Ciri-Ciri Dan Unsur-Unsur Sistem Sosial, Serta Fungsi Sistem Sosial

July 05, 2019
Sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu berpedoman pada norma-norma sosial. Alvin L. Bertrand menyebutkan bahwa dalam suatu sistem sosial paling tidak harus terdapat dua orang atau lebih, yang mana di antara keduanya terjadi interaksi yang mempunyai tujuan, struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang digunakan sebagai pedoman. 

Sistem sosial pada hakekatnya merupakan pola interaksi antar individu atau aktor untuk menjalankan fungsinya masing-masing sehingga fungsi secara keseluruhan sebagai suatu kelompok, masyarakat, negara, dan lain-lain dapat berjalan. Talcott Parsons menyebutkan bahwa sistem sosial hanyalah sebagai subsistem dari apa yang disebut Talcott Parsons sebagai "teori tindakan". Secara sederhana, Talcott Parsons menjelaskan bahwa sistem sosial sebagai jaringan interaksi antar individu atau aktor. Sistem sosial bergantung pada bahasa, dan budaya harus ada dalam masyarakat agar memenuhi syarat sebagai sistem sosial.

Ciri-Ciri Sistem Sosial. Sistem sosial mempunyai beberapa karakteristik tertentu yang merupakan ciri-ciri sistem sosial, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • sistem terhubung dengan keberagaman aktor individu. Maksudnya adalah suatu sistem sosial tidak dapat ditanggung sebagai akibat dari aktivitas satu individu. Sistem sosial merupakan hasil dari berbagai kegiatan individu, di mana di dalamnya terdapat interaksi antara beberapa individu.
  • adanya tujuan dan obyek. Interaksi yang terjadi dalam suatu sistem sosial harus mempunyai tujuan dan obyek. Semua kegiatan yang berlangsung dalam suatu sistem sosial harus sesuai dengan tujuan dan obyek tertentu. 
  • keteraturan dan pola di antara berbagai unit konstituen. Persatuan dari keteraturan dan pola dari berbagai unit konstituen tersebut menghasilkan sistem sosial.
  • hubungan fungsional adalah dasar persatuan. Persatuan antara beberapa unit konstituen yang berbeda memiliki kesatuan untuk membentuk suatu sistem sosial, yang didasarkan pada hubungan fungsional. Sebagai hasil dari hubungan fungsional antara unit-unit konstituen yang berbeda, keseluruhan yang terintegrasi dibuat dan ini dikenal sebagai sistem sosial.
  • aspek fisik atau lingkungan sistem sosial. Maksudnya adalah setiap sistem sosial terhubung dengan wilayah geografis tertentu atau tempat, waktu, masyarakat, dan lain-lain.
  • terhubung dengan sistem budaya. Sistem budaya menghasilkan persatuan di antara anggota masyarakat yang berbeda berdasarkan budaya, trasisi, agama, dan lain-lain.
  • tujuan dan obyek yang dinyatakan dan tersirat. Sistem sosial berkaitan dengan tujuan yang dinyatakan dan tersirat. Sistem sosial merupakan penyatuan aktor individu yang berbeda yang termotivasi oleh maksud dan tujuan, serta kebutuhan mereka.
  • karakteristik penyesuaian. Hal ini merupakan fenomena dinamis yang dipengaruhi oleh perubahan yang disebabkan oleh bentuk sosial.
  • keteraturan, pola, dan keseimbangan. Suatu sistem sosial memiliki karakteristik pola, keteraturan, dan keseimbangan. Sistem sosial bukanlah keseluruhan yang terintegrasi tetapi menyatukan unit-unit yang berbeda. Kebersamaan tersebut tidak terjadi secara acak dan serampangan, akan tertapi terjadi berdasarkan keteraturan dan keseimbangan.

Unsur-Unsur Sistem Sosial. Alvin L. Bertrand menyebutkan bahwa terdapat sepuluh unsur yang terkandung dalam sistem sosial, yang terdiri dari status, peranan, dan perbedaan sosial. Unsur-unsur sistem sosial tersebut adalah :
  • Keyakinan (Pengetahuan). Merupakan unsur sistem sosial yang dianggap sebagai pedoman dalam melakukan penerimaan suatu pegetahuan dalam kehidupan kelompok sosial dalam masyarakat. 
  • Perasaan atau Sentimen. Menunjuk pada bagaimana perasaan anggota suatu sistem sosial atau anggota kelompok tentang hal-hal, peristiwa-peristiwa, serta tempat-tempat tertentu. 
  • Tujuan, Sasaran, dan Cita-Cita. Merupakan pedoman bertindak agar program kerja yang telah ditetapkan dan disepakati bersama dapat tercapai secara efektif.
  • Norma. Merupakan unsur sistem sosial yang dianggap paling kritis untuk memahami serta meramalkan aksi atau tindakan manusia. Apabila tingkah laku seseorang dipandang wajar dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kelompoknya, maka interaksi dalam kelompok tersebut akan berlangsung dengan wajar sesuai dengan ketetapan-ketetapan bersama.
  • Status dan Peranan. Status merupakan serangkaian tanggung jawab, kewajiban, serta hak-hak yang sudah ditentukan dalam suatu masyarakat. Peranan adalah pola tingkah laku yang diharapkan dari orang-orang pemangku status. Peranan-peranan sosial saling berpadu sedemikian rupa sehingga saling tunjang menunjang secara timbal balik dalam hal yang menyangkut tugas, hak, dan kewajiban. Suatu penampilan peranan status adalah proses penunjukan atau penampilan dari status dan peranan sebagai unsur struktural di dalam sistem sosial.
  • Tingkatan atau Pangkat. Merupakan unsur sistem sosial yang berfungsi menilai perilaku-perilaku anggota kelompok yang dimaksudkan untuk memberikan kepangkatan atau status tertentu sesuai dengan prestasi yang telah dicapai.
  • Kekuasaan atau Pengaruh. Merupakan patokan bagi para anggota suatu kelompok atau organisasi dalam menerima berbagai perintah dan tugas.
  • Sanksi. Merupakan ancaman hukum yang ditetapkan oleh masyarakat terhadap anggota-anggotanya yang melanggar norma sosial kemasyarakatan.
  • Sarana dan Fasilitas. Merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dari sistem sosial. 
  • Tekanan Ketegangan. Ketegangan terjadi karena adanya konflik peranan sebagai akibat dari proses sosial yang tidak merata. Dalam sistem sosial seringkali terjadi ketegangan seperti tersebut yang disebabkan karena perbedaan pandangan terhadap masalah dan perilaku masyarakat dalam suatu sistem sosial.

Fungsi Sistem Sosial. Talcott Parsons menyebutkan bahwa terdapat empat fungsi sistem sosial, yaitu :
  • Adaptasi. Meliputi upaya-upaya aktor untuk menyelamatkan sumber daya di lingkungan yang terbatas dan mendistribusikannya sehingga sistem sosial tetap berjalan.
  • Pencapaian Tujuan. Meliputi upaya memprioritaskan tujuan-tujuan yang ada agar sistem keseluruhan berfungsi sebagaimana mestinya.
  • Integrasi. Meliputi upaya untuk menjaga hubungan antar individu atau unit melalui tindakan koordinasi agar sistem secara keseluruhan bekerja dengan baik.
  • Pemeliharaan Pola Laten. Meliputi pemeliharaan pola dan manajemen konflik. Pemeliharaan pola adalah bagaimana meyakinkan aktor lain agar menampilkan karakteristik yang tepat berkaitan dengan status dan peran sosialnya. Manajemen konflik adalah bagaimana mengatur agar ketegangan antar aktor tidak mengganggu sistem secara keseluruhan.

Keempat fungsi sistem sosial tersebut, dalam sosiologi dikenal sebagai paradigma yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana dunia sosial berjalan dari sudut pandang fungsionalisme struktural.

Semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »