Perselingkuhan selalu salah. Titik. Begitu banyak akibat buruk dari perselingkuhan yang terungkap. Sudah banyak film, novel, bahkan kejadian nyata di dunia ini yang telah mengajari Mario Alkav Christian. ltu sebabnya Rio mengakhirinya. Hubungannya dengan Ivy tiga tahun ini hanya sebatas kekasih sementara. Alias selingkuh. Ivy tak pernah benar-benar berpisah: dengan Mark. Status Ivy dan Mark masih jelas Keduanya hanya jarang saling menghubungi lantaran Mark memilih kuliah di benua seberang
Sejak awal, Rio hanyalah sahabat Ivy.
"If I could go back, I'll confess to you in the first place, E ve."
Pernyataan itu meluncur begitu saja tiga tahun lalu, ketika keduanya menepi dari hingar
bingar tawa perayaan ulang tahun Lily-sepupu Ivy. Keduanya sempat membeku. Entah efek alkohol atau apa, bukannya merasa tak senang, Ivy justru mengecup bibir lelaki itu. Membuatnya membeku seketika.
Rio kira, esoknya Ivy akan melupakannya. Tapi hubungan itu berlanjut. Sebuah perselingkuhan lahir dengan mudahnya.
"Hei, berhenti melamun," panggil Satria pelan. "Seperti bukan kamu aja.”
Rio tersenyum miris. Lelaki itu mengalihkan pandangan matanya dari jalanan yang padat kendaraan dan matahari terik. Ditatapnya balik sahabatnya sedari kecil, Satria yang duduk menyetir mobil di sampingnya. Sahabatnya itu sibuk menegak minuman isotonik sambil menoleh ke sekitar-memandangi kemacetan yang mendominasi jalanan Margorejo. “Sok tahu.”
“Bagaimana rasanya?”
“Hm?”
Satria menoleh dan memandang lurus pada Rio beberapa saat. "Bagaimana rasanya mengembalikan Ivy ke Mark?"
“Dari awal kita semua tahu kalau akan ada saatnya Ivy balik ke Mark," jawab Rio pelan. Diembuskannya napasnya perlahan sambil memejamkan matanya perlahan.
“Nggak.”
Rio membuka matanya buru-buru. Dilihatnya Satria kembali melajukan mobilnya setelah angka merah lampu lalu lintas berakhir.
EmoticonEmoticon