Manajemen komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyal untuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yang sama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para komunikator dan konteks sosialnya. Selain itu, manajemen komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian faktor-faktor komunikasi seperti sumber, pesan, media, penerima, efek, dampak, dan lingkungan dalam konteks intrapersonal, interpersonal, organisasi, dan masa agar efektif dan efisien.
Manajemen komunikasi termasuk dalam subdisiplin ilmu dari manajemen. Michael Kaye menyebutkan bahwa kelahiran subdisiplin ilmu manajemen komunikasi adalah karena adanya tuntutan untuk menjebatani antara teoritisi komunikasi dengan praktisi komunikasi.
- para teoritisi komunikasi menghadapi keterbatasan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya, sementara para praktisi komunikasi mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kelahiran subdisiplin ilmu manajemen komunikasi adalah terkait dengan adanya tuntutan untuk lebih menyebar-luaskan dan mengenalkan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata.
Alasan Pengembangan Ilmu Manajemen Komunikasi. Sedangkan alasan yang digunakan sebagai landasan bagi pengembangan subdisiplin ilmu manajemen komunikasi adalah sebagai berikut :
- terkait dengan tujuan ilmu komunikasi. Bahwa tujuan dari ilmu komunikasi adalah untuk menciptakan keharmonisan di antara para pelaku komunikasi. Pola tindakan komunikasi harus dilakukan dengan strategi. Manajemen komunikasi yang menggabungkan antara pendekatan manajemen dengan pengelolaan komunikasi memungkinkan seseorang untuk mewujudkan keharmonisan dalam komunikasi yang dilakukan.
- terkait dengan karakteristik ilmu komunikasi. Bahwa karakteristik ilmu komunikasi di antaranya adalah bersifat irreversible, kompleks, berdemensi sebab akibat, dan mengandung potensi problem. Dari hal tersebut, suatu tindakan komunikais haruslah dikelola dengan tepat. Dalam kondisi tersebutlah, dibutuhkan kontribusi dari subdisiplin ilmu komunikasi.
- terkait dengan kebutuhan fungsionalisasi ilmu komunikasi dalam menciptakan tenaga komunikasi yang memiliki wawasan teoritis tentang komunikasi dan memiliki keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu tersebut. Dalam hal ini manajemen komunikasi memberikan pengarahan dan pembekalan untuk mengkonstruksi 'meaningful knowledge' dan 'meaningful skills'.
- terkait adanya asumsi semakin dominannya peran ilmu manajemen di tahun yang akan datang, sedangkan ilmu komunikasi akan semakin dibutuhkan dalam era globalisasi dan digitalisasi. Berdasarkan asumsi tersebut, maka kedua disiplin ilmu tersebut dapat bersinergi dalam memecahkan berbagai persoalan sosial komunikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Pengertian Manajemen Komunikasi Menurut Para Ahli. Di antara para ahli belum terdapat kesatuan pendapat tentang pengertian dari manajemen komunikasi. Masing-masing ahli menyampaikan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan manajemen komunikasi sesuai dengan pengalaman keilmuannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Tommy Suprapto, berpendapat yang dimaksud dengan manajemen komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi.
- Michael Kaye, berpendapat bahwa manajemen komunikasi adalah bagaimana individu-individu mengelola proses komunikasi melalui penyusunan kerangka makna dalam hubungannya dengan dengan orang lain dalam berbagai setting atau konteks komunikasi dengan mengoptimalisasi sumber daya komunikasi dan teknologi yang ada.
- Parag Diwan, berpendapat bahwa manajemen komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
- Antar Venus, berpendapat bahwa manajemen komunikasi adalah proses pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks komunikasi. Konteks komunikasi yang dimaksud mengandung arti tataran komunikasi individu, interpersonal, organisasi, governmental, sosial, atau bahkan internasional.
- Egan dan Cowan, berpendapat bahwa manajemen komunikasi adalah pengaplikasian penggunaan sumber daya manusia dan teknologi secara optimal untuk meningkatkan dialog di antara manusia.
- Lieber dan Barker, berpendapat bahwa manajemen komunikasi adalah proses yang sistematis antara anggota organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk menyelesaikan pekerjaan melalui proses negosiasi pengertian/pemahaman antara satu individu maupun lebih yang bertujuan mencapai keinginan dan kepuasaan bersama.
Manajemen komunikasi berkaitan erat dengan interaksi sosial. Dalam situasi dan kondisi tertentu, seseorang harus mampu untuk memposisikan dirinya dengan tepat. Selain itu, seseorang juga harus mampu menghadapi dan menjalin kerja sama dengan orang lain tanpa harus mencampuradukkan dengan urusan pribadinya. Dalam hal seperti tersebut, manajemen komunikasi sangat dibutuhkan.
Semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon