TASIKMALAYA, (KP-ONLINE),-Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengimbau warganya untuk tidak melakukan “munggahan” atau tradisi berkumpul sambil makan-makan menjelang Ramadan tahun ini. Himbauan tersebut terkait pandemi Covid-19 yang masih belum diketahui kapan akan berakhirnya.
“Untuk tahun ini, tidak perlu ada munggahan, berkumpul, dan sebagainya,” kata Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman, Minggu (19/4/2020).
Selain menghimbau untuk tidak menggahan, Budi juga kembali mengingatkan warganya yang berada di luar kota untuk tidak mudik sementara waktu.
“Sementara warga di dalam kota tetap menjalankan anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah jika tak penting, menghindari kerumunan, mengenakan masker, jaga jarak, dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
Berdasarkan laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, tren penyebaran virus Corona di Kota Tasikmalaya masih naik terus. Hingga Minggu siang, tercatat ada 27 pasien positif di Kota Tasikmalaya. Dari jumlah tersebut, sebanyak lima orang diketahui melalui tes swab dan 22 orang melalui rapid diagnostic test (RDT).
Sementara itu, lanjut Budi, arus mudik ke Kota Tasikmalaya jelang bulan puasa terus meningkat. Akibatnya, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) juga ikut meningkat.
Budi menyebutkan, saat ini tercatat 1.030 kasus ODP di Kota Tasikmalaya, di mana 711 orang telah selesai pemantauan dan 319 orang masih dipantau. Sedangkan pasien dalam pemantauan (PDP) tercatat 25 orang, yaitu 20 orang telah selesai pengawasan, tiga orang masih dirawat, dan dua orang meninggal dunia.
Selain itu, lanjut dia, terdapat 302 orang tanpa gejala (OTG). Sebanyak 153 orang selesai pemantauan dan 149 orang masih dipantau.
Budi menegaskan, OTG harus benar-benar diperhatikan. Sebab, OTG bisa jadi tak terpapar Covid-19, tapi berpotensi menjadi penyebar virus itu ke orang lain. “Itu terus kita tracing,” kata dia.(Asep MS)***
[ad_2]
Source link
EmoticonEmoticon