CARA MENGINSTALL LINUX DEBIAN 9

May 27, 2019
بِسْÙ…ِ اللّٰÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…ٰÙ†ِ الرَّØ­ِÙŠْÙ…ِ
-
CARA MENGINSTALL LINUX (DEBIAN 9)


Hi sobat haryrst ! Pada kesempatan kali ini mimin akan membagikan info tentang bagaimana sih caranya menginstall linux debian 9 loh ! Dibaca sampai habis ya ... :)

Masukan CD serta atur bootnya menjadi yang pertama pada bios (jika menggunakan real device), Maka akan boot dengan tampilan awal seperti ini.

KONFIGURASI

KONFIGURASI AWAL

1. Disini saya memilih instalasi menggunakan CLI agar lebih terlihat simple dibandingkan GUI, Klik enter untuk melanjutkan.


2. Pilih bahasa yang akan digunakan sistem operasi, Disini saya memilih inggris.


3. Pilih other/lainnya untuk mendapatkan zona waktu indonesia.


5. Pilih asia guna mencari waktu indonesia, Enter.


6. Pilih indonesia untuk menggunakan zona waktu indonesia.


7. Disini debian membuat pilihan bahasa serta lokasi yang cocok dengan daftar paket milik debian, Maka dari itu muncullah dialog seperti ini, Pilih saja United States.


8. Sesuaikan keymap dengan keyboard yang akan digunakan, Umumnya kita memakai American English.


9. Masukkan hostnamenya contoh : HARYRST, Hostname ini ketika menginstall debian versi CLI maka akan terlihat disamping user.


10. Untuk yang satu ini opsional dan tidak harus diisi karena bagian ini dimaksudkan untuk konfigurasi DNS nantinya.


11. Root password difungsikan untuk mengamankan superuser atau root yang dapat merubah banyak settingan pada linux debian9, Maka dari itu bila kolom ini dikosongkan maka kita tidak akan bisa menggunakan super user/root akan tetapi masih bisa meminjam hak seperti superuser/root dengan perintah sudo.


12. Masukkan kembali password yang telah dibuat pada dialog sebelumnya untuk memverifikasi.


13. Disini kita diminta memasukkan nama untuk user yang baru.


14. Username ini akan dipakai pada saat memasuki form login debian.


15. Masukkan password dari user yang kita buat usernamenya tadi.


16. Masukkan kembali password yang baru saja dibuat untuk verifikasi disini.


17. Atur zona waktunya sesuai dengan daerah kita, Karena disini saya menggunakan waktu WIB maka saya saya pilih western.


18. Nah sekarang kita kita berada pada dialog partisi, Sesuai dengan namanya yakni membagi-bagi volume disk yang kita punya, Agar lebih leluasa mengaturnya pilih manual saja.


19. Bisa dilihat bahwa disknya belum dipartisi sama sekali, Maka dari itu klik enter pada disk yang ingin dibuatkan partisi.


20. Akan muncul dialog yang akan mengkonfirmasi apakah nenar kita akan membuat partisi baru, Klik enter pada yes.


21. Pilih FREE SPACE lalu enter untuk mulai membuat partisi lalu klik enter pada create a new partition.


PARTISI

PARTISI SWAP

22. Swap ialah partisi khusus yang ditujukan untuk membantu penggunaan RAM, sebanyak apapun kalian menambahkan ukuran swap, itu tidak terlalu berpengaruh terhadap banyaknya aplikasi yang dapat kalian jalankan. Karena pada dasarnya swap dibuat diatas Disk yang mana kecepatannya jauh berbeda dengan RAM, untuk itulah swap digunakan untuk membantu dan bukan untuk menambah RAM.


23. Tipe partisinya logikal, Enter.


24. Karena ini adalah partisi baru maka pilih beginning.


25. Tekan [Enter] pada kolom use as, dan pilih swap area, Untuk melanjutkan tekan [Enter] pada Done setting up the partition.


PARTISI HOME

26. Partisi home berguna untuk meletakkan data data kita, seperti partisi D pada Windows. Partisi home ini bersifat opsional artinya jika tidak membuat partisi home, maka file yang berada di direktori /home akan disimpan pada partisi Root.


27. Pada partisinya logikal, Enter.


28. Karena ini adalah partisi baru maka pilih beginning.


29. Pada mount point pilih /home.


PARTISI ROOT

30. Partisi root merupakan partisi yang wajib ada didalam linux, partisi ini berisi file system Linux, data sementara, file command, dan lainnya. Seperti kondisi yang sudah saya sebutkan, partisi linux ini akan saya isi dengan sebanyak sisa partisi yang belum dibuat.


31. Pada partisinya primary, Enter.


32.Karena ini adalah partisi baru maka pilih beginning.


33. Pada mount pointnya pilih / atau root lalu klik enter pada done setting up the partition.


34. Baik, semuanya sudah diatur, pastikan kembali pemartisiannya sudah benar atau belum. Jika dirasa sudah benar, maka lanjutkan dengan [Enter] pada Finish partitioning and write canges to disk.


35. Akan ada dialog untuk konfirmasi mengenai perubahan terhadap storage yang sudah kita buat, [Enter] pada pilihan <Yes> untuk konfirmasi.


KONFIGURASI AKHIR

36. Selanjutnya ada pilihan untuk memasukkan CD lain, karena CD Debian itu biasanya terbagi menjadi 3, setiap CD memiliki isi paket/aplikasi yang berbeda beda. Karena disini saya tidak mempunyai kedua CD sisanya, maka saya [Enter] pada pilihan <No>.


37. Akan ada pilihan apakah kita ingin menggunakan Mirror Network, itu adalah Mirror repository terhadap paket/aplikasi yang dapat didownload dari berbagai wilayah, alasan dibuat disetiap wilayah ialah agar bandwidth yang didapat dapat dioptimalkan di wilayah tertentu. Pada tahap ini, debian tidak saya sambungkan ke Internet, artinya debian tidak akan bisa mencari Server yang menyediakan Repository di wilayah terdekat. Maka dari itu saya [Enter] pada <No>.


38. Berikutnya, ada pertanyaan apakah kita ingin mengikuti survey terhadap paket/aplikasi apa yang sering digunakanan. Tujuannya agar paket tersebut ditempatkan di CD pertama oleh developer, karena CD pertama merupakan CD yang berisi Instalasi dan beberapa paket, CD sisanya hanya berisi paket paket dan tidak ada Instalasi. Saya disini memilih untuk tidak mengikuti survey, alasannya sih klasik supaya ga ngabisin kuota internet, secara data kan akan dikirim anonymous oleh sistem, ya walaupun kecil sih paling ga nyampe 1MB.


39. Akan ada pilihan terhadap software yang akan di pasang selama proses instalasi OS, jika kalian ingin menggunakan Desktop Environment (Tampilan Desktop) maka ceklis salah satu satu diantara sekian pilihan (Debian desktop environment sampai LXDE), dan saya ingin menggunakan SSH server agar setelah instalasi saya hanya perlu konfigurasi IP dan langsung remote SSH, Untuk menceklis klik [Space], untuk melanjutkan tekan [Tab] lalu [Enter] pada <Continue>.


40. Akan ada dialog, Apakah GRUB boot loader ingin di pasang. Boot Loader ialah program kecil yang dipasang pada master boot record, karena pada saat awal booting, BIOS mengecek terlebih dahulu dimana boot loader berada, lalu boot loader lah yang mengeksekusi jalannya OS. Dengan kata lain, keberadaan boot loader ini wajib ada entah itu bootloader dari windows ataupun dari linux seperti GRUB, Kalian tahu kan tampilan dual boot itu seperti apa, nah pada saat tampilan dual boot itulah yang namanya program boot loader. Karena disini boot loader belum terpasang contohnya seperti boot loader milik windows, maka saya memilih untuk memasang GRUB boot loader, klik [Enter] pada [Yes].


41. Untuk lokasi pemasangnnya, pilih path storage kalian. Pada kasus ini lokasi path saya berada di /dev/sda, Tekan [Enter] untuk melanjutkan.


42. Instalasi sudah selesai, akhiri dengan menekan [Enter] pada <Continue>, dan sistem akan reboot otomatis.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »