Metode Analisis Data Flow Diagram (DFD) Pada Rekayasa Informasi

December 19, 2017
Metode atau teknik untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat lunak dapat dikelompokan berdasarkan pendekatan yang diambil pada saat melakukan aletivitas tecsebut.

Ilustrasi

1. Berorientasi Aliran Data (Data Flow Oriented atau Functions/ Oriented)

Sudut Pandang analisis pada pendekatan ini difokuskan pada aspek fungsional sistem. Pengembang harus mengetahui fungsi-fungsi atau proses-proses apa saja yang ada dalam sistem, data apa yang menjadi masukannya, dimana data tersebut disimpan, transformasi apa yang akan dilakukan terhadap data tersebut, dan apa yang menjadi hasil transformasinya, selain itu pengembang harus mengetahui keadaan (state), perubahan (transition), kondisi (condition) aksi (action) Asti sistem.

Salah satu metode yang paling populer untuk pendekatan ini adalah Analisis terstruktur yang dikembangkan oleh Tom DeMarco [DEM76], Chris Gave dan Trish Sarson dan Edward Yourdon [YOU89]. Pada metode ini, hasil analisis dan perancangan dimodelkan dengan menggunakan beberapa perangkat pemodelan seperti:
  • Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data (data dictionary) untuk menggambarkan fungsi-fungsi dari sistem (system functions).
  • Entity-Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan data yang disimpan (data store).
  • State Transition Diagram (STD) untuk menggambarkan perilaku sistem.
  • Structure Chart untuk menggambarkan struktur program.

2. Berorientasi Struktur Data (Data Structured Oriented)

Analisis dengan pendekatan ini difokuskan pada struktur data, dimana struktur tersebut dapat dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan konstruksi sequence, selection dan repetition. Beberapa metode berorientasi struktur data ini diantaranya adalah:

3. Data Structured System Development (DSSD)

Diperkenalkan pertama kali oleh J. D. Warnier 11974 dan kemudian oleh Ken Orr [1977], sehingga sering disebut juga metode Warnier-Orr. Metode ini menggunalan per line diagram dan Warnier-Orr diagram untuk memodelkan hasil amiss dan perancangannya b) Jackson System Development (JSD)
Dikembangkan oleh M.A. Jackson [1975] dengan menggunakan perangkat pemodelan.
structure diagram dan system specification diagram.


4. Berorientasi Objek (Object Oriented)

Berbeda dengan pendekatan-pendekatan sebelumnya, pendekatan berorientasi objek memandang sistem yang Akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan
dunia nyata, Pada pendekatan ini, informasi dan proses yang dipunyai oleh suatu objek "diemkasulasi"
(dibungkus) dalam satu kesatuan. Beberapa metode pengembangan sistem yang bierotiatritesi objek diantaranya adalah:
  • Object Oriented Analysis (00A) dan Object Oriented Design (00D) dari Peter Coad dan Edward Yourdon (1990),
  • Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh (1987),
  • Object Oriented Software Engineering (00SE)


Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKP)

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak atau Software Requirements Specification (SRS) adalah dokumen yang berisi pernyataan lengkap dari apa yang dapat dilakukan oleh perangkat lunak, menjelasan bagaimana hal tersebut dikerjakan oleh perangkat lunak. Suatu SKPL harus mencantumkan tentang deskripsi lengkap dari semua antarmuka yang ada dalam sistem yang dapat menghubungknan sistem dengan lingkungannya, mencakup antarmuka untuk perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi pemakai SKPI, bisa terdiri dari banyak dokumentasi yang saling melengkapi. Suatu SKPL harus dapat menggunakan definisi masalah, clan menguraikan masalah dengan tepat dengan cara yang tepat pula.

Tuivan Pembuatan SKPL

Ada beberapa tujuan pembuatan SKPL, dan itu tergantung kepada siapa yang menulisnya, Pertama, dapat ditulis oleh pemakai potensial (pelanggan) dari sistem, dan kedua oleh pengembang sistem,

Untuk kasus pertama, tujuan penulisan SKPL adalah untuk mendefinisikan keinginan yang biasanva dalam bentuk penjelasan umum. Untuk yang kedua, tujuan pembuatan SKPL adalah:
  • Samna komunikasi antara pelanggan, pemakai, analis, dan perancang perangkat lunak.
  • Paw untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pengujian sistem.
  • Acuan untuk mielakukan perbaikan dan perubahan perangkat lunak.


Sedangkan manfaat din kegunaan SKPL menurut Witarto(WIT04) dari IEEE, adalah
Memastikan kesamaan antara kebutuhan untuk pengembangan dengan kebutuhan yang ditulis didalam dokumen.
  • Mendefinisikan kerangka kerja bersama untuk proses-proses pengembangan perangkat lunak.
  • Memperielas peran dan antarmuka bagi Para pihak yang terlibat dalam proses pengembangan merangkat lunak.
  • Memperjelas jenis dan isi dokumen.
  • Mengenali togas, tahapan, baseline, aktivitas kaji ulang, dan dokumentasinya.
  • Belaiar pendekatan praktis yang diterapkan didunia industri. 
  • Menghilangkan persoalan-persoalan seperti yang pernah dialami masa lalu,


Syarat Pembentukan SKPL

Empat syarat yang harus diperhatikan saat pembentukan SKPL, yaitu:
  1. Mudah dildentifikasi
  2. Diuraikan dengan jelas, simple, sederhana, dan concise (jelas, tidak ambiguous)
  3. Bist divalidasi dan bisa dices (test reliable, test accessable)
  4. Mampu untuk ditelusuri kembali (tracebility)


Hindari hal-hal berikut saat pembentukan SKPL:
  1. Over specification (penjelasan berlebih dan berulang-ulang sehingga menjadi tidak pas)
  2. Tindakan uncoscistency (seperti menggunakan istilah yang tidak konsisten)
  3. Ambiguity dalam kata atau kalimat seperti menyatakan keterukuran kebutuhan secara tidak jelas misalkan menggunakan kata-kata maksimal, optimal, cepat, user friendly, efisien, fleksibel dan lainnya
  4. Menuliskan "mimpi-mimpi", yaitu hal-hal yang tidak bisa dilakukan 


Dalam suatu SKPL ada 2 aspek yang harus bisa dilihat:
  1. Fungsi
  2. Non fungsi

  • Oportunity
  • Performance
  • Fre Mie Contraint

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »