Aku perhatikan, orang-orang yang melalui perceraian, telah lelah lahir dan batin dalam perjuangannya untuk menyelesaikan hubungan yang dulu pernah sangat berarti bagi mereka. Mereka mulai melihat kembali apa saja yang telah mereka korbankan untuk sesuatu yang disebut cinta. now have zero tolerance to ‘bullshits’. Ada yang kembali ke hobi bertinju-yang dulu sempat dilarang, memotong rambut-jika dulu tidak pernah bisa, mengganti warna cat
kuku sesuai yang mereka inginkan, dan bagiku, ini berarti
lebih banyak traveling ke tempat-tempat yang kuimpikan.
Sejak kecil aku hidup berpindah-pindah. Aku lahir di Iogja, kemudian pindah ke Makassar, Kupang, Banjarmasin, Bengkulu, baru kemudian kuliah dan bekerja di Iakarta.
Ini memberiku sedikit banyak gambaran tentang arti mengembara.
Sudah menjadi mimpiku untuk menjelajahi dunia. Pada saat kelas 1 SMP di Kupang, sekolahku mengadakan acara jalan-jalan ke Darwin, Australia. Secara geograiis letak kota Kupang dan Darwin memang berdekatan. Iadi, pergi kc Darwin bagi kami saat itu lebih mudah daripada pergi ke )ogja. Meskipun sudah mendaftar dan bersiap berangkat, apa daya orangtuaku harus pindah dari Kupang ke Banjarmasin, tepat sebelum waktu keberangkatan. Aku pun harus rela untuk tidak pergi ke Darwin bersama teman-teman. Waktu itu, aku sangat kecewa. Sebenarnya yang lebih kusesalkan bukan tidak jadi jalan~jalannya, tetapi karena aku gagal mencari seorang laki-laki berambut cokelat dengan papan skateboard dan topi dibalik, yang berasal dari Darwin, yang pernah mampir kc sekolahku. Ternyata sejak kecil, cinta sudah begitu kuat me
EmoticonEmoticon