Pemkab Pangandaran Monitoring 'Video Conference' dengan Mendagri Dan Menkeu Soal Anggaran Penanganan Covid-19

April 17, 2020
[ad_1]


Keterangan foto:


AGUS KUSNADI/ Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata dan jajarannya sedang melakukan monitoring video conference dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di gedung Command Center Setda Kab Pangandaran, Jumat, (17/4/2020).


PANGANDARAN,(KP-ONLINE).-Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata bersama Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran Asep Noordin serta Sekda Kusdiana dan sejumlah pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran mengikuti video conference dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait anggaran untuk penanganan Covid-19.


Video comfrence antara Pemkab Pangandaran dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.*

Video conference dilakukan di ruangan Command Center Setda Kabupaten Pangandaran.


Usai video conference, Bupati Jeje mengatakan, penggeseran anggaran Pemda Pangandaran untuk penanganan Covid-19 totalnya Rp 81 miliar.


“Yang paling besar untuk alat kesehatan nya, yang belum muncul di laporan yaitu anggaran untuk dampak ekonomi, padahal sebenarnya ada,” ungkap Jeje, Jumat, (17/4/2020).


Soalnya kata Jeje, untuk anggaran dampak ekonomi yaitu sebesar Rp 30 miliar untuk voucher sembako yang segera dibagikan ke warga terdampak Covid-19.


Selain itu, kata Jeje, Pemda Pangandaran sedang mengatur untuk pembangunan infrastruktur melalui padat karya seperti membangun jalan. Sedangkan untuk pelengkapnya kata Jeje, seperti saluran air dan kelengkapan lainnya melalui swadaya dengan menggerakkan sektor ekonomi.


“Misalnya membangun jalan di Kecamatan Cigugur menyambungkan tiga desa (Pagerbumi, Kertajaya, Bunisari), nah nanti untuk saluran airnya dikerjakan oleh warga dengan pola padat karya,” ujarnya.


Jeje mengatakan, voucher sembako untuk 100 ribu KK segera disebarkan. Ada 1.600 warung di seluruh Kabupaten Pangandaran sebagai tempat belanja warga dengan menukar voucer.


“Itu salah satu untuk menggerakkan ekonomi di Kabupaten Pangandaran dampak pandemi Covid-19,” ujarnya, seraya dirinya juga akan melihat hasil pertanian di Desa Bojongsari Kecamatan Padaherang.


“Saya akan ikut panen padi sambil melihat sejauh mana dampak pandemi Covid-19 terhadap buruh kerja panen padi,” ujarnya. (Agus Kusnadi)***




[ad_2]

Source link

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »