gelas-gelas itu kembali berjatuhan. Prang! Prang! Prang!
“Seungho!" panggil suara tegas di balik punggungnya. Seungho hanya menoleh sebentar dan tersenyum asal ketika melihat wajah manajernya yang menatap dengan cemas.
“Oh, HyungZ!" Hanya itu yang bisa diucapkannya sebelum nyaris terjatuh di atas pecahan kaca itu. Beruntung, Kim Jisoo, sang manajer berhasil menahan tubuhnya dan membopong perlahan ke arah sofa.
Jisoo menatap pecahan kaca dan tumpahan bir yang tersebar di lantai sekitar sofa. “Seungho, apa saja yang telah kau lakukan?” gerutunya sambil membopon g Seungho ke salah satu kursi kecil di pojong ruangan.
“Hyung, ambilkan aku segelas lagi. Kau bisa ambil di....”
“Hen tikan ini, Seungho!" gertaknya keras. Seungho terdiam mendengamya. Dia hanya bisa menarik napas panjang dan menyandarkan kepalanya pada dinding dingin di belakangnya. “Apa hanya ini yang bisa kau lakukan? Ada apa denganmu? Di luar sana, semua fans-mu terus-terusan membelamu. Sementara kau di sini... Apa yang kau lakukan di sini?"
Seungho tersenyum pahit. “Memangnya apa lagi yang bisa kulakukan, Hyung?’
EmoticonEmoticon