Perilaku Politik : Pengertian, Ruang Lingkup, Dan Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Politik

June 28, 2019
Perilaku politik dapat diartikan sebagai semua perilaku manusia baik sebagai individu maupun masyarakat yang berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan, konflik, kebaikan bersama, serta kekuasaan. Atau dengan kata lain, perilaku politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan memberikan pengaruh terhadap pengambilan suatu kebijakan untuk tujuan tertentu.

Pengertian Perilaku Politik Menurut Para Ahli. Pada hakekatnya perilaku politik merupakan kegiatan masyarakat dalam proses meraih kekuasaan, mempertahankan kekuasaan, serta mengembangkan kekuasaan. Menurut pendapat beberapa ahli, yang dimaksud dengan perilaku politik adalah sebagai berikut :
  • Ramlan Surbakti, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku politik adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.
  • Soedjatmoko, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku politik adalah suatu tindakan manusia dalam menghadapi situasi politik tertentu. 
  • Sudijono Sastroatmojo, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku politik adalah kegiatan yang berkenaan dengan proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik. 

Dalam perilaku politik yang bertindak sebagai pelaku atau subyek perilaku politik adalah masyarakat dan pemerintah. Masyarakat sebagai subyek politik berfungsi untuk menjalankan fungsi-fungsi politik melalui infrastruktur politik. Sedangkan pemerintah sebagai subyek politik berperan dalam menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan melalui suprastruktur politik

Yang termasuk dalam perilaku politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat, antara lembaga-lembaga dan antar kelompok serta individu dalam masyarakat dalam rangka proses pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan politik. Oleh karena itu, perilaku politik akan selalu berkaitan dengan :
  • tujuan suatu masyarakat.
  • kebijakan untuk mencapai suatu tujuan. 
  • sistem kekuasaan yang memungkinkan adanya suatu otoritas untuk mengatur kehidupan masyarakat kearah pencapaian tujuan tersebut. 

Ruang Lingkup Perilaku Politik. Terdapat tiga unit analisis yang dapat digunakan dalam melakukan kajian terhadap perilaku politik, yaitu :
  • individu sebagai aktor politik, adalah tipe aktor politik yang lebih memiliki pengaruh dalam proses politik, seperti pemimpin politik dan pemerintahan, aktivis politik, dan individu sebagai warga negara biasa.
  • agregasi politik, adalah kelompok individu yang tergabung dalam suatu organisasi, seperti birokasi, partai politik, dan lembaga-lembaga pemerintahan.
  • tipologi kepribadian politik, adalah tipe-tipe kepribadian pemimpin, seperti pemimpin yang otoriter, machiavelian, dan demokrat.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Politik. Menurut Ramlan Surbakti, dari kombinasi tiga unit analisis tersebut di atas (ruang lingkup perilaku politik), akan menghasilkan suatu model yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku politik individu sebagai aktor politik, yaitu :
  • lingkungan sosial politik tidak langsung, seperti sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya, dan media massa.
  • lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan membentuk kepribadian aktor, seperti keluarga, agama, sekolah, dan kelompok pergaulan.
  • struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu.
  • lingkungan sosial politik tidak langsung berupa situasi, yaitu keadaan yang mempengaruhi aktor secara langsung, ketika hendak melakukan suatu kegiatan, seperti cuaca, keadaan keluargam keadaan ruang, kehadiran orang lain, suasana kelompok, serta ancaman dalam segala bentuknya.

Teori Dalam Perilaku Politik. Terdapat beberapa teori dalam mempelajari perilaku politik, baik individu maupun kelompok, diantaranya adalah :

1. Teori Perilaku Defensif.
Teori perilaku defensif menjelaskan di mana perilaku individu atau kelompok bersifat reaktif atau protektif untuk menghindari tindakan penyalahgunaan atau perubahan, yaitu berupa :
  • menghindari tindakan, misalnya dengan penyesuaian secara berlebihan, mengulur-ulur waktu, dan bersifat menipu.
  • menghindari penyalahan, misalnya dengan mencari kambing hitam, sering salah menyatakan, dan bermain aman.
  • menghindari perubahan, misalnya mencari perlindungan diri, melakukan pencegahan, berperilaku defensif, dan pengaturan kesan.

2. Teori Management.
Teori management menjelaskan suatu proses yang ditempuh oleh individu dalam upaya mengendalikan kesan orang lain mengenai dirinya. Misalnya dengan mengubah perilaku sesuai norma atau konformitas, mempertahankan gagasan atas pembelaan atau apologi, merakyat, dan menyenangkan orang lain.

Sumber perilaku politik yang paling utama adalah budaya politik, yaitu kesepakatan antara pelaku politik tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Kesepakatan tersebut tidak selalu bersifat terbuka, dalam arti tidak setiap kesepakatan dalam budaya politik ditegaskan secara jelas. Ada juga budaya politik yang sifatnya tertutup tetapi tetap dipahami oleh kelompok masyarakat.

Semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »