Dianggap Profesi Berisiko Tinggi, Puluhan Jurnalis di Kota Tasikmalaya Ikuti Rapid Tes Covid-19

April 17, 2020
[ad_1]



TASIKMALAYA, (KP-ONLINE),- Rentan terpapar Covid -19, sejumlah awak media (jurnalis) baik media online, cetak dan elektronik di Kota Tasikmalaya melakukan pemeriksaan Rapid Diagnostic Tes (RDT) bertempat di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jumat (17/4/2020).


Lebih dari 20 orang awak media mengikuti pemeriksaaan yang difasilitasi Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya tersebut. Hasilnya, seluruh jurnalis yang dilakukan rapid test semuanya dinyatakan negatif Covid-19.


“Alhamdulillah negatif semuanya. Tidak ada ditemukan yang positif. Tapi tetap kami berharap dengan hasil negatif, para jurnalis tetap menjaga stamina dan mengikuti seluruh anjuran protokol pemerintah yang telah ditetapkan,”ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, seusai kegiatan.


Menurut Uus, rapid tes Covid-19 bagi puluhan jurnalis yang selama ini bekerja mengabarkan informasi perkembangan wabah Corona di Kota Tasikmalaya, kepada masyarakat sangatlah penting. Para jurnalis dinilai sebagai salah satu profesi berisiko tinggi selain tenaga medis, TNI dan Polri, terkena penyebaran virus Corona.


“Ya, kita menggelar rapid tes Covid-19 bagi para awak media yang selama ini memberikan pelayanan dan berkontribusi dalam penanggulangan Covid-19. Profesi jurnalis masuk dalam golongan tertentu yang dinilai sangat berisiko tinggi terkena Corona. Rekan-rekan jurnalis sebagai garda terdepan juga sama,” jelas Uus.


Selama ini, kontribusi para jurnalis sangat dibutuhkan dalam peperangan melawan Covid-19 dengan memberikan informasi yang benar kepada masyarakat.  Informasi dari para jurnalis pun sangat dibutuhkan untuk meminimalisasi informasi hoaks yang selama ini beredar lewat media sosial.


Dampak pemberitaan di media mainstream oleh para jurnalis pun sangat berdampak sekali terhadap masyarakat dalam memberikan informasi sesuai fakta dan bukan hoaks.


“Rekan-rekan jurnalis ini sebagai garda terdepan juga. Ini kelompok-kelompok risiko tinggi yang secara langsung datang ke lokasi,” ujarnya.


“Rekan-rekan sudah ikuti rapid tes karena kami khawatir ada yang terpapar, tapi tidak diperhatikan oleh kami. Soalnya kalau ada yang positif repot nantinya,” ujar Uus menambahkan.


Uus pun mengaku hasil rapid tes dari puluhan jurnalis dari berbagai media online, cetak, televisi regional dan nasional yang bekerja di wilayah Tasikmalaya hasilnya negatif.


Uus pun meminta, kepada para jurnalis mengedepankan kewaspadaan tinggi dalam menjalankan tugasnya. Tetap hindari kerumunan, menerapkan hidup bersih serta tak lupa selalu cuci tangan dan memakai masker di luar rumah.


“Di lapangan biasakan selalu pakai masker dan hindari kerumunan. Kalau memasuki daerah bahaya pergunakan alat pelindung diri (APD). Jangan mentang-mentang sudah negatif ke sananya tidak waspada. Ini yang bahaya,” ujar dia.


Sementara itu, salah seorang wartawan senior Tribun Jabar, Firman Suryaman, mengaku bahagia karena pemerintah selama ini sangat peduli terhadap kesehatan rekan-rekan jurnalis yang selama ini bertugas di Tasikmalaya.


Firman menilai rapid tes Covid-19 bagi para jurnalis ini sangat penting dilakukan karena selama jurnalis sering berhubungan langsung dan berkomunikasi dengan para narasumber. Meskipun selalu mengikuti anjuran jaga jarak dan tak berkerumun saat melaksanakan tugasnya, Firman menilai tetap semua orang berisiko tinggi terkena virus Corona tersebut.


“Alhamdulilah, kita dapat bantuan mendapatkan rapid tes. Bagi kita sebagai pekerja lapangan pemerikan Covid -19 sangat penting agar bisa terdeteksi dini,” (Asep MS)****




[ad_2]

Source link

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »