Di ujung desa yang tampak begitu asri itu ada sebuah bangunan kecil, di depan bangunan mungil itu ada pohon besar yang tampak rindang. Asap dari cerbong rumah mengepul ke atas, menandakan siempunya sedang memasak atau pun menghangatkan diri di sore yang begitu indah. Dan, langit pun menggoreskan warna jingganya sampai cakrawala, membuat matahan' malu-malu untuk menampakkan diri sampai akhimya dia tertidur.
“William, bisakah kita ke L.A? Aku ingin ke sana untuk membeli beberapa keperluan pemikahan kita.”
Wanita berambut hitam sebahu tampak memainkan jemari mungilnya di dada bidang lelaki yang disebut ‘William’. Mata bulatnya memandang ke arah lelaki yang tengah merengkuhnya tanpa berkedip, seolah itu adalah jurus rahasia untuk membujuk sang
.
EmoticonEmoticon