Sinopsis :
Cecilia memandangi wajah ibunya yang semakin hari semakin tirus. Kanker ganas yang diderita ibunya semakin hari semakin menghabiskan tubuh tua yang ringkih itu. Cecil—sapaan akrabnya—memandang iba pada sosok yang dulu sangat sehat dan kuat. Apakah dia harus mengorbankan impiannya demi keinginan sang ibu untuk menerima pinangan dari sahabatnya bernama Kinan?
Tapi masalahnya, masa lalu Cecil dan putra Kinan tidak berakhir baik. Bagaimana mungkin keduanya menikah di saat hubungan mereka dalam keadaan dingin bahkan sudah membeku?
***
Bara menutup laptopnya dengan kesal. Sejak ibunya datang ke kantor mengatakan jika Iva, sepupunya dari New York akan berlibur ke sini membuat suasana hatinya terusik. Melirik jam di atas meja kerja, Bara mendesah frustrasi. Haruskah dia mengatakan yang sejujurnya kepada ibunya kalau hubungan antara dirinya dan Iva tidak seperti hubungan sepupu pada umumnya?
Bahkan hubungannya dengan gadis pujaannya berakhir tragis karena kelakuan sepupunya itu. Mana mungkin Bara dengan mudah menerima kembali sosok penghancur hubungannya di masa lalu. Bahkan dia masih sangat mencintai gadisnya. Meski sekarang hubungan keduanya bisa dikatakan seperti orang asing ketimbang mantan kekasih.
EmoticonEmoticon