Defisit, secara umum dapat diartikan sebagai suatu keadaan di mana pengeluaran keuangan sebuah organisasi, baik pemerintah atau swasta, lebih besar dibandingkan penghasilannya. Darise menyebutkan bahwa defisit adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran, dalam arti pengeluaran melebihi penerimaan. Dalam artikel ini, lebih membicarakan defisit dalam kaitannya dengan Anggaran Negara.
- defisit secara konvensional, yaitu selisih antara total belanja dengan total pendapatan termasuk hibah.
- defisit moneter, yaitu selisih antara total belanja pemerintah (di luar pembayaran pokok hutang) dengan total pendapatan (di luar penerimaan hutang).
- defisit operasional, yaitu defisit moneter yang diukur dlam nilai riil dan bukan nilai nominal.
Pengertian Defisit Anggaran. Menurut Dornbusch, defisit anggaran dapat dikelompokkan menjadi dua komponen, yaitu :
- defisit primer, adalah selisih antara pengeluaran pemerintah (tidak termasuk pembayaran bunga hutang) dengan seluruh penerimaan pemerintah (tidak termasuk hutang baru dan pembayaran cicilan hutang).
- komponen pembayaran bunga hutang.
Maksud diadakannya pengelompokan komponen difisit anggaran tersebut adalah untuk melihat peranan beban utang dalam anggaran pemerintah. Jika beban utang pemerintah, suku bunga pinjaman, dan kurs mata uang semakin tinggi, maka pembayaran bunga utang juga akan semakin tinggi, yang membuat difisit anggaran cenderung akan semakin tinggi. Dalam kondisi demikian, pemerintah terpaksa menjalankan defisit anggaran yang lebih tinggi karena faktor pembayaran bunga utang.
Selain itu, masih terdapat banyak pengertian tentang defisit anggaran yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Abimanyu, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan defisit anggaran pemerintah adalah stimulus fiskal yang bersifat ekspansif. Menurutnya, perekonomian yang berada pada kondisi kelesuan, yang ditunjukkan oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi memerlukan kebijakan fiskal ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Rahardja dan Manurung, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan defisit anggaran adalah anggaran yang memang direncanakan untuk defisit, karena budget constraint, pengeluaran pemerintah direncanakan lebih besar dari penerimaan pemerintah untuk memenuhi tujuan bernegara. Anggaran yang defisit ini biasanya ditempuh bila pemerintah ingin menstimulasi pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut umum dilakukan saat perekonomian berada dalam kondisi resesi.
- Samuelson dan Nordhaus, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan defisit anggaran adalah suatu anggaran ketika terjadi pengeluaran lebih besar dari pajak.
- Dornbusch, Fischer, dan Startz, menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan defisit anggaran adalah selisih antara jumlah uang yang dibelanjakan pemerintah dan penerimaan dari pajak.
Penyebab Defisit Anggaran. Defisit anggaran terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
- Pembiayaan pembangunan. Investasi besar-besaran yang dilakukan untuk membiayai pembangunan meskipun bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, seringkali justru menjadi faktor penyebab terjadinya defisit anggaran.
- Daya beli masyarakat rendah. Defisit juga dapat terjadi karena rendahnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa untuk kebutuhan sehari-hari.
- Nilai tukar mata uang melemah. Melemahnya nilai tukar mata uang terhadap mata uang asing, terutama dollar, juga menjadi faktor penyebab terjadinya defisit anggaran.
- Penyimpanan realisasi dari rencana. Tidak terealisasinya target penerimaan negara sebagaimana yang direncanakan, sehingga menyebabkan banyak program pemerintah tidak dapat dilakukan, juga menjadi faktor penyebab dari defisit anggaran.
- Pengeluaran saat inflasi. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang disusun setiap tahun, pemerintah menggunkan standar harga yang telah ditentukan. Tapi, terjadinya peningkatan harga diluar perkiraan (inflasi), menjadikan beban biaya untuk berbagai program pemerintah akan meningkat sedangkan jumlah anggaran sudah ditetap. Hal tersebut juga menjadi faktor penyebab terjadinya defisit anggaran.
Dampak Defisit Anggaran. Defisit anggaran yang terjadi akan menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dampak dari defisit anggaran tersebut diantaranya adalah :
- kenaikan tingkat suku bunga.
- meningkatnya nilai inflasi.
- berkurangnya tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat.
- meningkatnya angka pengangguran.
Cara Mengatasi Defisit Anggaran. Defisit yang terjadi pada anggaran dapat diatasi dengan berbagai cara dan upaya. Pada umumnya, pemerintah akan mengatasi defisit anggaran melalui dua cara, yaitu :
1. Dari Sisi Penerimaan.
Dari sisi penerimaan, defisit anggaran diatasi dengan cara :
- melakukan pinjaman dari bank. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar di masyarakat, selain juga harus dibarengi dengan peningkatan jumlah barang yang diproduksi.
- menerbitkan obligasi. Hal ini ditujukan untuk menyerap uang masyarakat sehingga penerimaan pemerintah akan bertambah. Penerbitan obligasi juga dapat mengurangi uang yang beredar di masyarakat yang akibatnya dapat menurunkan harga sevara umum.
- meminjam dari luar negeri. Hal ini ditujukan untuk pembiayaan proyek yang produktif dan efisien, di mana pembayaran angsuran pokok diambilkan dari pajak.
- meningkatkan penerimaan pajak. Hal ini ditujukan untuk menambah pemasukan negara.
2. Dari Sisi Pengeluaran.
Dari sisi pengeluaran, defisit anggaran diatasi dengan cara :
- mengurangi subsidi. Pengurangan subsidi dilakukan untuk mengurangi pengeluaran negara yang terlampau besar.
- mengurangi pengeluaran rutin. Pengeluaran rutin yang harus dikurangi seperti biaya perjalanan dinas, rapat, seminar, dan lain-lain.
- mengutamakan pengeluaran prioritas. Maksudnya pemerintah harus lebih mengutamakan program-program yang cepat menghasilkan (program jangka pendek dan menengah).
- memotong biaya program tertentu. Pemerintah harus mengurangi atau memotong pembiayaan program-program pemerintah yang tidak mendorong pertumbuhan sektor riil, pajak, dan devisa.
Sedangkan menurut Kartika untuk menutup defisit Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN), pemerintah mempunyai tiga pilihan, yaitu :
- hasil privatisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- hutang dalam negeri.
- hutang luar negeri.
Semoga bermanfaat.
EmoticonEmoticon