Pengertian Sistem Sosial, Faktor Yang Mempengaruhi Serta Klasifikasi Sistem Sosial

July 04, 2019
Sistem, menurut Shrode dan Voich diartikan sebagai himpunan dari bagian-bagian yang saling berkaitan, masing-masing bagian bekerja sendiri dan bersama-sama saling mendukung yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama, dan terjadi pada lingkungan yang kompleks. Istilah 'sistem' sendiri berasal dari bahasa Yunani  yaitu "systema" yang mempunyai arti :
  1. suatu keseluruhan yang saling berhubungan yang tersusun dari sekian banyak bagian.
  2. hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara teratur.
Berdasarkan arti kata sistem tersebut, Amirin menyimpulkan bahwa sistem mengandung arti sehimpunan bagian atau kompinen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan.

Istilah 'sosial' mempunyai banyak arti. Istiah sosial berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat. Secara umum, sosial diartikan sebagai sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam sebuah situs komunitas. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 'sosial' diartikan sebagai :
  1. berkenaan dengan masyarakat.
  2. suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).

Pengertian Sistem Sosial Menurut Para Ahli. Sistem sosial merupakan pola saling keterhubungan atau interaksi antar individu dalam suatu kelompok, komunitas, masyarakat, negara, dan lain-lain untuk menjalankan fungsi masing-masing sehingga fungsi keseluruhannya dapat berjalan. Dengan demikian, sistem sosial dapat diartikan sebagai semua unsur yang saling berhubungan antara satu sama lain, di mana hubungan tersebut saling mempengaruhi dalam kesatuan sosial. Dalam suatu sistem sosial setidaknya harus ada dua orang atau lebih yang saling berinteraksi satu sama lain, memiliki tujuan dari interaksi tersebut, memiliki struktur, simbol dan tujuan bersama.

Banyak ahli yang telah mengemukakan pendapatnya tentang apa yang dimaksud dengan sistem sosial, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Abdulsyani, berpendapat bahwa sistem sosial adalah konsep yang paling umum yang digunakan dalam menjelaskan dan mempelajari hubungan manusia di dalam kelompok atau organisasi sosial. Abdulsyani menjelaskan bahwa dalam sistem sosial, kedudukan manusia adalah sebagai anggota masyarakat yaitu individu-individu yang saling ketergantungan.
  • Nasikun, berpendapat bahwa sistem sosial adalah suatu sistem dari tindakan-tindakan yang terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi di antara berbagai individu, tumbuh dan berkembang tidak secara kebetulan, tetapi tumbuh dan berkembang di atas standar penilaian umum masyarakat. Menurut Nasikun, sistem sosial merupakan sistem masyarakat itu sendiri.
  • Jhonson, berpendapat bahwa sistem sosial adalah bentukan dari tindakan-tindakan sosial individu. Menurut Jhonson, sistem sosial hanyalah salah satu dari berbagai sistem yang termasuk dalam kenyataan sosial.
  • Talcott Parsons, berpendapat bahwa sistem sosial adalah suatu jaringan interaksi antar aktor. Menurut Talcott Parsons, sistem sosial terdiri dari beragam aktor individual yang berinteraksi satu sama lain dalam situasi sosial yang setidaknya berada dalam lingkungan atau ruang fisik, di mana aktor tersebut memiliki motivasi untuk cenderung mengoptimalkan gratifikasi, dan relasinya terhadap situasi dan aktor lain berlangsung dalam sebuah sistem yang melibatkan simbol-simbol yang secara kulturak terstruktur. Sistem sosial bergantung pada sistem bahasa, dan budaya harus ada dalam masyarakat agar memenuhi syarat sebagai sistem sosial.  
  • Alvin L. Bertrand, berpendapat bahwa dalam suatu sistem sosial paling tidak harus terdapat dua orang atau lebih, yang mana di antara keduanya terjadi interaksi yang berpedoman dan mempunyai tujuan serta memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang sama.
  • Robert M.Z. Lawang, berpendapat bahwa inti dari sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan. Maksudnya adalah apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan dari yang sebelumnya dan besok akan diulang kembali dengan cara yang sama. Menurut Robert M.Z. Lawang, di dalam sistem sosial terdapat prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan keseragaman anggapan tentang kebenaran sehingga keseimbangan hubungan sosial kelompok dapat lebih terjamin.
  • Ogbum dan Nimkoff, berpendapat bahwa sistem sosial adalah keberagaman individu yang berinteraksi satu sama lain sesuai dengan makna dan norma budaya yang disepakati bersama. 

Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Sosial. Dalam suatu sistem sosial terdapat proses yang saling mempengaruhi, hal tersebut disebabkan karena adanya saling keterkaitan antara satu unsur dengan unsur yang lain. Menurut Margono Slamet, terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi sistem sosial, diantaranya adalah :
  • ekologi, yaitu interaksi antara individu dengan individu, kelompok, maupun dengan lingkungannya. 
  • demografi, yaitu dinamika kependudukan yang meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat dari kelahiran, kematian, dan migrasi.
  • kebudayaan, yaitu segala hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
  • kepribadian, yaitu keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temperamen, ciri khas, dan juga perilaku seseorang.
  • waktu, yaitu seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
  • sejarah, yaitu kejadian yang terjadi pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai peristiwa yang telah terjadi.
  • latar belakang, yaitu dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman mengenai apa yang ingin disampaikan.

Klasifikasi Sistem Sosial. Sistem sosial dapat diklasifikasikan menjadi berbagai macam, menurut :

1. Morgan dan Evolusionis.
Morgan beserta evolusionis mengklasifikasikan sistem sosial berdasarkan :
  • evolusinya. Berdasarkan evolusinya, suatu sistem sosial telah melewati tiga tahap, yaitu tahap sistem sosial savagery, tahap sistem sosial barbar, dan tahap sistem sosial yang beradap.
  • alat penghidupannya. Berdasarkan alat penghidupannya, sistem sosial dapat diklasifikasikan dalam beberapan sistem sosial, yaitu sistem sosial perburuan, sistem sosial pastoral/penggembalaan, sistem sosial pertanian, dan sistem sosial industri.

2. Durkheim.
Durkheim mengklasifikasikan sistem sosial menjadi dua bagian, yaitu :
  • sistem sosial mekanis, yang didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan lain sebagainya.
  • sistem sosial organik, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan, yang muncul akibat adanya pembagian kerja yang makin besar. Dalam sistem sosial organik terjadi tingkat ketergantungan yang sangat tinggi.
Masyarakat kuno memiliki sistem sosial mekanis, sedangkan masyarakat modern memiliki sistem sosial organik.

Semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »