Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Tentang Teks Cerita Sejarah/Novel Sejarah.

August 17, 2019
Berikut ini Kunci Jawaban Soal Bahasa Indonesia Tentang Teks Cerita Sejarah/Novel Sejarah, semoga bisa membantu dalam menjawab soal.

Kunci Jawaban
1. B
2. D
3. C
4. D
5. A
6. C
7. D
8. A
9. C
10. D
11. B
12. E
13. A
14. C
15. D

Kunci Jawaban Soal Uraian
1. Struktur teks cerita sejarah
Sruktur Teks Cerita/Novel Sejarah:

a. Pengenalan situasi cerita (ekspostion, orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan latar cerita baik waktu, tempat maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.

b. Pengungkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

c. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh

d. Puncak konflik (turning point, komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

e. Penyelesaian (Evaluasi, resolusi)
Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh Utama.

f. Koda
Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh.

2. Analisis Kebahasaan teks cerita sejarah
kebahasaan teks cerita sejarah meliputi kata sifat, kata kerja tindakan,  kalimat langsung, dan kalimat bermakna lampau.
a. kata sifat: bodoh, lemah, rendah budi, penakut, dan sebagainya.

b. kata kerja tindakan: memandang, berkata, menghadap, dan sebagainya.

c. kalimat langsung: Sang Prabu Kertarajasa berkata halus, “ Kakang Ronggo lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka….”

d. Kalimat bermakna lampau: “…tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputusan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapatkan persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku….”

Demikian, semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »