Claire Chung, gadis berusia 19 tahun asal Maryland yang harus berjuang melawan penyakit paru-paru akibat menggunakan vape. Berdasarkan hasil tes medis, asap dari vape hampir merusak semua jaringan paru-parunya.
Awalnya ia mengalami demam setinggi 40 derajat Celcius secara selama berminggu-minggu lamanya. Saat pagi menjelang Hari Natal, gadis ini malah harus dilarikan ke rumah sakit.
Chung dan orangtuanya mengira ia hanya menderita flu biasa karena ia tidak mengalami gejala lain selain demam. Sehingga Chung hanya mengonsumsi obat penurun demam yang dijual bebas.
Karena merasa demamnya tak kunjung sembuh, Chung pun menjalani serangkaian pemeriksaan. Mulai dari malaria hingga penyakit autoimun.
Selama dirawat di rumah sakit Chung diberi antibiotik dan cairan infus. Ia juga masih diharuskan menjalani serangkaian tes lain untuk menemukan diagnosis yang tepat.
Hingga ia melihat hasil CT Scan-nya. Ia mengatakan, "itu memperlihatkan hasil yang sangat mengganggu." Ternyata paru-paru Chung sudah berkabut dan ada titik-titik putih di tengahnya. Seluruhnya menutupi kedua paru-paru.
Chung, yang dirawat di Rumah Sakit Holy Cross, menjalani lebih banyak tes termasuk bronkoskopi, yang akhirnya mengungkapkan penyebab paru-parunya rusak.
Setelah melakukan lebih banyak tes dan bronkoskopi, akhirnya ditentukan bahwa tidak ada infeksi dan jaringan paru-paruku benar-benar hancur akibat menggunakan vape dan minyak kartrid.
Sc : suara
EmoticonEmoticon