Hikmah Kasus Century
Penempatan/Plotting LPTK Peserta PPG Dalam Jabatan 2019
Informasi mengenai LPTK / Perguruan Tinggi tempat dimana peserta akan melaksanakan rangkaian proses PPG mulai awal hingga akhir merupakan info yang ditunggu berikutnya setelah adanya kepastian lolos verifikasi LPMP. Bahkan di banyak kabupaten/kota sudah menggelar sosialisasi/bimbingan teknis perihal persiapan PPG nantinya.
Baca juga: Daftar Perguruan Tinggi/LPTK Penyelenggara PPG 2018-2019
Juga dengan adanya pedoman penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan yang sudah dirilis beberapa waktu lalu, telah memberi kepastian mengenai pelaksanaan PPG itu sendiri. Setidaknya ini memberi kesempatan bagi Bapak/Ibu untuk mengatur waktu yang nanti dihabiskan untuk PPG, seperti menyiapkan tugas untuk siswa-siswa di kelas, atau berkoordinasi dengan guru lain terkait tugas mengajar. Hal ini mengingat ada beberapa minggu nantinya peserta harus meninggalkan kelas secara full untuk kegiatan tatap muka di LPTK.
Baca : Syarat dan Jadwal PPG Dalam Jabatan 2019
Nah, yang masih ditunggu-tunggu hingga kini adalah penentuan LPTK yang akan menjadi tempat masing-masing peserta melaksanakan PPG. Banyak yang berharap prosesnya cepat selesai dan segera diumumkan. Sekali lagi ini mengingat proses PPG yang memakan waktu hingga 5 bulan, tidak seperti PLPG yang kurang lebih 14 hari. Sehingga peserta benar-benar harus mempersiapkan sejak awal mulai dari transpot maupun biaya pribadi lainnya.
Cara Cek Hasil Penempatan LPTK Peserta PPG Dalam Jabatan 2019 – Update 14 Januari 2019
Sebelumnya Kemdikbud menginformasikan bahwa setelah verifikasi berkas administrasi calon peserta PPG Dalam Jabatan sudah selesai, hasil penempatan peserta PPG di LPTK akan dipublikasikan di laman sergur.id atau ap2sg.sertifikasiguru.id. Itu artinya kita bisa menunggu hasilnya sambil terus mengecek salah satu laman tersebut.
Nah, saat ini (per 14 Januari 2019) hasil penempatan/plotting LPTK untuk tiap-tiap peserta (Mahasiswa PPG 2019) sudah resmi dirilis. Untuk melihat hasilnya, caranya sebenarnya cukup mudah karena sama dengan saat melihat pretest lalu (lulus/tidak lulus). Berikut ini step by step nya:
1. Masuk ke laman Sergur.id
2. Scroll sampai paling bawah. Pada bagian Tautan Informasi, pilih “Informasi penempatan LPTK bagi cadangan/calon mahasiswa PPG Dalam Jabatan tahun 2019 angkatan 1”
3. Isikan NUPTK atau No Peserta (No UKG)
4. Jika sudah, seharusnya LPTK untuk Bapak/Ibu sudah tertera. Seperti di bawah ini:
Catatan:
1. LPTK hanya muncul untuk kuota “Calon Peserta” dan “Calon Peserta Cadangan”.
2. Apabila LPTK belum tertera (masih kosong), dan yang muncul hanya Hasil Seleksi Akademik, Administrasi dan Kuota, maka kemungkinan Bapak/Ibu diminta untuk menyelesaikan Konfirmasi Kesediaan terlebih dulu.
Baca: Konfirmasi Kesediaan dan Cetak Form A1 & Pakta Integritas
Demikian informasi yang bisa saya bagikan kali ini. Informasi terbaru seputar PPG 2019 pada umumnya akan terus kami update di blog ini. Salam.
Lagu Perpisahan Sekolah Bagus Surat Cinta Untuk Guru
Perpisahan sekolah merupakan momen yang sulit terlupakan. Di satu sisi, kita senang karena telah berhasil menyelesaikan pendidikan, namun di sisi lain kita juga bersedih karena harus berpisah dengan orang-orang yang setiap hari bersama kita. Utamanya dengan bapak ibu guru yang selalu membimbing dan mendidik kita setiap hari.
Dalam acara perpisahan sekolah, biasanya ada sesi dimana para lulusan atau perwakilan menyanyikan lagu perpisahan. Lagu yang dipilih biasanya dinyanyikan apa adanya (sesuai aslinya) namun bisa juga dengan mengubah lirik sesuai keinginan. Lagu-lagu yang umum dipakai dalam kegiatan wisuda perpisahan sekolah selama ini antara lain:
- Kemesraan Ini – Iwan Fals
- Semua Tentang Kita – Peter Pan
- Sebuah Kisah Klasik – Sheila On 7
- Terlalu Manis – Slank
- Ingatlah Hari Ini – Project Pop
Namun kali ini saya tidak akan membagikan lagu-lagu di atas, sebab sudah terlalu sering digunakan. Yang akan saya bagikan adalah lagu berjudul Surat Cinta Untuk Guru yang merupakan cover dari lagu Surat Cinta Untuk Starla karya Virgoun. Menurut saya, lagu ini cukup bagus dengan lirik yang menyentuh hati, ditambah nada dari musik aslinya yang memang sangat enak didengar.
Lirik lagu ini dibuat oleh Andri Dwi Handoko, dan dibagikan di youtube oleh akun Aditya Channel, serta dinyanyikan oleh siswa-siswi SD Ta’mirul Islam Surakarta dalam acara perpisahan sekolah.
Berikut ini video lagu “Surat Cinta Untuk Guru”
Lirik lagu:
Kutuliskan sebuah kenangan
Tentang aku guru dan kawanku
Tentang apa yang membuatku sudah
Bersyukur atas semua ini
Takkan habis sejuta lagu
Menceritakan semua jasamu
Kan teramat panjang puisi
Tuk ucapkan syukur kami
Terima kasih kawan-kawanku
Terima kasih untuk guruku
Karena telah kau beri
Kisah dan ilmu dalam hidupku
Aku pernah berfikir tentang
Hidupku tanpa ada dirimu
Dapatkah lebih indah dari
Yang kujalani sampai kini
Aku selalu bermimpi tentang
Indah hari tua karenamu
Menggapai semua mimpi dan cita
Untuk masa depan
Terima kasih kawan-kawanku
Terima kasih untuk guruku
Karena telah kau beri
Kisah dan ilmu dalam hidupku
Selamat jalan kawan-kawanku
Selamat tinggal para guruku
Aku yakin kita akan bertemu lagi
Bila tahun berganti
Sampai waktu terhenti
Meski renta usia kami
Kau kan tetap di hati
Terima kasih kawan-kawanku
Terima kasih untuk guruku
Karena telah kau beri
Kisah dan ilmu dalam hidupku
- - - - - - - - - -
Nah itulah salah satu lagu yang bisa menjadi pilihan untuk ditampilkan pada saat perpisahan/wisuda sekolah. Jika melihat liriknya, bisa digunakan baik untuk siswa SD atau SMP. Tentu agar maksimal dalam penampilannya, perlu latihan yang berulang-ulang menjelang pelaksanaan.
Demikian, semoga bermanfaat..
Nutrisi Tanaman Magicgro with Erecto Biozon spliting - fruiting - flowering
Nutrisi Tanaman / Pupuk Magicgro with Erecto Biozon spliting - fruiting - flowering
Cara Mudah Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah
Istilah pendidikan karakter sebenarnya bukan hal baru. Bahkan sejak kurikulum pertama diterapkan pada pendidikan negeri ini, karakter adalah muatan terpenting yang diajarkan kepada siswa. Guru-guru zaman dulu bahkan lebih banyak yang menaruh perhatian pada akhlak dan tabiat siswa, ketimbang mengedepankan pengetahuan semata.
Alhasil, karakter sebagai sebuah pondasi pendidikan sebenarnya sudah dipahami sejak awal. Menjadi siswa berkarakter merupakan garda terdepan yang menunjukkan dirinya berhasil mengenyam pendidikan di sekolah.
Lalu mengapa pendidikan karakter kini digelorakan kembali?
Saya yakin tidak ada satu sekolahpun yang tidak memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajarannya, baik melalui penjelasan di kelas maupun memberikan contoh secara langsung.
Tapi sayangnya, beberapa fakta menunjukkan hal sebaliknya. Pendidikan karakter di sekolah selama ini belum maksimal. Seperti kita melihat tindakan kurang pantas bahkan amoral yang ditunjukkan pelajar kita. Bahkan ada cap generasi muda saat ini telah meninggalkan budaya adat ketimuran.
Maka perlu kita yakini dulu bahwa membentuk siswa berkarakter bukanlah upaya mudah. Pola pikir ini penting agar kita para guru tidak jumawa dengan mengatakan, “Setiap hari saya juga sudah mencotohkan karakter positif ke anak-anak!”. Sebab saat ini ada banyak tantangan yang kita hadapi, diantaranya
1. Faktor Luar Sekolah
Faktor luar sekolah sangat berpengaruh pada kepribadian siswa. Seperti acara-acara televisi dan media sosial terbukti mempengaruhi tindak tanduk dan perilaku siswa baik di dalam maupun lar sekolah.
Dari sekian itu, yang paling umum dan digandrungi pelajar hampir di semua jenjang adalah media sosial. Situs jejaring sosial telah sama-sama kita ketahui berefek ganda, ada positif dan ada negatif. Tentu yang kita khawatirkan adalah negatifnya, dimana saat ini filter untuk menyaring konten-konten postif sangatlah lemah. Sedangkan siswa-siswi kita bebas mengkases apa saja dengan cepat dan instan.
Inilah yang menurut saya faktor paling serius, yang mengharuskan sekolah untuk kembali menata pembinaan karakter siswa-siswinya.
2. Pembelajaran selama ini terfokus pada kognitif
Sebenarnya ini bukan salah guru semata, bahkan kurikulum dan ujian nasional yang berupa tes tulis seolah mengarahkan guru untuk lebih memforsir aspek pengetahuan. Dan, akibatnya sisi afektif terpinggirkan. Tak heran, kita melihat output-output sekolah maju yang pintar dan cerdas, namun lemah di akhlak dan perilaku.
Kedua hal di atas merupakan alasan kita pada guru untuk menerapkan (lebih tepatnya menata kembali) Program Pendidikan Karakter di sekolah masing-masing.
Cara Mudah Pelaksanaan Program PPK Di Sekolah
Meskipun kita meyakini bahwa mendidik siswa agar berkarakter bukanlah hal mudah, namun dalam pelaksanaan Program PPK itu sendiri kita bisa menggunakan cara-cara yang simpel namun terbukti efektif. Berikut ini langkah mudah menerapkan pendidikan karakter di sekolah:
1. Membuat perencanaan program PPK yang matang
Perlu duduk bersama antara kepala sekolah, guru, dan komite dalam menyusun perencanaan yang matang terkait program ini. Pada tahap awal ini, perlu komitmen bersama untuk menjadikan pendidikan karakter sebagai tatanan nilai yang harus diwujudkan dalam bentuk contoh sehari-hari.
Perlu dibicarakan ulang tentang kebiasaan-kebiasaan apa yang selama ini sudah dijalankan yang berhubungan dengan pembinaan karakter. Kegiatan yang sudah baik seperti penerapan 3S (Salam, Senyum, Sapa) apabila sudah berjalan wajib dipertahankan. Demikian juga pembiasaan lain seperti memungut sampah langsung begitu dijumpai, atau menjenguk teman yang sedang sakit.
2. Membuat alat ukur yang benar
Inilah sebenarnya kelemahan yang jamak terjadi. Sekolah tidak punya buku khusus peningkatan karakter siswa, sehingga siswa lebih baik atau sebaliknya hanya sebatas pengamatan sekilas tanpa ada data yang detail.
Apa alat ukur yang tepat?
Kita tahu bahwa karakter tidak seperti matematika yang untuk mengukurnya sangat mudah. Berikan soal, lalu jika nilainya di atas standar yang ditetapkan berarti materi matematika itu terkuasai. Beda halnya dengan karakter dan kepribadian, jika diberikan soal tertulis, mungkin dia bisa menjawab dengan benar, tapi belum tentu ia melakukannya.
Nah, alat yang tepat sesuai metode yang dipakai diantaranya adalah lembar pengamatan/observasi. Pada lembar observasi ini, tentu harus ada indikator yang dibuat sedetail mungkin, sehingga bisa mengukur sejauh mana perkembangan siswa terkait karakter yang sedang ditanamkan.
3. Awali dengan kebiasaan kecil yang sering dianggap remeh
Ketika siswa tahu di sekolah mulai menerapkan PPK, mereka pasti bertanya, “Apa perubahannya?”, “Apa bedanya dengan sebelumnya?”
Nah, disinilah pintu masuk untuk mengenalkan program ini. Hal-hal sederhana seperti membungkukkan badan saat lewat di depan guru, atau mencium tangan guru dengan mulut (bukan dengan pipi atau dahi) merupakan kebiasaan yang baik didahulukan sebelum memasuki kebiasaan lain.
Dengan begini, siswa akan berpikir tentang keseriusan sekolah dalam mengupayakan pembentukan karakter siswanya, sehingga ia pun tergerak untuk ikut taat mengikuti ketentuan program PPK ini.
4. Berikan teladan secara konsisten dan terus menerus
Bagi sekolah yang ingin menerapkan program PPK, sejatinya harus sudah selesai dengan kedisiplinan guru. Jika masih lemah dalam hal ini, seperti seringnya jam kosong atau guru sering datang telat maka keberhasilan PPK sulit tercapai.
Siswa akan lebih tebentuk karakter positifnya lewat meniru apa yang ia lihat, bukan yang sekedar dijelaskan dengan ceramah. Ada banyak cara yang bisa dipakai untuk meningkatkan kedisiplinan pendidik, seperti tidak malu mengingatkan antar rekan kerja. Biasanya ini luput dan lebih memilih untuk dimaklumi dan berakibat sulitnya kedisiplinan ini menjadi budaya.
Disiplin tentu hanya satu karakter yang ditanamkan dalam PPK. Masih banyak karakter lain yang harus dicontohkan guru secara istiqomah dan berkesinambungan.
Lalu, apakah dalam pelaksanaan PPK ini perlu memberikan hukuman pada siswa yang masih saja berperilaku negatif?
Tentu saja, hukuman (punishment) merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Namun sejalan dengan pendidikan karakter, maka hukumannya pun juga harus mendidik. Contoh kecilnya, apabila ada siswa yang terlambat masuk kelas 10 menit, maka ia harus pulang 10 menit (atau kelipatannya) lebih lama dari temannya. Lagi-lagi ini membutuhkan komitmen dari guru untuk menghadapi hal seperti ini.
Demikian artikel singkat tentang cara mudah menerapkan pendidikan karakter di sekolah. Memang mudah dan tidaknya sebenarnya kembali ke guru masing-masing. Jika karater yang hendak ditanamkan ke siswa sudah lebih dulu dimiliki guru, rasa-rasanya tidak sulit untuk mencetak siswa-siswi yang berkarakter positif. Sebab guru seperti ini tidak hanya terjebak pada pengajaran karakter, melainkan betul-betul melakukan pendidikan karakter secara utuh.
Final Lap Crops, Still Movement Wrap, All You Do Tights, and More
SaveSave
Pengumuman Kelulusan Hasil Ujian SD/SMP/SMA/Program Paket Tahun 2018
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian Ujian Nasional mulai dari ujian tingkat sekolah, ujian praktek, hingga ujian sekolah berstandar nasional, kini tiba saatnya untuk menunggu jadwal pengumunan kelulusan. Semua peserta ujian dan guru tentu berharap agar mendapat hasil yang terbaik dalam gelaran ujian kali ini.
Bagi peserta (siswa), hasil ujian yang baik tentu mempermudah dalam menjalani pendidikan pada jenjang berikutnya. Sedangkan bagi guru/sekolah, hasil ujian nasional dapat dijadikan bahan evaluasi tentang tingkat keberhasilan (mutu) pembelajaran yang telah dilaksanakan. Nilai ujian yang baik juga bisa meningkatkan pamor sekolah yang bersangkutan di mata masyarakat.
Ada kriteria yang dipakai dalam menetapkan kelulusan siswa. Seorang siswa dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut.
- Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
- Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
- Mengikuti Ujian Nasional
- Lulus USBN sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
Berdasarkan pertimbangan di atas, satuan pendidikan (sekolah) menetapkan siswa lulus atau tidak melalui rapat dewan guru.
Mengenai kapan pelaksanaan pengumuman sendiri, sebenarnya sudah diatur dalam Prosedur Operasional Standar (POS-USBN) Tahun 2018 yang digunakan sebagai acuan/juknis dalam penyelenggaran USBN secara keseluruhan. Pada Bab XIII disebutkan bahwa pengumuman kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan ketentuan sebagai berikut.
No | Jenjang/Jenis Pendidikan | Tanggal |
---|---|---|
1 | SD/MI Sederajat | 4 Juni 2018 |
2 | SDLB/MILB | |
3 | SMP/MTs sederajat | 28 Mei 2018 |
4 | SMPLB/MTsLB | |
5 | SMA/MA sederajat | 3 Mei 2018 |
6 | SMALB/MALB | |
7 | SMK/MAK | 14 Mei 2018 |
8 | Pendidikan Kesetaraan Program Paket A / Ula | |
9 | Pendidikan Kesetaraan Program Paket B / Wustha | 7 Juni 2018 |
10 | Pendidikan Kesetaraan Program Paket C / Ulya |
Dengan sudah adanya jadwal pengumuman kelulusan yang dilakukan serentak di atas, tentu mempermudah sekolah dalam melakukan persiapan yang diperlukan saat pelaksanaan pengumuman. Termasuk beberapa tindak lanjutnya, seperti mencetak Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) sementara yang biasanya diperlukan untuk penerimaan siswa baru di jenjang sekolah berikutnya.