Peneliti Ciptakan Baterai Bertenaga Bakteri

December 25, 2016

Para peneliti di Universitas Binghamton di New York telah menciptakan sebuah “baterai yang ditenagai bakteri pada selembar kertas.” Proyek ini bertujuan untuk menciptakan baterai untuk mikroelektronika yang dapat pakai yang bisa bertahan selama berminggu-minggu dengan menggunakan cairan kaya bakteri.

“Teknik manufaktur mengurangi waktu fabrikasi dan biaya, dan desainnya bisa merevolusi penggunaan bio-baterai sebagai sumber listrik di daerah terpencil, berbahaya dan terbatas sumber daya,” kata para peneliti seperti dilansir Techcrunch, Sabtu (24/12/2016).
Para peneliti menggunakan selembar kertas kromatografi dan pita perak nitrat di bawah lapisan lilin. Anoda terbuat dari “polimer konduktif pada bagian lain dari kertas” dan sebuah kolam menampung cairan yang kaya bakter. Respirasi selular mentenagai baterai.
Anda tidak akan mentenagai mobil dengan ini, tapi Anda akan dapat menghasilkan sedikit tenaga. Baterai ini mengeluarkan 31,51 microwatt pada 125,53 microamp dengan enam baterai di tiga seri paralel dan 44,85 microwatt pada 105,89 microamp dalam konfigurasi 6 × 6.
Para peneliti percaya baterai ini dapat menjalankan sensor glukosa, mendeteksi patogen, atau menyimpan elektronik kecil hidup selama berhari-hari tanpa pasokan listrik tradisional.
Menariknya, ini bukan pertama kalinya baterai yang ditenagai bakteri dibuat oleh tim peneliti. Tim ini sebelumnya telah “mengembangkan prototipe pertamanya di tahun 2015, yang merupakan baterai lipat yang tampak seperti kotak korek api.” Bagian terbaiknya? Awal tahun ini mereka meluncurkan sebuah desain yang terinspirasi oleh shuriken (senjata andalan berbentuk bintang milik ninja).

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »