Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna yang mana mereka dikaruniai berbagai macam perasaan. Termasuk perasaan marah atau yang sering kita sebut sebagai emosi.
Meskipun amarah atau emosi merupakan sifat bawaan manusia, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menahan rasa amarah tersebut karena amarah bersumber dari syaitan yang mana hal ini sudah pasti merugikan. Ketika manusia berada dalam pengaruh amarah atau emosi, mereka berpotensi untuk melakukan hal-hal yang tidak terkontrol, terkadang juga bisa sampai menimbulkan kerusakan.
Anjuran Rasulullah tersebut dijelaskan dalam sabda beliau berikut ini :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Artinya : Dari Abu Hurairah RA berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab: “Janganlah engkau marah”. Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah”.
Pesan dalam sabda diatas sudah sangat jelas bahwa kita dianjurkan untuk menjauhi sifat amarah, dan faktor-faktor pemicunya. Salah satu cara menjauhi sifat amarah adalah dengan mengucap doa meredam amarah.
Berikut artikel pada kesempatan kali ini akan membahas tentang doa menghilangkan marah.
Doa Meredam Amarah
Rasulullah SAW bersabda,
ليسَ الشديدُ بالصّرعَةِ، إنما الشديدُ الذي يملكُ نفسهُ عند الغضب
Artinya :“Orang hebat bukanlah orang yang selalu menang dalam pertarungan. Orang hebat adalah orang yang bisa mengendalikan diri ketika marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari sabda Nabi diatas, kita mengetahui bahwa orang yang dapat mengendalikan amarahnya adalah termasuk golongan orang yang hebat, oleh karena itu sudah sepatutnya jika kita berusaha meredam amarah kita.
Adapun lafadz doa meredam emosi adalah :
اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذَنْبِىْ وَاذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِىْ وَاَجِرْنِىْ مِنَ الشَّيْطَانِ
ALLOHUMMAGHFIR LII DZAMBII WADZHIB GHOIDZHO QOLBII WA AJIRNII MINASY SYAITHOONI
Artinya :"Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah doa hatiku dan selamatkanlah aku dari kejahatan syaitan".
Terapi Nabawi untuk Meredam Amarah
Selain dengan mengucap doa meredam amarah, ada juga cara lain untuk meredam emosi. Salah satunya adalah dengan cara terapi nabawi.
Terapi nabawi merupakan segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah yang Shahih yang berkaitan dengan kedokteran baik berupa pencegahan (penyakit) atau pengobatan.
Terapi ini tidak selalu dilakukan dengan meminum obat, tapi bisa juga dengan melafadzkan doa-doa sesuai anjuran Rasulullah SAW. Berikut beberapa contohnya :
1. Mengucap doa isti’âdzah
Doa ini merupakan doa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari syaitan yang terkutuk. Landasan mengucap doa ini adalah firman Allah dalam Q.S Al-A'raf ayat 200 berikut,
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah".
Adapun lafadz doa isti'adzah adalah :
أَعُوذُ بِاَللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A’uudzubillaahi minas syaithaanir rajiim
Artinya :“Aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”.
2. Berwudhu
Selain membaca doa meredam emosi, ketika hati diselimuti emosi kita juga dianjurkan untuk mengambil air wudhu.
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhuberkata, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya : "Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu".
3. Berdiam diri
Ketika hati kita diselimuti amarah, daripada kita melakukan hal-hal yang merugikan maka akan lebih baik jika kita diam.
Dari Ibnu Abbaas dari Nabi Muhammad SAW, beliau bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Artinya : "Barang siapa marah, hendaknya diam (dulu)".
4. Merubah posisi
Dalam hal ini maksudnya adalah ketika kita marah, kita cenderung berdiri untuk meluapkan emosi, namun kita dapat merubah posisi dengan duduk ataupun berbaring.
Dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu dari Nabi SAW bersabda:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ فَإِذَا ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلاَّ فَلْيَضْتَجِعْ
Artinya : "Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk, kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring".
5. Mengingat Allah SWT
Maksudnya adalah ketika kita marah, kita harus mengingat Allah SWT yang mana Ia akan memberikan keutamaan-keutamaan bagi orang yang sanggup menahan amarah. Selain itu, kita juga harus mengingat bahaya apa yang dapat disebabkan dari emosi contohnya adalah mengumpat dan merusak barang.
Dari Muâdz Radhiyallahu anhu Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنَفِّذهُ دَعَأهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُوْرِ مَا شَاءَ
Artinya : "Barang siapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan".
Demikian artikel tentang doa meredam emosi ini semoga bermanfaat. Dan semoga kita adalah termasuk orang-orang hebat yang bisa meredam amarah, amiin.
EmoticonEmoticon