Perencanaan produksi merupakan kegiatan pra produksi yaitu berupa kegiatan penentuan persyaratan manufaktur, seperti tenaga kerja, material, mesin, dan proses-proses manufakturnya. Dengan kata lain, perencanaan produksi diperlukan untuk penjadwalan, pengiriman, pemeriksaan, manajemen mutu, manajemen persediaan, manajemen rantai pasokan, serta manajemen penggunaan mesin dan peralatan kerja.
Perencanaan produksi merupakan salah satu bagian penting dari "Production Planning and Control", yang berhubungan dengan konsep dasar tentang :
apa yang harus diproduksi. - kapan harus diproduksi.
- berapa banyak yang harus diproduksi.
- sumber daya apa saja yang harus digunakan untuk melakukan produksi.
Pengertian Perencanaan Produksi Menurut Para Ahli. Secara umum, perencanaan produksi dapat diartikan sebagai penentuan, perolehan, dan pengaturan semua fasilitas yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan produksi diantaranya adalah :
- memperkirakan banyaknya permintaan barang produksi.
- menetapkan jadwal dan semua kebutuhan produksi agar dapat memenuhi target produksi yang ditetapkan.
Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain akan berbeda, bahkan pada perusahaan yang sejenispun, perencanaan produksi-nya juga akan berbeda.
Selain pengertian tersebut di atas, para ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan perencanaan produksi, beberapa diantaranya adalah :
- Sofjan Assauri, berpendapat bahwa perencanaan produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu di masa depan sesuai dengan yang diperkirakan atau diramalkan.
- Gitosudarmo, berpendapat bahwa perencanaan produksi adalah tahap awal yang penting dalam keseluruhan proses manajemen, supaya faktor produksi yang biasanya sangat terbats dapat diarahkan secara maksimal demi mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
- Nasution, berpendapat bahwa perencanaan produksi adalah penentuan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan harus mulai bertindak.
- Tarigan, berpendapat bahwa perencanaan produksi adalah pendekatan produksi secara praktis yang bertujuan untuk mengurangi tenggat waktu dalam pelaksanaan proses produksi. Pengurangan tenggat waktu tersebut dapat dilakukan dengan meminimalisir alur proses material dan rute pengerjaan produk di lantai produksi.
- Herold dan Weinz Weihrich, berpendapat bahwa perencanaan produksi meliputi pemulihan misi dan tujuan organisasi serta segala tindakan untuk mencapai misi dan tujuan organisasi tersebut.
Jenis Perencanaan Produksi. Menurut Sujadi Prawirosentono, perencanaan produksi dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
1. berdasarkan kriteria waktu.
Berdasarkan kriterian waktu, perencanaan produksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- perencanaan jangka pendek (1 tahun).
- perencanaan jangka menengah (2 - 3 tahun).
- perencanaan jangka panjang (3 - 5 tahun).
Setiap rencana jangka menengah dan jangka panjang harus disesuaikan dengan perubahan kondisi dan situasi .
2. berdasarkan proses produksi.
Berdasarkan jenis produksi, perencanaan produksi dibedakan menjadi dua, yaitu :
- perencanaan produksi terus menerus (continuous), yang informasi permintaannya berasal dari hasil ramalan atau perkiraan.
- perencanaan produksi terputus-putus (intermitten), di mana informasi permintaan berasal dari pesanan yang diterima.
Kedua perencanaan tersebut berimplikasi pada jenis mesin yang dibeli, jenis tata letak, bentuk dan tata bangunan pabrik, jumlah bahan baku yang disediakan, dan lain-lain.
3. berdasakan skala produksi.
Berdasarkan skala produksi, perencanaan produksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- perencanaan produksi skala kecil.
- perencanaan produksi skala menengah.
- perencanaan produksi skala besar.
Sedangkan Arman membedakan perencanaan produksi berdasarkan periode waktu, yaitu :
- perencanaan produksi jangka panjang, yaitu perencanaan produksi yang dibuat untuk periode waktu 5 tahun atau lebih.
- perencanaan produksi jangka menengah atau perencanaan agregat, yaitu perencanaan produksi yang dibuat untuk periode waktu 1 sampai dengan 12 bulan.
- perencanaan produksi jangka pendek, yaitu perencanaan produksi yang dibuat untuk periode waktu di bawah 1 bulan, dan bentuk perencanaannya adalah berupa jadwal produksi.
Pemilihan jenis perencanaan produksi yang tepat, yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan sangat tergantung dari dua faktor sebagai berikut :
- faktor eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar perusahaan, seperti pangsa pasar yang diraih dan struktur ekonomi.
- faktor internal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam perusahaan, seperti ide manajemen dalam menghadapi tantangan ke depan dan ketersediaan tenaga ahli beserta pelaksanaannya.
Semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon