GARUT, (KP-ONLINE).-Bangunan rumah susun sewa (rusunawa) di Jalan Raya Garut-Bayongbong, yang sebelumnya kondisinya kotor karena lama tak digunakan, kini sudah diperbaiki dan dibersihkan. Bangunan bekas penampungan pengungsi akibat banjir bandang sungai Cimanuk, September 2016 lalu itu kini siap digunakan untuk merawat pasien yang terpapar virus Corona.
Kabid Permukiman pada Dinas Perumahan-Permukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, Ooh Idham Holid, mengatakan, rusunawa tersebut memiliki sekitar 100 kamar dan kantor, terdiri dari lima lantai, dan masing-masing lantai terdapat 24 kamar. Terkecuali lantai dasar hanya terdapat 4 kamar.
“Yang disiapkan untuk tempat perawatan pasien virus Corona hanya lantai satu, dua, dan tiga. Kondisinya sudah siap karena sudah dicat ulang dan dipasangi
saluran listrik,” kata Ooh di ruang kerjanya, Jumat (17/4/2020).
Ia menuturkan, pihaknya hanya sekedar menyiapkan ruangannya saja. Sedangkan untuk peralatan tidur dan lainnya disiapkan oleh Dinas Kesehatan, dan pemasangan saluran listrik oleh pihak PLN.
Idhan Holid mengatakan, bangunan tersebut sekarang ini sudah milik Pemerintah Kabupaten Garut, setelah sebelumnya milik Kementerian PUPR.
“Pascabanjir bandang sungai Cimanuk, rusunawa ini dibangun oleh Kementrian PUPR selanjutnya digunakan tempat tinggal sementara bagi pengungsi. Nah sekarang para pengungsi ini sudah ditempatkan di sejumlah rumah tapak yang ada di beberapa lokasi,” ujarnya.
Menurut Ooh Idham Holid, rusunawa ini nantinya akan disewakan kepada masyarakat yang kurang mampu dengan harga sewa kurang dari Rp 200 ribu per bulan.
“Keinginan beliau (Bupati Garut) rusunawa ini akan disewakan ke warga yang kurang mampu. Harga sewanya juga, Ya sekitar Rp 150-Rp 200 ribu an lah per bulan. Mudah-mudahan saja, meski sudah disiapkan tapi jangan sampai digunakan pasien Covid-19. Sing sehat, salametna warga Garut mah,” ujarnya. (Dindin Herdiana)***
[ad_2]
Source link
EmoticonEmoticon