Teknik Jitu Mengatasi Siswa Supaya Tidak Ribut Dengan Penuh Wibawa

January 21, 2020


Mendikbud.id -  Seorang guru yang baik ialah guru yang mampu mengajar siswanya dengan penuh kesabaran, keihklasan serta ketulusan hati. Namun, tentu hal itu memang tidak mudah. Oleh karena itu penulis memberikan saran agar para guru senantiasa selalu berusaha memberikan yang terbaik khususnya untuk para siswa, dan juga guru harus memiliki kewibawaan di dalam dirinya. Dengan hal ini, jika seorang guru memiliki kewibawaan yang terpancar dari dalam dirinya. Maka niscaya insya Allah siswa akan selalu patuh dan menuruti guru yang memiliki kewibawaan.

semoga dengan tulisan ini , guru-guru seluruh indonesia dapat dengan mudah mengkondisikan atau menguasai dan mengatur suasana kelas, agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan menarik.

Dalam konsep pembelajaran kuantum kita mengenal prinsip bahwa semuanya bertujuan.
Ini berarti bahwa dalam proses pembelajaran harus diupayakan agar semuanya bertujuan bagi terselenggaranya pembelajaran yang efektif, baik yang terkait dengan komunikasi maupun benda-benda di kelas.

Siswa ribut biasanya ada sesuatu yang tidak beres dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Atau, ada sesuatu yang lebih menarik bagi siswa dibanding proses pembelajaran. Itu sebabnya, maka hal yang membuat siswa lebih tertarik itu harus didayagunakan untuk mendukung proses pembelajaran.

Guru harus mampu membaca suasana hati siswa ketika mengajar, kemudian menyesuaikan aktivitas pembelajaran dengan suasana hati siswa. Ini penting, agar proses pembelajaran berlangsung mulus.

Idealnya, guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan suasana hati setiap siswa di kelas. Namun ini agaknya tidak mungkin. Oleh karena itu cukuplah jika guru menyesuaikan proses pembelajaran dengan suasana hati sebagian besar siswa di kelas.

Bagaimana caranya? 

Pertama, masukilah dunia siswa. Guru dapat memasuki dunia siswa dalam pembelajaran melalui pertanyaan pancingan yang mengarah pada sesuatu yang sedang menjadi topik perbincangan siswa. Atau, guru mencermati apa yang sedang menarik perhatian siswa, kemudian membicarakan sesuatu yang menarik dari apa yang diperhatikan siswa tersebut. Sebentar saja. Tujuannya adalah untuk membawa siswa kepada pelajaran.

Selanjutnya, cari hubungkan apa yang diperbincangkan tadi dengan materi pelajaran, sehingga siswa memberikan perhatian kepada pelajaran. Jangan dipaksakan! Jika sebentar saja perhatian siswa kembali ke hal di luar pelajaran, maka berarti pelajaran hari itu memang tidak menarik bagi siswa.

Dalam situasi seperti ini guru harus cerdas dan kreatif untuk mengubah pelajaran yang tidak menarik itu menjadi menarik bagi siswa. Temukan, apakah karena metode yang tidak tepat, materi yang terlalu sulit, komunikasi yang monoton tidak menginspirasi, atau karena tidak digunakannya media pembelajaran yang sesuai.

Apabila sudah ditemukan penyebab tidak menariknya pelajaran bagi siswa (kalah menarik dibandingkan dengan situasi di luar kelas), maka segera temukan solusinya, dan terapkan dalam pembelajaran.

Anda akan menemukan bahwa sebenarnya tidak sulit mengelola situasi di kelas agar fokus pada pembelajaran ketika kita memang sudah mencintai pekerjaan kita, mencintai murid-murid kita, dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan dan keberhasilan murid-murid kita.

Demikian informasi yang dapat mendikbud.id berikan, yang kami lansir dari infokemendikbud.com Semoga ada manfaatnya untuk kita semua..........

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »