Suara gaduh membangunkan Zahara. Jam dinding yang bertengger di atas pintu kamar menunjukkan pukul tiga dini hari. Suara dari sesuatu yang pecah kembali terdengar, membuat rasa kantuk lenyap seketika. Zahara bangkit, mengikat rambut sebahunya yang tergerai, menyambar jilbab yang tersangkut di sandaran kursi, lalu mengenakannya sambil berjalan tergesa-gesa keluar kamar untuk mencari tahu apa yang terjadi.
”Ada apa, Bu?” tanya Zahara kepada ibunya. Ibu Zahara menoleh sekilas, kemudian berdiri di balik jendela mengintip keadaan di luar rumah sumber kegaduhan. Dia hanya menggeleng. tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi. Raut wajahnya tampak khawatir.
Zahara lantas menuju pintu. ”Jangan, Nak!” cegah ibunya saat kunci diputar.”Kita nggak tahu apa yang terjadi. Sebaiknya kita tak usah ikut campur."Zahara mengurungkan niatnya untuk melihat kondisi di rumah sebelah yang dihuni seorang janda paruh baya bernama Darni bersama tiga anaknya.
EmoticonEmoticon