Cara budidaya cabe rawit hibrida
Persiapan lahanTanah dicangkul dan dibuat bedengan dengan lebar 100-120 cm dengan panjang menyesuaikan lahan. Tinggi bedengan untuk musim hujan 40-50 cm, musim kemarau 20-30 cm. jarak antar bedengan 40-60 cm. Tanah diberi pupuk kandang atau kompos dengan dosis 20-30 ton/ha. Kapur pertanian diberikan untuk memperbaiki struktur tanah dan menaikkan derajat keasaman (pH) menjadi 6-7. Pupuk kandang dan kapur dicampur di bedengan, ditarakan dan ditutup dengan mulsa plastic hitam perak. Pupuk dasar berupa pupuk kimia dapat langsung dicampurkan. Penutupan mulsa plastic sebaiknya dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Lubang tanaman dibuat sesuai dengan jarak tanam yang sudah ditentukan.
Pembibitan
Benih dikecambahkan pada kertas lembab selama 1 malam tanpa cahaya. Kemudian benih dipindahkan ke media semai. Media semai yang digunakan merupakan campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 . media semai dapat ditempatkan pada polibag, tray, cetakan daun ataupun cetakan tanah. Karbofuran dapat ditambahkan untuk mencegah seranga mengambil benih. Pada benih yang sudah diberi lapisan pestisida (coating) benih langsung ditanam di media semai dan ditutup dengan bahan kedap cahaya selama 2 hari. Persemaian dipelihara selama 18-30 hari. Kebutuhan benih per hektar adalah 250-300 gr.
Jual bibit cabe rawit murah KLIK DISINI atau DISINI atau DISINI
Baca juga :
Cara menanam cabe di pot / polibag
Cara menanam bidara dari biji
Cara mencangkok tanpa menggunakan media
Cara menanam okra
Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, agar tanaman tidak memngalami stagnasi. Sebelum penanaman dilakukan, sebaiknya dilakukan penyiraman pada lubang tanam supaya tanah menjadi lembab. Penanaman dilakukan setelah persemaian berumur antara 18-25 hari (daun 5-6 helai). Jarak tanam yang ideal adalah 50 cm dengan jarak antar barisan 50-60 cm (tergantung musim). Penanaman dapat menggunakan sistem segiempat (musim kemarau) atau sistem segitiga (musim penghujan).
Pemeliharaan
Benih pada persemaian sebaiknya disisakan minimal 10% untuk penyulaman. Penyulaman dilakukan selambat-lambatnya 14 hari setelah tanam agar tanaman seragam. Cabang tanaman dibawah cabang ‘V’ sebaiknya dilakukan pewiwilan atau pemangkasan pada umur 14-20 hst dan dapat disisakan 2-3 cabang. Pemberian ajir/lanjaran dilakukan pada saat tanaman berumur 14-21 hst. Pemberian air atau penyiraman dilakaukan sesuai dengan situasi dan kodisi pertanaman.
Pemupukan terdiri dari pemupukan dasar dan pemupukan susulan. Selain pupuk kimia, pemupukan dasar disarankan menggunakan pupuk kandang dan dilakukan pada saat pengolahan lahan, pemupukan susulan dilakukan pada fase vegetative, fase pembungaan, fase pembesaran buah.
No | Pupuk | Pupuk dasar | 15 HST | 15 HST | 35 HST | 45 HST | 80 HST |
1 | Pupuk kandang | 2000 | |||||
2 | Kaptan | 1000 | |||||
3 | SP 36 | 200 | |||||
4 | KCl | 150 | |||||
5 | NPK (25:7:7) | 6 | 6 | ||||
6 | Boron | 5 | |||||
7 | NPK (16:16:16) | 6 | 6 | 6 | |||
8 | Calcium | 3 | 3 | 3 | |||
9 | Pupuk daun | 3 | |||||
10 | Perangsang buah | 3 | 3 |
*kapur pertanian diaplikasikan pada tanah yang mempunyai pH rendah atau tanah masam.
Untuk pemupukan dasar dilakukan dengan cara ditaburkan pada media tanam, sedangakan untuk pupuk susulan dilakukan dengan pengocoran. Pupuk dilarutkan dalam 200 liter air dan setiap tanaman mendapatkan 250ml larutan. Untuk pupuk daun, perangsang buah dan calcium, diaplikasikan dengan disemprotkan pada daun tanaman dengan dosis 1kg/200 liter air. Penggunaan pupuk dengan kandungan unsure N tunggal seperti Urea dan ZA tidak disarankan untuk penanaman cabe.
Baca juga :
Cara menanam kangkung di pot
Cara stek pohon murbei
Cara menanam pohon kurma dari biji
Menanam okra di pot
Pengendalian OPT
Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman dilakukan paabila tingkat serangan sudah melebihi ambang batas ekonomi. Pengendalian OPT yang paling baik adalah dengan melakukan kultur teknis, sanitasi lahan dan pestisida nabati. Apabila cara dimaksud sudah tidak efektif, dapat menggunakan pestisida kimia.
No | OPT | Gejala | Pengendalian |
1 | Thrips | Pucuk daun muda keriting, melengkung ke atas | Perangkap berwarna hijau muda / biru, insektisida |
2 | Tungau / mite | Daun berwarna tembaga, melengkung ke bawah, gugur | Akarisida |
3 | Lalat buah | Terdapat titik kecil pada buah, apabila dibelah terdapat ulat kecil, buah busuk, rontok | Perangkap berwarna kuning, insektisida |
4 | Antraknosa | Terdapat bulatan konsentris berwarna keunguan, buah busuk | Fungisida sistemik dan kontak |
5 | Phytopthora | Batang berwarna hitam, tanaman layu | Fungisida kontak dan sistemik |
6 | Layu bakteri | Tanaman segar pada pagi dan sore hari, layu pada siang hari, daun masih hijau | Bakterisida |
7 | Cercospora | Terdapat bercak bulat dengan pusat berwarna putih seperti mata kodok | Fungisida kontak |
8 | Geminivirus | Daun berwarna kuning, tanaman berhenti tumbuh, buah abnormal | Pengendalian vector kutu putih / kutu kebul. Tumpangsari dengan tomat tahan virus |
Panen
Panen dapat dilakukan pada buah muda dan buah masak. Umur panen bervariasi tergantung elevasi / ketinggian tanah. Untuk dataran rendah, panen mulai dilakukan setelah tanaman berumur 60 HST. Untuk dataran tinggi panen dapat dimulai umur 90-120 HST. Panen dilakukan dengan interval 2-3 hari sekali tergantung kondisi pasar dan pertanmaan.
EmoticonEmoticon