisasi (Hardjana, Jurnal ISKI, 1999: 15): 
1.      Sistem Informasi (Informations Systems)
2.      Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)
3.      Komunikasi Massa (Mass Communication)
4.      Komunikasi Organisasi (Organization Communication)
5.      Komunikasi  Antar budaya/Pembangunan (Intercultural/Development Communication)
6.      Komunikasi Politik (Political Communication)
7.      Komunikasi Instruksional/Pembangunan (Instructional/Developmental Communication)
8.      Komunikasi Kesehatan (Health Communication)
9.      Filsafat Komunikasi (Philosophy of Communication)
10.  Komunikasi dan Teknologi (Communication and Technology)
11.  Komunikasi Populer (Popular Communication)
12.  Kelompok Minat Public Relations (Public Relations Interest Group)
13.  Kelompok Minat Komunikasi Visual (Visual Communication Interest Group)
14.  Kajian Feminis (Feminist Scholarship)
15.  Kelompok Minat Hukum dan Kebijakan Komunikasi (Communication Law and Policy Interest Group)
16.  Bahasa dan Interaksi Sosial (Language and Social Interaction)
17.  Lembaga Pustaka Komunikasi (Council of Communication Libraries).
18.  Kajian Gay, Lesbian & Biseksual (Gay, Lesbian & Bisexual Studies








Pada pandangan Association for Education in Journalism and Mass Communication (AEJM) membagi bidang spesialisasi riset komunikasi sebagai berikut (Hardjana, Jurnal ISKI, 1999: 15-16): 

1.      Periklanan (Advertising)
2.      Teori dan Metodologi Komunikasi (Communication Theory and Methodology)
3.      Komunikasi Visual (Visual Communications)
4.      Sejarah (History)
5.      Komunikasi Internasional (International Communication)
6.      Majalah (Magazine)
7.      Surat Kabar (Newspaper)
8.      Komunikasi Massa dan Masyarakat (Mass Communication and Society)
9.      Manajemen Media dan Masyarakat (Media Management and Society)
10.  Public Relations (Public Relations)
11.  Radio/Televisi (Radio/Television)
12.  Kajian Jurnalisme (Scholastic Journalism)
13.  Komunikasi dan Minoritas (Minorities and Communication)
14.  Hukum (Law)
15.  Kajian Kualitatif (Qualitative Studies)
16.  Kebijakan dan Teknologi Komunikasi (Communications Technology and Policy)
17.  Lembaga Pers Kampus (Community College Journ Assoc)



Pembidangan di atas adalah standar internasional, karena itu ruang lingkupnya sangat luas. Artinya, skripsi yang dihasilkan harus termasuk dalam salah satu bidang yang sesuai dengan program studi yang diambil.




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »