TASIKMALAYA, (KP-ONLINE),-Kasus kematian akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya ternyata tidak kalah menakutkan dibanding Covid-19.Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, sebanyak enam orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) selama kurun waktu Januari hingga pertengahan April 2020.
Angka tersebut lebih tinggi dari jumlah korban jiwa akibat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, dari laporan enam orang yang meninggal dunia, empat di antaranya terkonfirmasi akibat DBD. Sementara dua korban lainnya belum sempat dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium.
“Selain trombosit turun, empat pasien yang meninggal sudah terkonfirmasi akibat DBD melalui pemeriksaan lab. Sementara dua pasien lain hanya trombosit turun, tapi belum tentu karena DBD,” kata Uus, Kamis (16/4/2020) malam.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sejak awal 2020 tercatat asa 251 kasus DBD di Kota Tasikmalaya. Kasus DBD hampir merata di 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya setiap tahunnya.
Karena itu, lanjut Uus, warga diimbau untuk tetap waspada DBD, selain juga Covid-19 yang saat ini sedang mewabah. Uus meminta warga memanfaatkan waktu berada di rumah untuk membersihkan genangan air dan memberantas sarang nyamuk aedes aegypti. Bahkan, jika perlu warga dapat mengontak puskesmas setempat untuk pemberantasan sarang nyamuk.
“Kita tak boleh lupa, ada kasus lain yang punya potensi untuk jadi wabah, selain Covid -19 yaitu DBD. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi korbannya,” katanya. (Asep MS)***
[ad_2]
Source link
EmoticonEmoticon