PENGERTIAN, JENIS, DAN CONTOH MALWARE

October 12, 2016

PENGERTIAN MALWARE DAN MENGENAL MALWARE LEBIH DALAM

Malware adalah sebuah program yang diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu untuk mencari celah kesalahan di dalam software atau operating system.

Nama Malware sendiri merupakan sebuah singkatan dari “Malicious Software” yang berarti perangkat lunak mencurigakan. Sebuah malware dapat mengakibatkan dampak buruk bagi sebuah komputer maupun user (pengguna komputer). Program ini dapat mengubah, merusak, mencari celah, dan mencuri data pribadi seseorang yang tentu sangat merugikan. 



Walaupun pengertiannya “program” namun malware ini juga dapat berbentuk script/kode. Intinya, istilah malware digunakan untuk menggambarkan sebuah program atau script yang dicurigai dapat mengekspoitasi sebuah komputer atau informasi penting di dalamnya. Termasuk juga untuk menggambarkan program atau script yang bersifat berbahaya, merusak, mengganggu, mengusik, dan mencurigakan.
Siapa target atau sasaran utama dari Malware ?

Berbicara soal target, malware memiliki target yang bervariasi tergantung dari keinginan si pembuatnya. Misalnya saja untuk memata-matai seseorang, mencuri informasi atau data pribadi (rahasia) orang lain, membobol security program dan masih banyak lagi. Intinya, malware dapat berakibat merugikan seseorang bahkan banyak orang.

Pada umumnya, sebuah malware diciptakan untuk merusak atau membobol suatu software atau sistem operasi melalui script yang dirahasiakan, dalam arti lain disisipkan secara tersembunyi oleh penciptanya.

Samakah Malware dengan Virus ?

Beda. Sangatlah beda. Banyak orang yang salah kaprah mengartikan makna dari kedua istilah ini. Ada yang menganggap malware dengan virus itu sama. Anggapan ini tentu keliru dan perlu dibenarkan. Dari segi tata bahasa, istilah Malware diartikan sebagai nama kelompok, sedangkan virus diartikan sebagai nama diri. Dengan kata lain, yang namanya “virus” termasuk bagian (anggota kelompok) dari Malware.

Lalu, tipe/jenis malware apa yang sering ditemui ?

Seperti yang kita tahu, sebuah program tentu memiliki jenis. Demikian halnya dengan malware, adapun yang sering kita temui adalah virus, adware, trojan, worm, spyware, backdoor, BOTS, wabbit, browser hijacker serta rootkit & exploit. 

Beda nama, beda tipe. Beda juga tujuan dan cara penyebarannya. Lalu apa perbedaan dari masing-masing tipe ? Sobat bisa mengenal lebih jelas dari dari setiap malware di sini......

JENIS-JENIS MALWARE DAN CONTOHNYA

1. Virus

Virus adalah jenis malware yang mempunyai kemampuan untuk memanipulasi data, menginveksi, mengubah dan merusak sebuah program. Adapun kemampuan lainnya yaitu dapat menggandakan diri dengan menyisipkan program (copy) dari dirinya lalu menjadi bagian dari program lain di komputer. 

Cara kerja dan penyebarannya :

Virus sangat sering menyerang file eksekusi/executable (*.exe, *.com, *.vbs), jadi sangatlah wajar jika virus hanya dapat aktif setelah pengguna menjalankan sebuah program (yang telah terinfeksi). Jika tidak dijalankan, maka virus belum tentu akan muncul. Namun tidak semua virus seperti itu, ada juga virus yang memiliki kemampuan lebih dalam menyerang sebuah komputer.

Selain itu, virus juga dapat menyebar ke komputer lain dengan mudah, misalnya melalui perantara USB, e-mail, file sharing ataupun jaringan komputer. Setelah virus menyerang dan menyebar, umumnya virus juga akan bersarang di beberapa titik, seperti boot sector atau file dokumen.

Adapun teman-teman dari virus yaitu :

Macroviruses (virus makro) : virus yang dibangun dalam perangkat lunak, seperti aplikasi pengolah kata.
Retrovirus : Aplikasi jahat untuk mematikan antivirus di komputer.

HLL virus : Virus yang dibuat dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C++, C, Pascal, Delphi, Basic, Visual Basic, dan lain sebagainya.

Contoh malware virus :
  • Win32/sality
  • Win32/virut
  • Win32/alman
  • Trojan.Loader
  • W32.Beagle.CO@mm
  • Backdoor.Zagaban

2. Worm (Cacing Komputer)

Worm adalah sebuah program yang memiliki kemampuan untuk menggandakan dirinya secara mandiri dan menyebar dengan cepat pada jaringan komputer melalui port (lubang) keamanan yang terbuka. 

Dapat dikatakan bahwa worm adalah evolusi dari virus. Mengapa ? Karena worm memiliki karakteristik yang hampir sama dengan virus, bedanya jika virus sangat bergantung pada program, maka worm tidak. Ia adalah sebuah program yang berdiri sendiri tanpa bergantung pada suatu program untuk sarang penyebarannya. Worm dapat menginveksi berkas dalam sistem komputer dengan lebih baik (merusak) dibanding virus. Inilah maksud dari evolusi virus.

Bagaimana cara kerja dan penyebarannya ?

Malware ini memiliki kemampuan yang unik, yaitu penyebarannya tidak memerlukan campur tangan dari seseorang, melainkan dengan memanfaatkan sebuah jaringan yang ada. 

Worm memanfaatkan celah keamanan (vulnerability) jaringan yang memang terbuka, biasanya dalam sistem operasi. Setelah itu worm memasuki celah sistem lalu mengambil keuntungan dari transfer file/data di dalam sistem. Pada akhirnya sistem memperbolehkan worm untuk menginveksi berkas/data secara mandiri. 

Setelah selesai menginveksi 1 sistem, bukan tidak mungkin worm akan menyebar ke jaringan yang lebih luas. Ia dapat menginveksi sistem yang saling berhubungan di jaringan, sehingga semakin banyak sistem yang terinveksi.

Apa bahaya dan dampaknya ?

  1. Dapat mencuri dokumen.
  2. Mematikan akses ke situs antivirus.
  3. Mematikan fitur keamanan dalam sistem.
  4. Menjadikan sistem yang terinfeksi menjadi tidak berguna.
  5. Beberapa worm juga dapat menghabiskan bandwith yang ada.
  6. Beberapa worm dapat mencakup berbagai kode virus untuk merusak data.
  7. Kemampuannya menggandakan diri dengan cepat yang menyebabkan memori computer habis terpakai. Setelah itu, bukan tidak mungkin jika komputer akhirnya hang/crash/lemot.
  8. Dan tindakan merugikan lainnya.

Contoh malware worm :
  • Nimda
  • SQL-Slammer
  • ADMw0rm
  • Code Red
  • LoveLetter
  • Conficker
  • Win32/autoit

3. Trojan Horse (Kuda Troya)

Trojan hors atau sering disebut dengan trojan adalah sebuah program komputer yang memiliki kemampuan tidak terdeteksi dan seolah-olah baik untuk digunakan namun kenyataannya merusak. Umumnya bertujuan untuk memperoleh informasi dari korban lalu mengendalikannya.

Trojan ini beda dengan virus atau worm, adapun yang membedakannya yaitu :

  • Trojan dikendalikan dari komputer lain (computer attacker) yang akan menyerang korban.
  • Trojan seperti siluman yang tidak terlihat, ia seperti program yang baik (legal) namun sebenarnya berbahaya. 
  • Berbeda dengan virus dan worm, Trojan tidak bisa menggandakan dirinya, melainkan menyebar melalui interaksi user seperti e-mail atau mengunduh suatu file di internet.
  • Trojan saat ini umumnya berupa berkas yang dapat dieksekusi (*.exe) dan dimasukkan ke dalam sistem yang ditembus seorang cracker untuk mencuri data penting para korbannya. 

Cara kerja dan penyebarannya

Trojan juga dapat menginveksi sistem saat pengguna mengunduh aplikasi (umumnya aplikasi bajakan atau game) dari sumber yang tidak terpercaya di Internet. Aplikasi yang terlihat legal tersebut sebenarnya memiliki kode Trojan yang mengizinkan seorang cracker untuk merusak sistem komputer si pengguna. Lazimnya, trojan dibawa oleh program utility lainnya, atau dengan kata lain trojan ini menyamar sebagai program utility pada sebuah komputer.

Karena karakteristiknya yang terlihat seperti program legal (bersembunyi dengan cara membuka celah tertentu), maka banyak yang user tertipu untuk menjalankannya. Setelah program dijalankan, komputer dapat dikendalikan secara leluasa oleh penyerang melalui versi clientnya atau memberikan jalan ke user lain untuk mengakses sistem yang bersangkutan. Atau juga mengaktifkan malware lain (virus, worm) untuk memudahkan proses penyerangan sistem.

Bahaya yang ditimbulkan

Menghapus file, mencuri data/informasi, Membuka window browser secara terus menerus mengaktifkan malware berbahaya lainnya, dan sebagainya.

Contoh malware Trojan
  • Win-trojan/SubSeven
  • Win-trojan/Back Orifice
  • Win-trojan/Ecokys
  • Zeus
  • Beast
  • Win32/sirefef
  • prorat

4. Keylogger

Keylogger adalah sebuah program yang tujuannya untuk mencatat segala aktivitas penekanan tombol (inputan) dari keyboard. 

Keylogger sebenarnya bisa menjadi program yang baik dan jahat, tergantung si pemakai dalam mengoperasikannya. Program ini bisa menjadi program baik seperti, untuk mengawasi aktivitas anak dalam mengoperasikan komputer, memantau karyawan yang bekerja, memantau belajar siswa saat memakai komputer dan sebagainya. 

Adapun keylogger disalahgunakan oleh seseorang, maka keylogger menjadi sebuah program yang jahat. Kejahatan ini seperti, mencuri data/informasi penting (password, PIN), pembajakan, dan sebagainya.

Cara kerjanya 

Keylogger mula-mula merekam segala aktivitas pengetikan melalui keyboard. Hasil rakaman tersebut umumnya akan disimpan ke dalam berkas catatan atau log. Untuk mendapat informasi mengenai tombol keyboard yang sedang ditekan, program ini membutuhkan sebuah fungsi dimana program juga membutuhkan timer untuk memantau tombol-tombol yang digunakan secara berkelanjutan. Penggunaan fungsi ini menggunakan nilai kode ASCII.

Catatan tersebut dapat dilihat dengan lengkap persis seperti apa yang diketik pada keyboard. Bahkan kecanggihan keylogger saat ini ada yang dapat mengirimkan hasil rekamannya ke e-mail penyerang secara periodik.

Bahaya dan dampak dari keylogger 

Bahaya yang paling besar adalah tercurinya data-data penting, misalnya password atau PIN. Hal ini menjadikan keylogger sangat berbahaya, karena secanggih-canggihnya enkripsi suatu website, password akan tetap diambil. 

Mengapa ? Hal ini disebabkan karena keylogger mengambil password tersebut sebelum sempat dienkripsi oleh sistem. Selain itu, keylogger juga merekam beberapa saat setelah password diketikkan dan belum diproses oleh sistem. Itulah mengapa password tetap dapat diambil oleh keylogger.
Umumnya program ini banyak dijumpai di komputer-komputer publik, seperti warnet.
Contoh malware keylogger :
  • KGB Key Logger 5.2
  • Keylogger Douglas 1.1
  • Revealer keylogger Free Edition 1.4

5. Adware

Adware adalah software iklan yang dimasukkan secara tersembunyi oleh pembuat program dengan kemampuan untuk memutar, menampilkan atau mengunduh materi iklan secara otomatis tanpa diketahui penggunanya. Adware ini umumnya berbentuk seperti iklan Pop-Up yang ada di suatu situs.
Contoh Adware :
  • Win32/adware.registrycleanfix2008
  • AOL Mail
  • MyWay Searchbar
  • Win32/adware.mycentria
  • Win32/adware.threatnuker

6. Dialer

Dialer adalah program yang dirancang untuk mengarahkan sambungan telepon pengguna ke internet untuk beberapa nomor premium. Biasanya sebuah komputer yang terjangkit dialer akan memaksa untuk tehubung ke internet walau tidak ada software yang berjalan dengan membutuhkan koneksi. Penipuan dialer yang sering digunakan untuk mengarahkan pengguna tanpa menyadarinya.  Karena dialer, korbannya tentu sangat rugi. Lain halnya dengan si penyerang dan jasa penyedia, mereka sangat diuntungkan dalam hal ini. 

7. Wabbit

Wabbit adalah program yang memiliki karakteristik seperti worm, namun tidak memerlukan koneksi jaringan karena hanya bekerja di dalam sistem jaringan lokal. Wabbit akan selalu menggandakan dirinya hingga memori/kapasitas harddisk terpenuhi.

8. BOTS (robot)

BOTS adalah sebuah proses otomatis yang berinteraksi dengan layanan jaringan lain. Bots ini dapat digunakan untuk tujaun yang baik atau jahat, tergantung pembuatnya. Jika ia digunakan untuk tujuan jahat, ia akan bekerja seperti worm yang dapat menggandakan diri dan menginveksi komputer. Perbedaannya yaitu BOTS memerlukan perintah dari pembuat bot untuk menjalankan aksinya. Seperti mendapatkan informasi penting, DoS, Spam dan sebagainya.

Contoh BOTS :
  • Log keystrokes
  • Capture and Analyze packets
  • Launch DoS Attacks

9. Browser Hijacker

Browser Hijacker adalah program yang dapat mengubah atau menambah fungsi dari aplikasi browser Internet Explorer (IE) dan dapat membuat pengarahan langsung pada situs tertentu saat aplikasi Internet Explorer dijalankan.

Contoh Browser Hijacker :
  • Onewebsearch
  • Conduit Search
  • CoolWebSearch

10. Spyware

Spyware adalah program yang bertindak sebagai mata-mata untuk mengetahui kebiasaan pengguna komputer dan mengirimkan informasi tersebut kepada pihak lain. Informasi tersebut dapat dipantau secara sembunyi tanpa diketahui korban. 

Intinya, tujuan dari spyware adalah untuk melakukan pengamatan/pengintaian lalu memberikan informasi pada pihak penyerang mengenai segala aktivitas yang terjadi pada komputer korban. 

Contoh Spyware :
  • Parental Control Software
  • Detective Software
  • Spyaxe
  • Surf saver

11. Backdoor (pintu belakang)

Backdoor adalah metode yang digunakan untuk melewati autentifikasi normal (login) dan berusaha tidak terdeteksi. 

Malware ini memanfaatkan celah pintu belakang Backdoor sendiri sering disisipkan melalui trojan atau worm. 

Cara kerjanya

Mula-mula malware ini memasuki sistem untuk mmengakses sumber daya dan file, caranya dengan melanggar prosedur keamanan. Berdasar cara kerja dan penyebarannya, malware ini dibagi menjadi 2 grup/golongan. 

Golongan pertama, menyerupai Trojan : Malware secara manual dimasukkan ke suatu program di dalam software, ketika user menginstallnya maka serangan dijalankan. Setelah itu, inveksi mulai menyebar.

Golongan kedua, menyerupai Worm : Malware dijalankan sebagai bagian dari proses boot.

Selain 2 golongan tersebut, ada juga backdoor yang dinamakan ratware. Apa itu ratware ? Ratware adalah backdoor yang mengubah komputer menjadi zombie yang akan mengirim spam.

Akibat lain yang ditimbulkan :
  • Mengacaukan lalu-lintas jaringan.
  • Mendistribusikan serangan distributed denial of service.
  • Melakukan brute force untuk melakukan crack password atau enkripsi.

Contoh Backdoor :

  • BackOrifice
  • NetCut
  • Ratware

12. Rootkit & Exploit

Baik rootkit maupun exploit, kita tidak bisa menjamin bahwa keduanya adalah sebuah malware. Maksudnya adalah tidak semua rootkit dan exploit itu jahat, tergantung dari si penggunanya saja.
Maksudnya seperti ini....

Exploit adalah sebuah perangkat lunak yang menyerang celah keamanan (security vulnerability). Exploit ini umumnya digunakan peneliti untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem itu memiliki celah (kerapuhan). 

Peneliti tersebut lalu memberikan hasil analisanya kepada produsen, lalu produsen bertindak untuk memperbaiki atau meminimalisir celah tersebut. Namun adakalanya exploit akan menjadi sebuah malware yang tugasnya adalah menyerang celah keamanan tersebut (disalahgunakan pengguna).

Berbeda dengan exploit, rootkit tidak menyerang sistem secara langsung. Rootkit ini dimasukkan ke komputer oleh penyerang setelah komputer dapat diambil alih. Apa tujuan rootkit ? Tujuannya untuk menghapus jejak-jejak penyerangan. 

Kadangkala, rootkit juga berisi malware backdoor agar penyerang dapat kembali menyerang sistem di lain waktu. Selain itu, rootkit juga memiliki karakteristik unik yaitu tertanam di level inti sistem operasi (kernel), hal ini menyebabkan rootkit sulit terdeteksi. Rootkit juga bisa menganalisis beragam proses yang sedang berjalan. Saat ia mencurigai adanya antivirus, ia dapat bersembunyi sesaat, lalu aktif kembali ketika proses tersebut selesai.

Walau sulit terdeteksi, rootkit juga dapat diatasi. Adapun software untuk mendeteksi rootkit diantaranya yaitu : RKHunter, ChkRootkit, Rootkit detector kit, dan lain-lain.

Contoh Rootkit & Exploit :

  • EoP
  • Serangan DOS
  • Spoofing

Setelah mengenal jenis-jenis malware, ada baiknya jika sobat memahami infeksi malware dan dampaknya.....
Infeksi Malware (Malware Attack)

Apa itu infeksi malware ? Maksud dari infeksi malware adalah masuknya sebuah malware ke dalam sistem sebuah komputer. Hal demikian juga berlaku pada istilah infeksi virus atau virus attack yang sering ditemui dalam dunia komputer.

Infeksi malware dapat terjadi dengan beragam cara, seperti :

Masuk melalui sebuah hubungan dalam pertukaran data.
Masuk melalui jaringan komputer.
Masuk melalui pertukaran penyimpan.
Masuk melalui lampiran email (email attachment).
Dan lain sebagainya.

Lalu Apa Dampak dari Infeksi Malware ?

Berbicara soal dampak atau akibat, malware tentu sangat merugikan para pengguna komputer. Dampak yang ditimbulkan dari infeksi malware tergantung dari jenis dan tujuan malware tersebut. Jika infeksi malware hanya bertujuan untuk sekadar lelucon, maka tidak terlalu bermasalah. Namun jika infeksi malware ditujukan untuk merusak sebuah sistem ? Ya, tentu menjadi masalah yang sangat besar. 

Sebuah malware berbahaya dapat sangat merugikan perseorangan, sebuah perusahaan, atau bahkan negara. Seandainya sebuah server jaringan terkena malware berbahaya, maka banyak kemungkinan yang akan terjadi. Contohnya adalah hilangnya data, pencurian arsip/data penting, dan lain sebagainya.

Semoga informasi yang saya sampaikan bisa bermanfaat untuk kita semua..

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »