Asalamualaikum Wr Wb
Anibar Studio - Pada kesempatan yang ber bahagia ini tepatnya pada tanggal 28 di bulan suci Ramadhan, saya ingin berbagi tulisan tentang 2 - Contoh Pidato terbaru untuk memperingati hari raya idul fitri, ini pasti akan sangat dibutuhkan untuk Pak kepala Desa, Pak Lurah, Bahkan Pak mentri sekalipun saat berpidato atau sambutan kepada masyarakat.
Dibawah ini adalah contoh pidato terbaik dan terbaru untuk memperingati hari raya idul fitri, silahkan disimak dan daihafal,
Contoh Pertama
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga membawa kita memasuki hari yang fitri ini. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, para tabi'in dan seluruh kaum muslimin.
Aamiin...
Kaum Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia,
Alhamdulillah, berkat rahmat Allah SWT, kita telah sampai di penghujung bulan suci Ramadlan. Setelah sebulan penuh berpuasa, kita akan mengakhiri bulan penuh berkah ini dengan merayakan Idul Fitri, hari besar yang membawa kita kepada kesejatian diri.
Bulan Ramadhan yang telah kita lalui mengemban misi utama, mengembalikan jatidiri kemanusiaan kita yang kita raih melalui aktivitas puasa, qiyamul-lail dan ibadah-ibadah lainnya. Seluruh aktivitas ibadah tersebut kita sempurnakan dengan melaksanakan kewajiban membayar zakat fitrah untuk menyucikan jiwa kita.
Zakat fitrah merupakan aktualisasi sikap ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian sosial dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat kurang mampu. Kewajiban menunaikan zakat fitrah dan amal-amal sosial lainnya merupakan bentuk kepedulian Islam untuk membangun keserasian sosial agar sesama manusia bisa saling berbagi, saling mengasihi, dan saling peduli untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ibadah puasa dan zakat melatih diri kita agar menjadi lebih peka dan sensitif terhadap realitas sosial di sekitar kita. Ibadah zakat menjadi refleksi kemanusiaan untuk menghidupkan kembali api dan semangat fitrah dalam kesadaran kolektif kehidupan umat manusia. Dari sinilah diharapkan zakat mampu menemukan maknanya sebagai wujud pembebasan dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Pada posisi inilah ibadah puasa dengan tegas menanamkan sikap kepedulian sosial yang perlu kita amalkan terus menerus guna mengatasi ketimpangan sosial.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia,
Ibadah puasa menitipkan pesan yang luas, menyentuh seluruh elemen dan dimensi kehidupan manusia. Puasa mendidik para hamba Allah SWT menajamkan nilai-nilai keseimbangan antara kesenangan dan kepedulian, antara kerja dan ibadah, antara kesenangan lahir dan kesenangan batin, serta antara kepentingan individual dan kepentingan sosial. Puasa juga mendorong umat Islam untuk melakukan keseimbangan antara ilmu dan amal, antara rasa takut dan harapan, serta keseimbangan dalam menjalankan ajaran agama. Ini sejalan dengan tujuan akhir dari ibadah puasa, yakni membentuk manusia yang bertaqwa. Ketaqwaan merupakan wujud dari nilai-nilai keseimbangan antara kualitas hubungan vertikal kepada Allah SWT dan hubungan horizontal kepada manusia dan alam semesta.
Dengan berbekal spiritualitas Ramadlan yang baru saja kita lewati, mari kita jadikan hari raya Idul Fitri ini untuk menguatkan tekad saling melebur dosa di antara kita dengan saling memaafkan, menguatkan niat untuk menebar kasih sayang dengan saling mengunjungi dan saling bersilaturrahim. Dengan demikian, menjadi sempurnalah kesucian diri kita, bersih dari dosa kepada Allah dan bersih pula dari dosa kepada sesama kita.
Kaum Muslimin dan Muslimat yang Berbahagia,
Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua kaum muslimin pihak yang telah memberikan kontribusi positif selama pelaksanaan ibadah di bulan suci bulan Ramadhan.
Akhirnya kata, semoga kita semua tergolong orang-orang yang kembali kepada jatidiri kemanusiaan kita, dan tergolong orang-orang yang menang dalam mengendalikan hawa nafsu. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita dan memberkati kehidupan kita dengan kebaikan dan kebahagiaan.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
Contoh Kedua
Assalamualaikum wr.wb
Saudara-saudara kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia, berbahagialah kita semuanya karena besok pagi kita umat Islam akan merayakan hari raya Idul Fitri. Memang sudah menjadi kebiasaan bahwa hari raya Idul Fitri ini dirayakan dengan meriah sekali. Karena itu marilah kita bersyukur kepada Allah karena kita diuji atau ditempa selama satu bulan tersebut. Setelah sebelas bulan kita mengarungi kehidupan yang penuh hitam putih, maka satu bulan kemarin adalah waktunya kita untuk mensucikan diri, introspeksi dan bulan yang tepat untuk meraih ampunan Allah.
Hadirin sekalian, memang bulan puasa adalah bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan. Siapa yang akan minta ampun akan diampuni, siapa yang berdoa maka akan dikabulkan doanya. Maka beruntunglah kita umat Islam yang memperbanyak amalan-amalan di bulan suci Ramadan karena iman dan takwa kepada Allah. Mudah-mudahan amalan yang kita lakukan sebulan kemarin sesuai dengan apa yang kita inginkan yaitu mendapat padahal dan rido Allah SWT. Jangan sampai kita menjadi manusia yang merugi. Nabi pernah bersabda : 'banyak sekali orang-orang yang berpuasa itu hanya mendapat lapar dan haus saja karena kita tidak dapat menjauhi larangan yang menghilangkan pahala puasa tersebut'.
Hadirin sekalian, setelah kita mendapatkan berbagai pelajaran di bulan Ramadan kita sama-sama dapat merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus. Dengan hikmah tersebut maka timbulah dalam hati kasih sayang kepada fakir miskin. Oleh sebab itu kita diwajibkan mengeluarkan zakat fitrah kepada para mustahiq zakat seperti fakir miskin agar mereka bisa mendapatkan kebahagiaan seperti orang lain seperti makanan, pakaian dan barang lainnya. Kita harus peduli terhadap sesama kaum muslim. Janganlah kita termasuk orang yang mendustakan agama seperti sabda "Apakah engkau yang mendustakan agama yaitu yang tidak memikirkan anak yatim dan tidak memberikan makan kepada fakir miskin?".
Hadirin sekalian, dengan itu marilah kita kembali kepada fitrah kita yang sebenarnya yang dituntunkan dalam Islam, saling memaafkan menghilangkan benci, iri, ego, benih kebencian dan memulai kembali merajut perdamaian dan persatuan bangsa. Dengan begitu makan akan terjalin rasa persaudaraan yang harmonis, mempererat ukhuwah Islamiyah yang selama-lamanya. Amin.
Wassalamualaikum wr. wb.
Sekian tulisan saya tentang 2 - Contoh Pidato terbaru untuk memperingati Hari Raya Idul Fitri, semoga apa yang saya tulis bisa bermanfaat,
Pidato ini juga bisa digunakan oleh ustadz, Pak Lurah, Pak Kepala Desa, Pak Camat, selain penuh isi, pidato ini pun tidak terlalu panjang sehingga tidak akan mebuat yang mendengarkan ngantuk.
Sumber :
- https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/pidato-menteri-agama-ri-menyambut-hari-raya-idul-fitri-1-syawal-1438-h
- https://www.gurugeografi.id/2018/05/contoh-pidato-singkat-hari-raya-idul.html
EmoticonEmoticon