Dokumentasi Bimtek Pembelajaran Abad 21 oleh Pengawas Kemenag Lombok Timur.

July 31, 2019

Selamat datang di blog Dunia Pendidikan, pada kesempatan ini kami berbagi Dokumentasi Bimtek Pembelajaran Abad 21 oleh Pengawas Kemenag Lombok Timur.

Dalam rangka meningkatkan kinerja kompetensi seorang guru sebagai guru profesional tentunya perlu banyak model-model pembelajaran yang harus digunakan dalam proses mengajar didalam kelas. 

Tujuannya agar proses pembelajaran di kelas berjalan dengan lancar, suasana lebih hidup dan sukses. Salah satu model pembelajaran tersebut yaitu Model Discovery Learning.


Lihat...Pembinaan Perangkat K13 MTs NW Boro' Tumbuh oleh Pokjawas Lotim.

Hal ini ditegaskan oleh Bapak Muhammad Nahdi, M.Pd seorang pengawas Kemenag Lombok Timur dalam bimtek abad 21 pada hari selasa (30/7) yang lalu.

Model Discovery Learning adalah didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. 

Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry). Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. 


Lihat juga...Dokumentasi Rapat Pembagian Tugas Semester Ganjil MTs NW Boro' Tumbuh Tahun Pelajaran 2019/2020.

Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru, sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.

Berikut Dokumentasi Bimtek Pembelajaran Abad 21 oleh Pengawas Kemenag Lombok Timur:








Kesimpulan-kesimpulan:


RPP ABAD 21 
1. Literasi
2. PPPK
3. 4 C
    a. Colaboratif
    b. Communicatif
    c. Creatif
    d. Critical Thinking
4. HOTs


IPK
1. IPK Prasyarat adalah IPK yang menggunakan KKO lebih rendah dari KKO dalam KD, 
2. IPK Kunci adalah IPK yang menggunakan KKO yang tercantum dalam KKO dari KD  
3. IPK Pengayaan / IPK HOTs adalah IPK yang menggunakan KKO yang ditingkatkan lebih tinggi dari KKO yang ada dalam KD 


Materi
1. Materi Fakta meliputi : Nama, tempat, istilah, peristiwa, .......
2. Materi Konsep meliputi : Teori, hukum, dalil, hubungan, .......
3. Materi Prosedur meliputi : langkah-langkah, cara,.......
4. Metakognisi meliputi : Pengetahuan ttg kekuatan dan kelemahan diri sendiri


Permendikbud nomor 20,21, 22, 23 dan 24 tahun 2016 tentang SKL, standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian dan KI/ KD direvisi menjadi Permendikbud nomor 37 tahun 2018 


PANDUAN PENYUSUNAN RPP KURIKULUM 2013 REVISI 2018
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat harus muncul empat macam hal yaitu PPK, Literasi, 4C, dan HOTS maka perlu kreatifitas guru dalam meramunya.

Perbaikan atau revisinya adalah :
1. Mengintergrasikan  Penguatan  Pendidikan  Karakter  (PPK)  di dalam pembelajaran. Karakter yang diperkuat terutama 5 karakter, yaitu : religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas.
2. Mengintegrasikan literasi;
3. Mengintegrasikan keterampilan abad 21 atau  diistilahkan dengan 4C (Creative, Critical thinking, Communicative, dan Collaborative);
4. Mengintegrasikan HOTS (Higher Order of Thinking Skill)

Gerakan PPK perlu mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter yang sudah dilaksanakan sampai sekarang.

Pengintegrasian dapat berupa :
1.Pemaduan kegiatan kelas, luar kelas, di sekolah, dan luar sekolah (masyarakat/komunitas);
2. Pemaduan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler;
3. Pelibatan secara serempak warga sekolah, keluarga, dan masyarakat;

Perdalaman dan perluasan dapat berupa:
1. Penambahan dan pengintensifan kegiatan-kegiatan yang  berorientasi pada pengembangan karakter siswa,
2. Penambahan dan penajaman kegiatan belajar siswa, dan pengaturan ulang waktu belajar siswa di sekolah atau luar sekolah;
3. Penyelerasan dapat berupa penyesuaian tugas pokok guru, Manajemen Berbasis Sekolah, dan fungsi Komite Sekolah dengan kebutuhan Gerakan PPK.

Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Literasi dapat dijabarkan menjadi Literasi Dasar (Basic Literacy), Literasi Perpustakaan (Library Literacy), Literasi Media (Media Literacy), Literasi Teknologi (Technology Literacy), Literasi Visual (Visual Literacy).

Keterampilan abad 21 atau diistilahkan dengan 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation). Inilah yang sesungguhnya ingin kita tuju dengan K-13, bukan sekadar transfer materi. Tetapi pembentukan 4C.  Beberapa pakar menjelaskan pentingnya penguasaan 4C sebagai sarana meraih kesuksesan, khususnya di Abad 21, abad di mana dunia berkembang dengan sangat cepat dan dinamis. Penguasaan keterampilan abad 21 sangat penting, 4 C adalah  jenis softskill yang pada implementasi keseharian, jauh lebih bermanfaat ketimbang sekadar pengusaan hardskill.

Higher Order of Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kurikulum 2013 juga menuntut materi pembelajarannya sampai metakognitif yang mensyaratkan peserta didik mampu untuk memprediksi, mendesain, dan memperkirakan. Sejalan dengan itu ranah dari HOTS yaitu analisis yang merupakan kemampuan berpikir dalam menspesifikasi aspek-aspek/elemen dari sebuah konteks tertentu; evaluasi merupakan kemampuan berpikir dalam mengambil keputusan berdasarkan fakta/informasi; dan mengkreasi merupakan kemampuan berpikir dalam membangun gagasan/ide-ide.

Maka tidak mungkin lagi menggunakan model/metode/ strategi/ pendekatan yang berpusat kepada guru, namun kita perlu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran (Active Learning). Khusus untuk PPK merupakan program yang rencananya akan disesuaikan dengan 5 hari belajar atau 8 jam sehari sedangkan untuk 2 hari merupakan pendidikan keluarga.


Catatan Admin:
Model Pembelajaran Discovery adalah gambaran utuh dari rangkaian pembelajaran.

Pendahuluan :
1. Salam pembuka
2. Do'a bersama
3. Absensi
4. Memberi gambaran materi, tujuan, dll
5. Kegiatan inti, dan seterusnya sampai akhir pembelajaran.

Sintak model discovery meliputi :
1. Setimulation= merasang berupa menayangkan video/mengamati
2. Indentifikasi masalah
3. Pengumpulan data spt observasi, wawancara. diskusi.
4. Verifikasi= pembuktian
5. Generally = Kesimpulan

Penutupan :
1. Postes
2. Penugasan
3. Penutup


Download juga:
Selain itu, kami juga menyediakan contoh Model Pengajaran Discovery Learning Abad 21. Bagi yang berminat silahkan menghubungi Admin.

Bagi Bapak/Ibu guru yang berminat filenya yang lengkap, silahkan segera menghubungi ADMIN atau lihat...Cara Mendapatkan File dan Ketentuannya.


Demikan Dokumentasi Bimtek Pembelajaran Abad 21 oleh Pengawas Kemenag Lombok Timur. Semoga bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »