Pelajar Korea Selatan akan mulai mengambil kelas-kelas online hari Kamis (15/4) setelah berminggu-minggu tidak sekolah di tengah-tengah perebakan wabah virus corona.
Penutupan sekolah yang tidak diduga itu menyebabkan siswa kelas satu dan dua di tingkat SMP dan SMA memulai semester baru mereka dengan kelas online. Murid-murid kelas empat hingga enam SD juga memulai kegiatan belajar virtual hari Kamis. Di SMA negeri, siswa tahun ketiga dan keempat telah mulai belajar di kelas virtual mereka pada 9 April lalu.
Kehidupan diperkirakan memasuki tingkat normal baru di Korea Selatan, di mana penularan baru COVID-19 berkisar sekitar 30 kasus terkonfirmasi dalam beberapa hari belakangan. Korea Selatan mencatat lebih dari 10.590 kasus dan 225 kematian akibat virus itu, meskipun lebih dari separuh yang terjangkit kini telah keluar dari isolasi, sebut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Tetapi penundaan semester baru selama lima pekan ini membuat sebagian siswa SMA khawatir mengenai masa depan akademik mereka.
“Saya khawatir karena diperpendeknya liburan musim panas akan menjadi beban besar bagi siswa tingkat akhir SMA,” kata Jang Eun-ki, siswa kelas 12 di SMA Wonjong di pinggiran kota Seoul. “Liburan musim panas adalah waktunya bagi sebagian besar dari kami untuk menulis esai pribadi untuk mendaftar ke perguruan tinggi dan mendapat masukan dari guru.”
Jang, yang berharap dapat memulai pendidikan universitasnya pada musim gugur mendatang, adalah satu dari ribuan pelajar Korea Selatan yang sekarang mengambil ujian masuk perguruan tinggi dua pekan lebih lambat dari jadwal, pada 3 Desember. Ia mengatakan sebagian pelajar telah berupaya belajar sewaktu sekolah-sekolah ditutup, tetapi perhatian mereka terganggu di rumah dan tidak dapat belajar di perpustakaan karena sebagian besar bangunan publik juga ditutup. Pemerintah Korea Selatan sendiri memperpanjang pedoman social distancing setidaknya hingga 19 April. [uh/ab]
[ad_2]
SalinanKode AMP
Source link
SalinanKode AMP
EmoticonEmoticon