Polri Klaim Kejahatan di Indonesia Turun 2 Pekan Terakhir

April 16, 2020
[ad_1]





Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Argo Yuwono mengatakan jumlah kejahatan di Indonesia pada pekan ke-15 tahun ini turun menjadi 3.413 kasus dari pekan sebelumnya sebanyak 3.567 kasus. Kendati demikian, Argo tidak merinci kejahatan apa saja yang dicatat polisi dalam dua pekan terakhir.

Di samping itu, Argo menjelaskan polisi juga melakukan penindakan dan imbauan kepada warga Jakarta dan kota penyangganya yang sedang menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Artinya ada penurunan sebanyak 4,32 persen terhadap kasus kejahatan tersebut untuk minggu ke-14 dan minggu ke-15 ini," jelas Argo Yuwono dalam konferensi pers secara online, Kamis (16/4).

Argo menambahkan jumlah pelanggaran aturan PSBB di mencapai lebih dari 6 ribu pelanggaran. Rinciannya, 4.498 kasus orang tidak menggunakan masker, 1.756 kasus kendaraan roda empat yang melebihi kapasitas; dan 607 kasus pengemudi kendaraan roda dua yang berboncengan namun yang tidak satu alamat.



Selain itu, polisi bersama TNI juga telah menurunkan personel di wilayah penyangga ibu kota,seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi untuk penegakan aturan PSBB. Ia menjelaskan orang yang melanggar aturan PSBB di Jakarta dan sekitarnya akan diberi peringatan dan sanksi sosial oleh petugas.

"Namun perlu dipahami bahwa teguran berbeda dengan tilang ya. Karena teguran tertulis tidak ada denda dan sanksi yang mengikat. Ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya Covid-19," tambah Argo.

Argo juga mengimbau masyarakat tetap menjaga jarak dan tidak keluar rumah jika tidak ada hal penting untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Ia juga meminta masyarakat tidak menolak jenazah korban Covid-19 karena ada ancaman pidana bagi mereka yang menolak.


Pemerintah mencatat pasien yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 496 orang per Kamis (16/4) pukul 12.00 WIB. Sedangkan yang sembuh sebanyak 548 orang dan yang positif bertambah 380 orang menjadi 5.516 orang.

Data tersebut diambil dari hasil uji 39.706 spesimen yang dilakukan dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 32 laboratorium. Dari sebanyak 34.975 spesimen yang diperiksa didapatkan data 5.516 positif dan 29.459 negatif.

DKI Jakarta tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus terbanyak yakni 2.670, disusul Jawa Barat 570, Jawa Timur 514 dan, Jawa Tengah 300. [sm/ab]






[ad_2]





SalinanKode AMP


Source link





SalinanKode AMP

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »