MIND MAP sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Inovatif

January 24, 2011

Oleh Dion Eprijum Ginanto *


          Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap ketercapaian pemahaman murid. Tentunya semua metode pengajarn yang pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Terlepas dari semua itu, metode pengajaran yang sering diterapkan oleh guru-guru kita saat ini adalah cenderung untuk hanya mengaktifkan salah satu sisi otak sang murid saja. Karena pada hakekatnya otak manusia terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan.
         Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda. Otak kiri bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata, angka dan daftar. Sementara otak kanan berkerja untuk hal-hal yang terkait dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan. Sebagaimana dua kaki dan tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua pasang organ tersebut bekerja dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan jauh lebih optimal dibandingkan dengan jalan satu kaki. Demikianlah perumpamaannya dengan otak kita. Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang dominan otak kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana dasyatnya otak manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan.
Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara efektif, maka penulis yakin mereka akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan guru kepada siswa. Bukan hanya itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang ketimbang mereka harus menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode pengajaran/pemberlajaran yang dapat mengoptimalakan kedua belah sisi otak manusia tersebut adalah metode MIND MAP (Peta Pikiran).

Sekilas tentang Mind Map

        Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon.
        Mind Map merupakan istilah teknik pemetaan pikiran untuk membantu membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih "tersembunyi". Pemetaan pikiran ini akan melibatkan kedua sisi otak secara bersamaan, yaitu otak kanan dan otak kiri.
Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind Mapping  merupakan teknik yang paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi otak. (Prayudi: 2008)

Berikut adalah perbedaan antara Tulisan Biasa dan Mind Map:
Tulisan Biasa:
1. hanya berupa tulisan-tulisan saja
2. hanya dalam satu warna
3. untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama
4. waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama
5. statis

Mind Map (Peta Pikiran)
1. berupa tulisan, symbol dan gambar
2. berwarna-warni
3. untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
4. waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
5. membuat individu menjadi lebih kreatif.
Sumber Iwan Sugiarto, 2004 : 76.

Cara Membuat Mind Mapping 

         Membuat peta pikiran sangatlah mudah dan efektif, dapat meringkas materi pelajaran berlembar-lembar menjadi hanya separuh lembar kertas. Yang harus kita lakukan adalah sambil membaca buku maka kita membuat pokok tipik/tema yang akan kita buat mind map. Maka tema/topic tersebut akan menjadi sentra dan kemudian dibuat cabang-cabang pohon, seperti halnya jika kita menggambar cabang/dahan yang akan diisi dengan sub-sub tema dari tema besar. Dalam membuat mind map disarankan untuk dapat menggunakan pena/pensil berwarna dan usahakan membuatnya sekreatif dan seindah mungkin.

        Untuk lebih jelasnya saya mengutip pendapat dari Anton (2008) tentang beberapa hal penting dalam mind mapping:
1. Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
Contohnya, apabila kita sedang mempelajari pelajaran sejarah kemerdekaan Indonesia, maka tema utamanya adalah Sejarah Indonesia.
2. Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan dengan tema utama
Dari tema utama “Sejarah Indonesia”, maka tema-tema turunan dapat terdiri dari : Periode,Wilayah, Bentuk Perjuangan ,dll.
3. Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau simbol
Dari setiap tema turunan tertama akan muncul lagi tema turunan kedua, ketiga dan seterusnya. Maka langkah berikutnya adalah mencari hubungan yang ada antara setiap tema turunan. Gunakan garis, warna, panah atau cabang dan bentuk-bentuk simbol lain untuk menggambarkan hubungan diantara tema-tema turunan tersebut..
Pola-pola hubungan ini akan membantu kita memahami topik yang sedang kita baca. Selain itu Peta Pikiran yang telah dimodifikasi dengan simbol dan lambang yang sesuai dengan selera kita, akan jauh lebih bermakna dan menarik dibandingkan Peta Pikiran yang “miskin warna”.
4. Gunakan huruf besar
Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya menjelaskan poin kunci.
5. Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
6. Sisakan ruangan untuk penambahan tema
Peta Pikiran yang bermanfaat biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama, biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk penambahan tema.


           Jika kita ingin megajar tentang suatu tema di kelas dengna menggunakan mind map, maka sebaiknya minimal guru harus mempunyai tiga spidol/kapur dengan warna yang berbeda. Langkah awal adalah buat judul di tengah-tengah papan tulis, kemudian buatlah gambar background untuk menghias judul utama dalam mind map. Berilah warna pada tulisan atau background nya agar terkesan menarik. Setelah itu tariklah cabang-cabang yang berkesan utnuk membuat sub judul, ingat dalam proses pembuatan ini meskipun memakan waktu untuk menghias papan tulis, jangan pernah abaikan murid, ajak siswa selalu berinteraksi dengan guru, sementara guru membuat mind map.
Saya secara pribadi pernah dan sedang menerapakan metode ini dalam mengajar bahasa Inggris, dan hasilnya sangat memuaskan. Beberapa keuntungan apabila mengajar dengan menggunakan peta pikiran di antaranya adalah:
  • Dapat mengoptimalakan otak kanan dan otak kiri, karena mind map bekerja dnegan gambar, warna dan kata-kata sederhana.
  • Dapat menghemat catatan, karena dengan mind map bisa meringkas satu bab materi dalam setengah lembar kertas
  • Pembelajaran terkesan lebih efektif, dan efisisien, karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara kerja dasar otak, yaitu tidak tersusun sistematis, namun lebih pada bercabang-cabang seperti pohon. Pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa yang pernah dipelajari.
  • Dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan guru, karena siswa/guru akan terangsang untuk mebuat gambar-gambar atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik.
  • Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya. Namun lebih kepada pemahaman dan kreatifitas untuk dapat menghungkan topic umum dengan sub-sub topic bahasan.

             Di Jambi, metode pembelajaran inovatif sudah mulai diterapkan di beberapa bimbingan belajar. Hasilnya adalah bahwa siswa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang bergabung pada lembaga bimbel yang menerapakan metode seperti ini. Tidak ada salahnya dan sangat disarankan agar metode Mind Map juga dapat diterapkan oleh gugu-guru dalam mengajar di sekolah. Tujuannya adalah untuk meminimalsir metode konvensional yaitu CBSA (Catat Buku Sampai Abis) CBSA terbagi 2: yang pertama guru mendikte dan siswa menulis; yang kedua adalah buku diserahkan kepada seorang siswa untuk dituliskan di papan tulis sementara guru asik ngobrol di kantor, HBSA (Hagal Buku sampai Abis), SKS (Sistem Kebut Semalam), dll.
             Sudah saatnya guru-guru di Indonesia untuk mengoptimalakan potensinya dalam mengajar. Memberikan yang terbaik pada murid, dengan membuat proses pembelajaran menyenangkan dan siswa dirangsang untuk aktif di dalam proses KBM adalah suatu keharusan di tengah era global seperti saat ini. Sekali lagi, salah satu metode inovatif yang dapat menciptakan semua itu adalah Mind Map (Peta Pikiran). Selamat mencoba dan mepelajarinya melaui buku, situs internet, guru lain yang sudah bisa, dll.

*) Penulis adalah Guru Bahasa Inggris di SMA N 1 BATANG HARI dan Staff Pengajar di ABA NURDIN HAMZAH JAMBI

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »